Selasa, 14 Mei 2013
0
komentar
Kenakalan
remaja disebabkan oleh beberapa hal antara lain kesalahan sistem pengajaran di
sekolah yang kurang menanamkan sistem nilai, transisi kultural, kurangnya
perhatian orang tua, dan kurangnya kepedulian masyarakat pada masalah remaja.
Untuk mengatasi permasalahan remaja tersebut perlu dilakukan secara sistemik
dan komprehensip melalui lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat, dan melalui
kebijakan pemerintah. Hal ini dapat dapat dikaji dan dilakukan melalui berbagai
disiplin ilmu (interdisipliner) yaitu agama, moral (PPKn), olahraga kesehatan,
biologi, Psikologi, sosial, hukum, dan politik.
Tulisan
ini berusaha mendeskripsikan masalah kenakalan remaja (siswa SLTP & SLTA)
terutama pengguna narkoba dan berusaha untuk memberikan solusi. Penulis
mengharapkan artikel ini dapat dijadikan salah satu referensi dalam memberantas
narkoba. Memang untuk mengatasi masalah kenakalan remaja perlu adanya kerjasama
antara keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah secara kompak sehingga
permasalahan yang di hadapi para remaja dapat ditangulangi secara tuntas.
Strategi yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Penanganan di Lingkungan Sekolah
Salah
satu penyebab anak usia sekolah nakal karena tidak memiliki sistem nilai
sebagai pedoman dalam kehidupanya. Dengan demikian, mereka sangat mudah untu
mengadopsi sesuatu yang ada di masyarakat tanpa menyaring terlebih dahulu.
Untuk itu sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal harus mengubah sistem
pengajaran yang lebih menekankan pada aspek kognitif, ke sistem pengajaran yang
seimbang antara kognektif, afektif dan psikomotor. Perpaduan ketiga aspek
tersebut akan memberikan bekal kepada siswa untuk hidup dalam masyarakat.
Penggarapan aspek afektif (sikap, minat, sistem nilai, apresiasi) akan
berdampak positif terhadap perilaku siswa.
Pada
dasarnya setiap siswa memiliki sistem nilai, jika sistem nilai ini kita
klarifikasikan maka akan mempengaruhi perilaku siswa baik secara individu
maupun secara berkelompok. Penanaman sistem nilai kepada siswa di sekolah
hendaknya dengan berbagai strategi dengan melibatkan semua guru bidang studi.
Menanggulangi masalah kenakalan remaja termasuk pengguna narkoba (narkotik dan
obat terlarang ) khususnya di sekolah perlu kerjasama antara guru agama, PPKn,
bimbingan konseling, olahraga kesehatan, dan biologi secara terintegrasi
a. Pendekatan melalui Agama
Guru
agama dalam menjelaskan masalah kenakalan ramaja (perilaku menyimpang,
penggunaan narkotik, minuman keras) bisa dengan cara memberi tugas kepada siswa
untuk mencari ayat Al-Quran dan hadist nabi yang berkaitan dengan masalah
tersebut, sehingga siswa akan memahami betul isi dari ajaran agama yang
diyakininya berkaitan dengan permasalahan. Harus diingatkan bahwa mempelajari
Al-Quran dan hadist nabi harus dimulai dengan keyakinan bukan dimulai dari
keraguan sebagaimana mempelajari ilmu. Dengan demikian, tidak akan menyalahkan
alquran maupun hadist jika yang terdapat dalam pikiranya berbeda. Justru dengan
kejadian itu dapat dijadikan sebagai bahan renungan dan koreksi diri apa yang
telah diperbuat.
Dengan
strategi pemberian tugas tersebut diharapkan siswa akan mengerti menyadari, dan
memahami dengan penuh makna apa yang dipelajari sehingga mereka taat akan
agamanya, serta mengetahui akibat jika melakukan tindakan yang salah. Pada
dasarnya setiap agama melarang umatnya memakai atau mengonsumsi norkoba. Dalam
hal ini agama Islam dengan tegas melarang umatnya minum minuman keras. Agama
Islam menganjurkan pada umatnya agar sesama manusia untuk saling mengenal,
menolong, dan bekerjasama bukan untuk saling berkelahi., karena dengan saling
tolong menolong dan bekerjasama akan mendatangkan suatu keuntungan.
Problem
kenakalan remaja dan narkoba jika dikaji dari berbagi ilmu akan memiliki tujuan
yang luar biasa. Misalnya minuman keras akan menyebabkan manusia mabuk (tidak
sadarkan diri) sehingga tindakan yang dilakukan cenderung merugikan orang lain.
Secara logika saja tidak mungkin dalam keadaan mabuk seseorang melakukan
sesuatu dengan benar.
b. Pendekatan Moral dan Hukum (PPKN)
PPKn
merupakan bidang studi yang mengajarkan nilai, norma, dan moral kepada siswa,
untuk itu guru PPKn memeliki kewajiban untuk ikut menyelesaikan masalah
kenakalan remaja. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara melalui proses
pembelajaran dengan menggunakan multi metode dan media seperti Value
Clarification Technik (pembinaan nilai), sosio drama, bermain peran, liputan,
diskusi, pertemuan kelas, dan pemberian tugas. Penggunaan metode ini hendaknya
disesuaikan dengan pokok bahasan, situasi dan kondisi sehingga benar-benar
dapat bermakna bagi siswa.
Penggunaan
metode VCT (pembinaan nilai) baik VCT percontohan, skala sikap, daftar baik
buruk dapat melatih siswa untuk memilih sistem nilai yang akan diyakini dalam
menghadapi suatu masalah. Dengan sering dilatih emosinya ini, maka diharapkan
remaja (siswa) dapat menyaring atau memilah-milah suatu informasi dari media
masa maupun masyarakat.
Guru
dapat memberi tugas kepada siswa untuk mencari contoh masalah kenakalan remaja
yang ada di masyarakat. Tugas ini diberikan kepada siswa dengan tujuan agar
mereka lebih sensitip terhadap problem yang terjadi di masyarakat. Kemudian
siswa diberi kesempatan untuk memberikan kometar, penyebab dan akibat remaja
melakukan perbuatan yang menyimpang serta bagaimana cara mengatasinya. Tugas
tersebut akan melatih siswa untuk mengetahui secara mendalam tentang
permasalahan remaja dan cara-cara untuk menyelesaikan. Kegiatan ini juga dapat
melatih siswa bersosialisasi dengan masyarakat lingkunganya. Hal ini sejalan
dengan pembelajaran portofolio dalam kurikulum berbasis kompetensi (KBK)
Di
samping itu guru hendaknya menugaskan kepada siswanya untuk mencari pasal-pasal
dalam hukum pidana (tentang perkelaian, penganiayaan, minuman keras dan
pengguna narkoba) kemudian didiskusikan di dalam kelas untuk dicari solusinya.
Dalam diskusi agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebaiknya
melibatkan aparat penegak hukum (polisi, jaksa, hakim) sebagai nara sumber
untuk menjelaskan sebab akibat dari penggunaan narkoba, berkelahi, minuman
keras, dan berbuat kekerasan lainya ditinjau dari hukum.
c. Pendekatan melalui olahraga
kesehatan
Olahraga
adalah salah satu cara untuk menyelesaikan masalah kenakalan remaja terutama
pengguna narkoba. Berdasarkan hasil penelitian di Yogyakarta bahwa anak-anak
remaja memakai narkoba dengan alasan untuk menghilangkan stres, mendapatkan
ketenangan, mencari kesenangan dan kenikmatan, menyesuaikan dengan perilaku
teman.
Alasan
tersebut hanyalah merupakan jalan pintas dalam menyelesaikan masalah yang
dilakukan oleh remaja, sebenarnya masih banyak jalan lain untuk menyelesaikan
antara lain dengan berolah raga. Sekolah hendaknya mengaktifkan kegiatan
ekstrakurikuler di sekolah. sebab olah raga memiliki manfaat antara lain:
- Merangsang keluarnya B indorfin yang merupakan morfin yang diproduksi oleh tubuh sendiri. Hal ini dapat mendatangkan rasa senang, tenang, dan sakit.
- Mengurangi kadar garam yang tinggi. Zat ini dapat membuat cemas, pemarah dan stres.
- Menambah osigen otak. Cukupnya oksigen otak akan memperbaiki suasana hati dan menambah daya konsentrasi
- Memproyeksikan kemarahan dan kecemasan. Kemarahan dapat dilampiaskan dengan cara memukul bola keras-keras, berlari dan sebagaimya
d. Pendekatan melalui Bimbingan
Konseling (BP)
Bimbingan
konseling sangat berperan dalam menangani masalah siswa (remaja). Melaui BP
diharapkan siswa mau menyampaikan masalah yang dihadapinya, karena BP memiliki
keahlian khusus dalam bidang psikologi. Pendekatan yang digunakan haruslah
humanis melalui sentuhan jiwa (rohani). Dengan demikian, diharapkan BP dapat
dijadikan tempat berdialog para siswa dalam mengahadapi suatu persoalan. Dengan
pendekatan ini maka siswa merasa dilindungi (diperhatikan).
Selain
itu juga perlu diadakan razia narkoba secara rutin dan terprogram. Razia
hendaknya dilaksanakan dengan semua guru yang dilakukan dengan serempak dan
terorganisir sehingga siswa tidak dapat mengelak jika diketemukan membawa
narkoba di dalam tas maupun sakunya.
e. Pendekatan melalui Biologi
Biologi
merupakan ilmu yang mempelajari makluk hidup salah satunya adalah manusia.
Dalam proses belajar mengajar guru biologi perlu menyisisipkan bahasan tentang
bahaya narkoba terhadap tubuh manusia. Manusia yang mengonsumsi narkoba maka
daya tahan fisik, fungsi otak akan berkurang. Bahkan berdasarkan hasil
penelitian akibat narkoba terhadap otak adalah encernya cairan otak yang
mengakibatkan lambat berpikir. Dengan penjelasan yang disampaikan guru
diharapkan siswa betul-betul mengetahui akibatnya jika mereka mengonsumsi
narkoba.
2. Penanganan di lingkungan keluarga.
Keluarga
sebagai tempat pendidikan anak pertama harus lebih peka terhadap perkembangan
perilaku anaknya. Dengan demikian, diharapkan anak dapat berkembang sesuai
dengan nilai, norma yang berlaku. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut yang
harus dilakukan orang tua antar lain adalah sebagai berikut:
Pertama
harus ditanamkan nilai dan norma agama dalam diri anak. Karena agamalah yang
dapat mengendalikan perilaku manusia. Jika melakukan ajaran agama dengan baik
maka baiklah perilakunya tersebut. Hal ini bisa dilakukan dengan cara
berdiskusi tentang berbagai permasalahan yang dihadapi remaja ditinjau dari
agama dan bidang lain, melakukan sholat berjamaah.
Kedua
orang tua harus dapat meluangkan waktunya untuk berkumpul dengan anaknya dalam
rangka memahami, mengetahui kebutuhan psikis maupun fisik serta permasalahan
yang dihadapi anaknya. Memecahkan permasalahan yang dihadapi anaknya yang sudah
remaja hendaknya melibatkan seluruh anggota keluarga, dengan mendengarkan
pemasukan dari semua amggota keluarga maka permasalahan tersebut dapat
diselesaikan lebih baik.
Ketiga
orang tua harus mengetahui teman-teman dekat anaknya. Hal ini dilakukan agar
dapat lebih mudah mengontrol anaknya, apakah temanya tersebut baik ataukah anak
brandalan. Perilaku remaja selain dipegaruhi oleh keluarga juga oleh teman
sebaya, maka dalam memilih teman bergaul juga harus memperhatikan latar
belakangnya. Orang tua dengan mengetahui teman-teman dekatnya sehingga mereka
dapat memberikan suatu pandangan kepada anaknya bagaimana seharusnya bergaul.
3. Penanganan Di Lingkungan Masyarakat (Bidang Sosial)
Kepedulian
masyarakat terhadap masalah remaja perlu ditingkatkan. Hal ini bisa dilakukan
dengan cara mengawasi kegiatan remaja dalam masyarakat. Masyarakat hendaknya
memberikan suatu saran kepada para remaja jika mereka melakukan suatu tindakan
yang menyimpang dari niai-niai dan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
Kepedulian ini juga dapat diwujudkan dengan cara melaporkan kepada yang berwajib
(polisi) jika mengetahui adanya perdagangan obat terlarang, melakukan
perkelahian, minum-minuman keras ataupun melakukan tindakan kekerasan yang
lainya. Kepedulian masyarakat ini akan membantu dalam mengatasi permasahan
kenakalan remaja. Hal lain yang bisa dilakukan oleh masyarakat adalah mengajak
remaja dalam kegiatan-kegiatan sosial masyarkat (gotong royong, aktif dalam
kegiatan kepemudaan, keagamaan) serta memberikan suatu keterampilan yang
berguna dalam hidupnya..
4. Penanganan oleh Pemerintah (bidang politik)
Generasi
muda adalah pemegang tongkat estafet pembangunan bangsa. Ada sebagian
masyarakat kita berpendapat jika pemuda rusak maka rusaklah bangsa namun jika
pemuda baik, maka baiklah bangsa ini. Oleh karena itu, pemerintah harus dapat
menyiapkan generasi muda yang beriman dan bartaqwa, berkepribadian luhur, dan
kreatif. Untuk mewujudkan itu maka pemerintah harus memiliki langkah-langkah
kongkrit. Langkah-langkah tersebut antara lain:
- Lebih mengaktifkan kembali kegiatan organisasi kepemudaan seperti karang taruna, KNPI, dan organisasi-organisasi kepemudaan yang lain. Hal ini dilakukan untuk memecahakan permasalahan yang dihadapi remaja denga cara berdialog antar remaja dan juga bisa digunakan sebagai kegiatan para remaja untuk berkreasi.
- Melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba pada remaja sampai ketingkat pedesaan.
- Meningkatkan dan membuka pelatihan-pelatihan untuk generasi muda. Kegiatan ini akan memberikan suatu keterampilan para remaja sehingga bisa mengurangi pengangguran. Akhirnya kegiatan yang negatif dari remaja dapat ditekan seminimal mungkin.
- Memberikan hukuman yang berat kepada pengguna narkoba dan tindak kriminal. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa remaja yang menggunakan narkoba, melakukan tindakan kriminal, minum-minuman keras pada umumnya mereka sudah mengetahui bahaya narkoba bagi kesehatan, akibat melanggar hukum, dan tindakan merugikan orang lain namun mereka tetap melakukan. Hal ini karena kurang tegaknya hukum, maka untuk membuat jera perlu adanya hukuman yang lebih berat.
SUMBER
- http://mulyaihza.blogspot.com/2010/05/penyelesaian-masalah-kenakalan-remaja.html
- http://grahacendikia.wordpress.com/2009/11/09/peran-persepsi-keharmonisan-keluarga-dan-konsep-diri-terhadap-kecenderungan-kenakalan-remaja/
- http://www.islam.gov.my/e-rujukan/banner5.gif
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: MASALAH KENAKALAN REMAJA DAN CARA PENYELESAINNYA
Ditulis oleh Bagio
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://gioakram13.blogspot.com/2013/05/masalah-kenakalan-remaja-dan-cara.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Bagio
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar