Selasa, 14 Mei 2013
2
komentar
A. DEFINISI
Sosiologi berasal dari bahasa Latin
yaitu Socius yang berarti kawan, teman sedangkan Logos berarti ilmu
pengetahuan. Jadi Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang masyarakat.
Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki
kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi hendak mempelajari
masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati
perilaku kelompok yang dibangunnya. Kelompok tersebut mencakup keluarga, suku
bangsa, negara, dan berbagai organisasi politik, ekonomi, sosial. Istilah
Sosiologi sebagai cabang Ilmu Sosial dicetuskan pertama kali oleh ilmuwan
Perancis, bernama August Comte tahun 1842. Sehingga Comte dikenal sebagai Bapak
Sosiologi. Selanjutnya Émile Durkheim ilmuwan sosial Perancis yang kemudian
berhasil melembagakan Sosiologi sebagai disiplin akademis. Di Inggris Herbert
Spencer mempublikasikan Sosiology pada tahun 1876. Di Amerika Lester F. Ward
mempublikasikan Dynamic Sosiology. Sebagai sebuah ilmu, sosiologi merupakan
pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan
dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum.
Sosiologi merupakan sebuah istilah yang
berasal dari kata latin socius yang artinya teman, dan logos dari kata Yunani
yang berarti cerita, diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul
"Cours De Philosophie Positive" karangan August Comte (1798-1857).
Sosiologi muncul sejak ratusan, bahkan ribuan tahun yang lalu. Namun sosiologi
sebagai ilmu yang mempelajari masyarakat baru lahir kemudian di Eropa. Sejak
awal masehi hingga abad 19, Eropa dapat dikatakan menjadi pusat tumbuhnya
peradaban dunia, para ilmuwan ketika itu mulai menyadari perlunya secara khusus
mempelajari kondisi dan perubahan sosial. Para ilmuwan itu kemudian berupaya
membangun suatu teori sosial berdasarkan ciri-ciri hakiki masyarakat pada tiap
tahap peradaban manusia.
Dalam buku itu, Comte menyebutkan ada
tiga tahap perkembangan intelektual, yang masing-masing merupakan perkembangan
dari tahap sebelumya.
Tiga tahapan itu adalah :
- Tahap teologis; adalah tingkat pemikiran manusia bahwa semua benda di dunia mempunyai jiwa dan itu disebabkan oleh suatu kekuatan yang berada di atas manusia.
- Tahap metafisis; pada tahap ini manusia menganggap bahwa didalam setiap gejala terdapat kekuatan-kekuatan atau inti tertentu yang pada akhirnya akan dapat diungkapkan. Oleh karena adanya kepercayaan bahwa setiap cita-cita terkait pada suatu realitas tertentu dan tidak ada usaha untuk menemukan hukum-hukum alam yang seragam.
- Tahap positif; adalah tahap dimana manusia mulai berpikir secara ilmiah.
Comte kemudian membedakan antara
sosiologi statis dan sosiologi dinamis. Sosiologi statis memusatkan perhatian
pada hukum-hukum statis yang menjadi dasar adanya masyarakat. Sosiologi dinamis
memusatkan perhatian tentang perkembangan masyarakat dalam arti pembangunan. Rintisan
Comte tersebut disambut hangat oleh masyarakat luas, tampak dari tampilnya
sejumlah ilmuwan besar di bidang sosiologi. Mereka antara lain Herbert Spencer,
Karl Marx, Emile Durkheim, Ferdinand Tönnies, Georg Simmel, Max Weber, dan
Pitirim Sorokin(semuanya berasal dari Eropa). Masing-masing berjasa besar
menyumbangkan beragam pendekatan mempelajari masyarakat yang amat berguna untuk
perkembangan Sosiologi.
- Herbert Spencer memperkenalkan pendekatan analogi organik, yang memahami masyarakat seperti tubuh manusia, sebagai suatu organisasi yang terdiri atas bagian-bagian yang tergantung satu sama lain.
- Karl Marx memperkenalkan pendekatan materialisme dialektis, yang menganggap konflik antar-kelas sosial menjadi intisari perubahan dan perkembangan masyarakat.
- Emile Durkheim memperkenalkan pendekatan fungsionalisme yang berupaya menelusuri fungsi berbagai elemen sosial sebagai pengikat sekaligus pemelihara keteraturan sosial.
- Max Weber memperkenalkan pendekatan verstehen (pemahaman), yang berupaya menelusuri nilai, kepercayaan, tujuan, dan sikap yang menjadi penuntun perilaku manusia.
Berikut ini definisi-definisi sosiologi yang dikemukakan beberapa ahli.
Ø Pitirim
Sorokin
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari
hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial (misalnya
gejala ekonomi, gejala keluarga, dan gejala moral), sosiologi adalah ilmu yang
mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan
gejala non-sosial, dan yang terakhir, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari
ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial lain.
Ø Roucek
dan Warren
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari
hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok.
Ø William
F. Ogburn dan Mayer F. Nimkopf
Sosiologi adalah penelitian secara
ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya, yaitu organisasi sosial.
Ø J.A.A
Von Dorn dan C.J. Lammers
Sosiologi adalah ilmu pengetahuan
tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat
stabil.
Ø Max
Weber
Sosiologi adalah ilmu yang berupaya
memahami tindakan-tindakan sosial.
Ø Selo
Sumardjan dan Soelaeman Soemardi
Sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan
yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan
sosial.
Dari berbagai definisi diatas, maka
dapat disimpulkan bahwa :
Sosiologi adalah ilmu yang membicarakan
apa yang sedang terjadi saat ini, khususnya pola-pola hubungan dalam masyarakat
serta berusaha mencari pengertian-pengertian umum, rasional, empiris serta
bersifat umum.
B. KONSEP SOSIOLOGI
Ø Fakta
sosial
Fakta sosial adalah cara bertindak,
berpikir, dan berperasaan yang berada di luar individu dan mempunya kekuatan
memaksa dan mengendalikan individu tersebut. Contoh, di sekolah seorang murid
diwajidkan untuk datang tepat waktu, menggunakan seragam, dan bersikap hormat
kepada guru. Kewajiban-kewajiban tersebut dituangkan ke dalam sebuah aturan dan
memiliki sanksi tertentu jika dilanggar. Dari contoh tersebut bisa dilihat
adanya cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang ada di luar individu
(sekolah), yang bersifat memaksa dan mengendalikan individu (murid).
Ø Tindakan
sosial
Tindakan sosial adalah suatu tindakan
yang dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku orang lain. Contoh, menanam
bunga untuk kesenangan pribadi bukan merupakan tindakan sosial, tetapi menanam
bunga untuk diikutsertakan dalam sebuah lomba sehingga mendapat perhatian orang
lain, merupakan tindakan sosial.
Ø Khayalan
sosiologis
Khayalan sosiologis diperlukan untuk
dapat memahami apa yang terjadi di masyarakat maupun yang ada dalam diri
manusia. Menurut Wright Mills, dengan khayalan sosiologi, kita mampu memahami
sejarah masyarakat, riwayat hidup pribadi, dan hubungan antara keduanya.
Alat untuk melakukan khayalan sosiologis
adalah troubles dan issues. Troubles adalah permasalahan pribadi individu dan
merupakan ancaman terhadap nilai-nilai pribadi. Issues merupakan hal yang ada
di luar jangkauan kehidupan pribadi individu. Contoh, jika suatu daerah hanya
memiliki satu orang yang menganggur, maka pengangguran itu adalah trouble.
Masalah individual ini pemecahannya bisa lewat peningkatan keterampilan
pribadi. Sementara jika di kota tersebut ada 12 juta penduduk yang menganggur
dari 18 juta jiwa yang ada, maka pengangguran tersebut merupakan issue, yang
pemecahannya menuntut kajian lebih luas lagi.
Ø Realitas
sosial
Seorang sosiolog harus
bisa menyingkap berbagai tabir dan mengungkap tiap helai tabir menjadi suatu
realitas yang tidak terduga. Syaratnya, sosiolog tersebut harus mengikuti
aturan-aturan ilmiah dan melakukan pembuktian secara ilmiah dan objektif dengan
pengendalian prasangka pribadi, dan pengamatan tabir secara jeli serta
menghindari penilaian normatif.
C. KARAKTERISTIK
SOSIOLOGI
Sosiologi merupakan salah satu bidang
ilmu sosial yang mempelajari masyarakat. Sosiologi sebagai ilmu telah memenuhi
semua unsur ilmu pengetahuan. Menurut Harry M. Johnson, yang dikutip oleh
Soerjono Soekanto, sosiologi sebagai ilmu mempunyai ciri-ciri, sebagai berikut:
- Empiris, yaitu didasarkan pada observasi dan akal sehat yang hasilnya tidak bersifat spekulasi (menduga-duga).
- Teoritis, yaitu selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil observasi yang konkret di lapangan, dan abstraksi tersebut merupakan kerangka dari unsur-unsur yang tersusun secara logis dan bertujuan menjalankan hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori.
- Komulatif, yaitu disusun atas dasar teori-teori yang sudah ada, kemudian diperbaiki, diperluas sehingga memperkuat teori-teori yang lama.
- Nonetis, yaitu pembahasan suatu masalah tidak mempersoalkan baik atau buruk masalah tersebut, tetapi lebih bertujuan untuk menjelaskan masalah tersebut secara mendalam.
Hakikat sosiologi sebagai ilmu pengetahuan sebagai berikut.
- Sosiologi adalah ilmu sosial karena yang dipelajari adalah gejala-gejala kemasyarakatan.
- Sosiologi termasuk disiplin ilmu normatif, bukan merupakan disiplin ilmu kategori yang membatasi diri pada kejadian saat ini dan bukan apa yang terjadi atau seharusnya terjadi.
- Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan murni (pure science) dan ilmu pengetahuan terapan.
- Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan abstrak dan bukan ilmu pengetahuan konkret. Artinya yang menjadi perhatian adalah bentuk dan pola peristiwa dalam masyarakat secara menyeluruh, bukan hanya peristiwa itu sendiri.
- Sosiologi bertujuan menghasilkan pengertian dan pola-pola umum, serta mencari prinsip-prinsip dan hukum-hukum umum dari interaksi manusia, sifat, hakikat, bentuk, isi, dan struktur masyarakat manusia.
- Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional. Hal ini menyangkut metode yang digunakan.
- Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan umum, artinya sosiologi mempunyai gejala-gejala umum yang ada pada interaksi antara manusia.
D. RUANG LINGKUP KAJIAN SOSIOLOGI
Sebagai ilmu pengetahuan, sosiologi
mengkaji lebih mendalam pada bidangnya dengan cara bervariasi. Misalnya seorang
sosiologi mengkaji dan mengamati kenakalan remaja di Indonesia saat ini, mereka
akan mengkaji mengapa remaja tersebut nakal, mulai kapan remaja tersebut
berperilaku nakal, sampai memberikan alternatif pemecahan masalah tersebut.
Hampir semua gejala sosial yang terjadi di desa maupun di kota baik individu
ataupun kelompok, merupakan ruang kajian yang cocok bagi sosiologi, asalkan
menggunakan prosedur ilmiah. Ruang lingkup kajian sosiologi lebih luas dari
ilmu sosial lainnya. Hal ini dikarenakan ruang lingkup sosiologi mencakup semua
interaksi sosial yang berlangsung antara individu dengan individu, individu
dengan kelompok, serta kelompok dengan kelompok di lingkugan masyarakat. Ruang
lingkup kajian sosiologi tersebut jika dirincikan menjadi beberapa hal,
misalnya antara lain:
- Ekonomi beserta kegiatan usahanya secara prinsipil yang berhubungan dengan produksi, distribusi,dan penggunaan sumber-sumber kekayaan alam;
- Masalah manajemen yaitu pihak-pihak yang membuat kajian, berkaitan dengan apa yang dialami warganya;
- Persoalan sejarah yaitu berhubungan dengan catatan kronologis, misalnya usaha kegiatan manusia beserta prestasinya yang tercatat, dan sebagainya.
Sosiologi menggabungkan data dari
berbagai ilmu pengetahuan sebagai dasar penelitiannya. Dengan demikian
sosiologi dapat dihubungkan dengan kejadian sejarah, sepanjang kejadian itu
memberikan keterangan beserta uraian proses berlangsungnya hidup kelompok-kelompok,
atau beberapa peristiwa dalam perjalanan sejarah dari kelompok manusia. Sebagai
contoh, riwayat suatu negara dapat dipelajari dengan mengungkapkan latar
belakang terbentuknya suatu negara, faktor-faktor, prinsip-prinsip suatu negara
sampai perjalanan negara di masa yang akan datang. Sosiologi mempertumbuhkan
semua lingkungan dan kebiasaan manusia, sepanjang kenyataan yang ada dalam
kehidupan manusia dan dapat memengaruhi pengalaman yang dirasakan manusia,
serta proses dalam kelompoknya. Selama kelompok itu ada, maka selama itu pula
akan terlihat bentuk-bentuk, cara-cara, standar, mekanisme, masalah, dan
perkembangan sifat kelompok tersebut. Semua faktor tersebut dapat memengaruhi
hubungan antara manusia dan berpengaruh terhadap analisis sosiologi.
E. TEORI SOSIOLOGI
Dalam sosiologi terdapat tiga macam
paradigma yaitu paradima fakta sosial, paradigma definisi sosial dan paradigma
perilaku sosial.
Paradigma adalah pandangan yang mendasar
dari ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok persoalan semestinya dipelajari
oleh suatu cabang ilmu pengetahuan. Paradigma membantu merumuskan tentang apa
yang harus dipelajari, persoalan-persoalan apa yang mesti dijawab, bagaimana
seharusnya menjawab serta aturan-aturan apa saja yang harus diikuti dalam
menginterpretasikan informasi yang dikumpulkan dalam rangka menjawab
persoalan-persoalan tersebut.
Struktural fungsional merupakan
pendekatan pada teori sosiologis yang mempelajari masyarakat sebagai unit-unit
sosial yang relatif stabil dan terpola serta penyesuaian bagian-bagian tersebut
ke dalam sistem keseluruhan, melihat masyarakat terdiri dari bagian-bagian yang
saling bergantung dan berhubungan dengan norma-norma yang mengarahkan
peranan-peranan status, berbagai status itu saling berhubungan sehingga
membentuk lembaga-lembaga dalam masyarakat, lembaga-lembaga itu juga saling
tergantung.
Van den Berghe telah merangkum 7
ciri-ciri umum teori struktural fungsional yakni
- Masyarakat harus dianalisis selaku keseluruhan, selaku "sistem yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan".
- Hubungan sebab dan akibatnya bersifat "jamak dan timbal balik".
- Sistem sosial senantiasa berada dalam keadaan "keseimbangan dinamis", penyesuaian terhadap kekuatan yang menimpa sistem menimbulkan perubahan minimal di dalam sistem itu.
- Integrasi sempurna tak pernah terwujud, setiap sistem mengalami ketegangan dan penyimpangan namun cenderung dinetralisir melalui institusionalisasi.
- Perubahan pada dasarnya berlangsung secara lambat lebih merupakan proses penyesuaian ketimbang perubahan revolusioner.
- Perubahan adalah hasil penyesuaian atas perubahan yang terjadi di luar sistem, pertumbuhan melalui diferensiasi dan melalui penemuan-penemuan internal.
- Masyarakat terintegrasi melalui nilai-nilai bersama.
Teori menurut Talcott Parsons
Setiap sistem mempunyai empat fungsi
memaksa:
- Adaptasi artinya setiap sistem harus menghadapi dan harus berhasil menyelesaikan masalah-masalah,
- Pencapaian tujuan, tujuan adalah fungsi kepribadian
- Integrasi, integrasi adalah fungsi sistem sosial dan
- Pemeliharaan pola yang tersembunyi, pemeliharaan pola adalah fungsi kultur. Pada tingkat sistem sosial, fungsi-fungsi ini secara berurutan berhubungan dengan ekonomi, pemerintahan, hukum dan keluarga.
F. STUDI KASUS
Kasus
I:
Peraturan pemerintah yang memberlakukan
kenaikan tarif jalan tol, menyebabkan kemacetan lalu lintas yang luar biasa.
Belum lagi menyebabkan naiknya harga-harga barang lain. Hal ini juga
menyebabkan perlawanan masyarakat yang disebut class action (gugatan kelompok),
karena dianggap melanggar hak-hak publik. Kasus kenaikan tarif tol meluas
menjadi masalah sosial yang dihadapi banyak orang.
## Kasus
tersebut bila dilihat dari perspektif Tata Tertib Sosial:
- Teori Fungsionalis: Pemerintah memutuskan untuk menaikkan tarif bagi pengguna jalan tol, selain berdasar pada UU atau PP No. 15 tahun 2005 tentang jalan tol, hal ini juga terjadi karena beberapa alasan lain. Diantaranya, karena adanya laju inflasi, dan untuk meningkatkan pelayanan jalan tol. Hal ini juga dianggap dapat mendorong investasi asing di bidang jalan tol.
- Teori Konflik: Dengan berlakunya peraturan berupa kenaikan tarif jalan tol ini, pemerintah dianggap membela kepentingan investor dengan mengabaikan hak-hak pengguna jalan tol. Pelayanan yang diberikan oleh pengelola jalan tol juga dianggap tidak sepadan dengan naiknya tarif.
Penyebab:
Kenaikan tarif jalan tol ini disebabkan oleh
rencana pihak Jasa Marga untuk menambah ruas jalan tol, namun masih membutuhkan
dana yang tidak sedikit. Sedangkan, gugatan dari masyarakat (class action)
disebabkan oleh tidak puasnya asyarakat atas pelayanan jalan tol, dan tarif
jalan tol yang mahal tersebut dianggap memberatkan masyarakat.
Dampak:
Dampak dari kenaikan tarif tersebut
cukup luas. Diantaranya, jalan-jalan arteri dan lingkungan menjadi semakin
macet. Hal lain yang secara tidak langsung ditimbulkan adalah naiknya
harga-harga lain, seperti harga angkutan dan harga bahan-bahan pokok. Hal-hal
seperti ini dapat menambah beban masyarakat.
Solusi:
Pemerintah seharusnya memberikan subsidi lebih
untuk membangun dan memperbaiki jalan tol, sehingga hal ini tidak perlu
terjadi.
Kasus
II:
Maraknya kasus bunuh diri di kalangan
siswa-siswi SD. Selama dua tahun terakhir, kasus bunuh diri semakin banyak
dijumpai pada anak-anak berusia SD atau SMP.
## Kasus
tersebut bila dilihat dari pandangan Emile Durkheim:
- Menurut Emile Durkheim, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang fakta sosial. Fakta sosial: Cara berpikir, berperasaan, bertindak di luar individu dan memiliki kekuatan memaksa dan mengendalikan. Penyebab paling kuat dari kasus bunuh diri di kalangan anak-anak tersebut berasal dari lingkungannya (ejekan teman-temannya, kesulitan ekonomi, tekanan dari sekolah atau orang tua), sehingga anak-anak tersebut merasa tertekan dan depresi, dan mendorong mereka untuk bunuh diri.
Penyebab:
- Anak-anak yang melakukan bunuh diri tersebut mendapat tekanan dan pengaruh yang besar dari lingkungan sekitarnya, baik dari kehidupan sehari-hari maupun sekolahnya.
- Rendahnya tingkat ekonomi , sehingga anak-anak merasa tertekan dan malu
- Rendahnya tingkat pendidikan, baik anak-anak maupun orangtua, sehingga mereka seringkali tidak bisa memecahkan masalah yang menekan mereka.
Dampak:
Kasus bunuh diri anak-anak tersebut
dapat membuat contoh yang buruk bagi anak-anak lain. Dengan pemberitaan
kasus-kasus tersebut di media massa, dapat membuat mereka melakukan hal yang
sama.
Solusi:
- Memupuk rasa kebersamaan dan saling tolong-menolong diantara anak-anak sekolah.
- Memperbaiki tingkat pendidikan dan ekonomi masyarakat.
SUMBER
- http://www.nilaieka.blogspot.com/
- http://altawindiana.blogspot.com/
- http://wikipedia.com/
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: DEFINISI SOSIOLOGI
Ditulis oleh Bagio
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://gioakram13.blogspot.com/2013/05/definisi-sosiologi.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Bagio
Rating Blog 5 dari 5
2 komentar:
makasih gan artikelnya sangat bermanfaat sekali
sama-sama
Posting Komentar