Sabtu, 18 Mei 2013
0
komentar
Perbedaan
ekonomi makro dan ekonomi mikro terletak pada penekanan. Ekonomi mikro membahas
perilaku unit ekonomi secara individual seperti tingkah laku individual
konsumen rumah tangga, perusahaan atau produsen, dan pemerintah dengan
unit-unitnya dalam menetukan pilihan (choice). Ekonomi Mikro juga mempelajari
bagaimana interaksi ketiga pelaku ekonomi ini dikoordinasikan oleh kekuatan
pasar. Pasar dalam Ekonomi Mikro mempunyai tiga fungsi penting. Pertama, pasar
berfungsi untuk menyebarkan informasi agar sumberdaya yang terbatas jumlahnya
dapat dipakai pada tempat yang paling efisien dan menguntungkan. Pasar
menyampaikan informasi ini kepada pelaku ekononmi melalui harga barang dan
jasa. Kedua, pasar berfungsi untuk memberikan insentif kepada pelaku ekonomi.
Konsumen akan menggunakan sumberdaya (uang) yang terbatas dengan hati-hati agar
mendapatkan kepuasan yang maksimal dari uang tersebut. Demikian juga produsen
akan terdorong meningkatkan produksi dan menekan biaya produksi agar bisa
meraih keuntungan yang tinggi. Keuntungan adalah insentif yang sangat kuat
dibelakang aktifitas manusia. Ketiga, pasar juga mendistribusikan pendapatan
sesuai dengan usaha dan ketrampilan yang dimiliki oleh setiap individu. Bisnis
yang berani mengambil resiko dan membuat keputusan dengan benar besar
kemungkinan akan mendapatkan keuntungan yang tinggi dibandingkan dengan bisnis
yang salah mengambil keputusandan tidak berani mengambil resiko.
Ekonomi
makro, sesuai dengan kata ’makro’ berarti besar, mengkaji tingkah laku pelaku
ekonomi dalam skala besar atau disebut juga dengan Aggregat dan kebijaksanaan
ekonomi Nasional secara keseluruhan yang meliputi antara lain interaksi antara
pasar barang, tenaga kerja, dan pasar aset dan interaksi antara ekonomi
negara-negara yang berdagang satu sama lainnya. Ekonomi makro juga mempelajari
kebijakan ekonomi dan pengaruhnya terhadap varaibel-variabel ekonomi, seperti
pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, dan variable agregat lainnya.
Pasar
pada ekonomi makro dibedakan berdasarkan jenis komoditi aggregate yang
ditransaksikan, yaitu pasar barang, pasar tenaga kerja, dan pasar uang atau
financial. Sedangkan pada ekonomi mikro pasar dibedakan menurut individu
komoditi, misalnya pasar beras, pasar jagung, pasar pakaian dan lain-lain
dengan ketiga fungsinya seperti yang diterangkan diatas. Karena ekonomi makro
berbicara pada tataran aggregate maka pasar barang adalah pasar aggregate bukan
individu komoditi seperti pada ekonomi mikro. Artinya kurva supply dan demand
pada ekonomi makro adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara harga
aggregate dan barang aggregate. Kedua kurva ini disebut dengan Aggregate Demand
(AD) dan Aggregate Supply (AS). Dengan kata lain AD adalah penjumlahan dari
fungsi Demand induvidu konsumen. Pada ekonomi mikro hanya disebut Demand dan
Supply. Pengertian Aggregate Demand dan Aggegate Supply ini akan dibahas lebih
lanjut pada bab 2 dan 5.
Pada
ekonomi mikro pasar juga dibedakan atas dua kutub ekstrim yaitu pasar bersaing
sempurna (perfectly competitive market) dan pasar monopoli (monopoly market)
berdasarkan sejauh mana para pelaku pasar bisa mengontrol harga barang. Pada
ekonomi makro pasar dapat juga dibedakan atas dua kutub ekstrim tetapi
berdasarkan tingkat intervensi pemerintah, yaitu pasar bebas (free market) dan
pasar yang terkontrol (controlled market). Pasar bebas adalah pasar dimana
tidak ada campur tangan pemerintah atau sangat minimal, sedangkan pasar
terkontrol sangat sarat dengan intervensi pemerintah. Pasar bebas banyak dianut
dan di promosikan oleh negara-negara Barat dan pasar terkontrol banyak dianut
oleh negara-negara sosialis dan komunis.
Pelaku
ekonomi dalam ekonomi makro dibedakan atas lima kelompok yaitu, rumah tangga,
atau konsumen (households), produsen (business), pemerintah (government),
negara-negara lain (foreign countries), dan lembaga keuangan (financial).
Pembagian ini dilakukan untuk memudahkan dalam melakukan analisi kebijakan
makro. Sedangkan dalam ekonomi mikro pelaku ekonomi hanya dibedakan atas dua kelompok
saja, yaitu konsumen dan produsen. Perbedaan-perbedaan selanjutnya antara
ekonomi makro dan mikro akan dibahas lebih mendalam pada bab-bab berikutnya
sesuai dengan topik bahasan masing-masing.Dapat dikatakan bahwa ekonomi makro
banyak mengkaji kebijakan makro ekonomi suatu negara. Tetapi perubahan
kebijakan pada tingkat makro ini akan berpengaruh pada tingkat mikro. Namun
demikian fenomena ekonomi makro adalah fenomena yang terjadi sebagai akibat
dari perubahan yang terjadi pada jutaan individu rumah tangga, konsumen,
perusahaan, dan pemerintah atau merupakan penjumlahan dari unit-unit mikro
ekonomi. Dengan demikian setiap perubahan yang terjadi pada unit-unit ekonomi
mikro akan berpengaruh terhadap ekonomi makro, demikian juga sebaliknya. Kenapa
harus mempelajari ekonomi makro? Dari fenomena dan permasalahan ekonomi yang
dihadapi sehari-hari, seperti harga-harga yang selalu naik (inflasi),
pengangguran, dan pendapatan yang rendah, maka para ekonom sejak zaman dahulu
selalu berfikir bagaimana untuk mengatasi permasalahan tersebut agar kehidupan
segera kembali ke keadaan normal atau bagaimana cara menghindar dari
permasalahan tersebut agar kehidupan tidak jatuh lebih buruk. Dari hasil
berfikir, kemudian melakukan pengamatan, kajian dan penelitian maka dihasilkan
paket kebijakan ekonomi yang kemudian diuji cobakan. Dampak dari kebijakan ini
terus diamati dan dipelajari sehingga dapat diketahui hubungan antara suatu
kebijakan dengan perubahan variabel ekonomi makro. Hasil dari pengamatan,
kajian dan pengalaman yang panjang tersebut maka didapatkan suatu petunjuk dan
arahan umum mengenai kebijakan apa yang bisa diambil untuk mengatasi suatu
permasalahan ekonomi tertentu atau kebijakan apa yang harus diambil untuk
menghindari terjadinya permasalahan ekonomi yang dapat mempengaruhi
kesejahteraan masyarakat. Tujuan akhir dari semua itu tentu adalah bagaimana
meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui implementasi kebijakan ekonomi
yang cocok untuk mengatasi masalah tersebut. Kesejahteraan masyarakat biasanya diukur
dengan menggunakan indicator tertentu yang dapat dipakai dengan mudah dan dapat
mengukur tingkat kesejahteraan masyakarat dengan akurat. Seperti yang disebut
diatas maka indikator umum ekonomi makro yang biasa dipakai adalah tingkat
pertumbuhan ekonomi, pengangguran, dan inflasi. Apa saja permasalahan ekonomi
pada umumnya yang dihadapi?
1.2 Permasalahan Ekonomi Makro
Dalam
Ekonomi Mikro ada dua permasalahan pokok yang dihadapi yaitu bagaimana memenuhi
kebutuhan manusia yang tidak terbatas dan sekaligus mencapai kepuasan yang
maksimum, sementara sumberdaya untuk memenuhi kebutuhan tersebut tersedia dalam
jumlah yang terbatas. Dalam Ekonomi Makro permasalahan yang dihadapi cukup
banyak dan kompleks karena ia tidak hanya terkait dengan variabel-variabel
ekonomi saja tetapi juga terkait dengan masalah politik dan kebijakan umum
negara. Karena itu secara garis besar permasalahan yang dibahas dalam ekonomi
makro dibatasi pada beberapa masalah penting saja yaitu:
Pertama,
masalah jangka pendek. Masalah jangka pendek adalah stabilitas ekonomi agar
terhindar dari penyakit utama ekonomi: a) inflasi, b) pengangguran dan c)
ketimpangan neraca pembayaran (balance of payment). Kedua, masalah jangka
panjang, yaitu masalah pertumbuhan ekonomi atau pendapatan masyarakat yang
biasa diukur dengan Produk Domestik Bruto (PDB) atau disebut juga Gross
Domestic Product (GDP). Pertumbuhan ekonomi menjadi penting karena setiap orang
ingin hidup lebih baik dari waktu ke waktu.
Masalah
jangka pendek harus diselesaikan segera oleh pemerintah karena kalau tidak akan
menimbukan ketidakstabilan dalam negara. Inflasi, misalnya menjadi masalah
dalam ekonomi Negara karena inflasi sangat berpengaruh terhadap tingkat
kesejahteraan masyarakat. Dengan inflasi yang tinggi maka pendapatan ril masyarakat
menjadi turun sehingga daya beli berkurang dan kesejahteraan masyarakat
menurun. Jika inflasi tidak dikontrol (harga naik melambung) maka sama artinya
dengan memotong pendapatan seluruh masyarakat. Hal ini jelas akan menimbulkan
keresahan masyarakat karena berkurangnya kemampuan untuk melakukan konsumsi.
Pengangguran
juga menjadi penting karena tanpa pekerjaan seseorang tidak bisa melakukan
konsumsi karena konsumsi memerlukan income yang didapatkan dari hasil bekerja.
Bila jumlah orang yang menganggur telah begitu banyak maka dapat menimbulkan
keresahan yang dapat mengoncang kestabilan negara, seperti demonstrasi para
pengangur, tindakan kriminal, konflik sosial, dan lain-lain. Hasil penelitian
sosial juga menunjukkan adanya korelasi yang positif antara tingkat
pengangguran dengan tingkat kejahatan. Artinya bila pengangguran meningkat maka
tingkat kejahatan juga cenderung meningkat. Karena itu pengangguran perlu
diatasi dengan segera. Demikian juga dengan ketimpangan neraca pembayaran perlu
untuk diperhatikan karena akan berpengaruh terhadap nilai tukar, perdagangan
luar negeri, kepercayaan masyarakat internasional, dan lain-lain. Neraca
pembayaran adalah laporan keuangan yang menunjukkan transaksi barang dan jasa
antara penduduk suatu negara dengan negara-negara lain. Neraca pembayaran yang
deficit dapat menunjukkan bahwa negara tersebut tidak mampu memenuhi
kewajibannya terhadap negara lain sehingga menimbulkan krisis kepercayaan.
Selanjutnya hal ini dapat berengaruh terhadap nilai tukar. Bila nilai tukar
tidak stabil maka dunia bisnis akan mengalami kesulitan dalam membuat
perencanaan. Nilai tukar yang tidak stabil akan mempengaruhi perdagangan dan
hubungan ekonomi antar negara.
Permasalahan
jangka panjang adalah bagaimana meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara
terus menerus. Salah satu cara paling umum untuk peningkatan kesejahteraan
adalah melalui pertumbuhan ekonomi yang stabil dan kontinue sepanjang tahun.
Pertumbuhan ekonomi akan memperbesar nilai GDP dan income sehingga
kesejahteraan masyarakat meningkat. Ini hanya bisa dicapai bila permasalahan
jangka pendek dapat diselesaikan dengan baik sehingga dalam jangka panjang akan
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
1.3 Peranan ekonomi makro
Seperti
diuraikan diatas salam jangka panjang setiap negara terus berusaha untuk
meningkatkan kesejahteraan penduduknya dimana kesejahteraan tersebut ditentukan
oleh kinerja dan arah dari variabel-variabel ekonomi makro. Untuk itu
pemerintah harus mengusahakan agar variabel-variable ekonomi makro tersebut
berada pada posisi yang akan membawa perekonomian bergerak kearah peningkatan
kesejahteraan rakyat. Timbul pertanyaan apakah arah dan perkembangan
variable-varibale tersebut dibiarkan saja mengikuti kekuatan pasar bebas
(laisses faire) atau perlu campur tangan pemerintah untuk mempengaruhi arah
perkembangan variable tersebut agar sesuai dengan yang dikehendaki. Sampai
sekarang tidak ada kata sepakat dan tidak akan pernah mencapai kata sepakat.
Secara empiris tidak ada negara di dunia ini yang menganut salah satu dari
kedua ekstrim tersebut tetapi pada umumnya berada diantara keduanya. Artinya
ada intervensi pemerintah dalam menentukan arah dan kinerja dari variable
tersebut, tetapi sejauh mana sebaiknya intervensi tersebut adalah merupakan
perdebatan yang panjang.
Karena
tidak ada kesepakatan tersebut maka kebijakan makro ekonomi diarahkan pada
alternatif kebijakaan yang dapat dilakukan untuk mengarahkan varibale-variabe
makro tersebut sesuai dengan tujuan perekonomian suatu negara, karena pada
hakekatnya tidak ada suatu teori ekonomi yang cocok untuk mengatasi semua
permasalahan dan cocok sepanjang masa. Tetapi suatu teori ekonomi tersebut
cocok untuk mengatasi suatu permasalahan tertentu di waktu tertentu. Misalnya
pada saat terjadi krisis ekonomi yang berkepanjangan yang dimulai pada tahun
1997 teori ekonomi makro Keynesian menawarkan beberapa alternatif pemecahan
untuk mengoreksi keadaan tersebut. Tetapi pada saat lain, misalnya dalam keadan
ekonomi yang stabil dan dalam jangka panjang, mungkin teori makro klasik lebih
cocok untuk diterapkan.
1.4 Teori dan Implementasi
Implementasi
kebijaksanaan yang diambil oleh suatu negara sangat dipengaruhi oleh sistem
ekonomi yang dianut oleh negara tersebut. Sistem ekonomi yang terdapat di dunia
ini pada dasarnya ada dua: kapitalis (ekonomi pasar bebas) dan sosialis
(ekonomi yang terpusat, diatur oleh pemerintah). Dalam kenyataaan tidak ada
satu negarapun yang menganut salah satu sistem tersebut secara murni tetapi
bergerak antara keduanya. Bahkan sekarang sistem ekonomi sosialis cenderung
sudah ditinggalkan oleh banyak negara. Pada ekonomi pasar bebas sekalipun
kenyataannya tetap ada intervensi pemerintah. Juga tidak ada pasar yang
berbentuk "bersaing sempurna" seperti yang dikenal dalam teori
ekonomi klasik atau ekonomi mikro. Tidak adanya pasar bersaing sempurna ini
disebabkan antara lain oleh karena tidak sempurnanya informasi yang dipunyai
oleh pelaku ekonomi sehingga tindakan pelaku ekonomi ini kurang searah dengan
tujuan dari perekonomian suatu negara. Karena tidak sempurnanya ‘ekonomi pasar’
tersebut maka perlu campur tangan pemerintah sehingga pihak yang kekurangan
informasi tidak dirugikan. Misalnya krisis ekonomi menyebabkan nilai tukar yang
tidak stabil dapat meyebabkan kerugian pada segolongan masyarakat. Untuk itu diperlukan
perlindungan pemerintah. Demikian juga pemegang saham minoritas yang cenderung
dirugikan oleh pemegang saham mayoritas atau orang miskin dan tidak
berpendidikan cenderung dirugikan dan dieksploitasi.
Pada
saat krisis ekonomi sistem ekonomi pasar kapitalispun dipertanyakan orang
karena ketidakmampuannya dalam memprediksi dan menanggulangi krisis yang
berkepanjangan yang terjadi pada tahun 1997. Merupakan perdebatan yang panjang
sejauh mana ketepatan dan peranan teori terhadap dampak dan implementasi terori
tersebut dalam praktek dan kebijakan ekonomi. Sejauh mana teori diperlukan
dalam mengambil suatu kebijakan.
Teori
ekonomi pada dasarnya dibangun dari pengalaman-pengalaman yang dilalui oleh
suatu negara atau masyarakat dengan menggunakan dua pendekatan yaitu induktif
(membangun kesimpulan umum dari keadaan khusus) dan deduktif (membangun
kesimpulan khusus dari keadaan umum). Misalnya teori Keynesian yang dibangun
atas pengalaman resesi (great depression) di Eropah pada tahun 1930an.
Berdasarkan pengalaman tersebut Keynesian membuat kesimpulan yang melahirkan
teori Keynesian yang ternyata cukup ampuh untuK menyelesaikan permasalahan pada
masa itu, tetapi belum tentu akan ampuh bila diterapkan pada waktu yang berbeda
dan tempat yang berbeda. Juga harus diingat bahwa sebagian besar teori ekonomi
tersebut dibangun oleh orang Barat dengan latar belakang sosial budaya yang ada
pada masyarakat Barat yang berbeda dan belum tentu cocok dengan masyarakat
negara lain dimana teori tersebut akan diterapkan. Karena itu sebelum suatu
teori diadopsi perlu dipahami latar belakang dan kondisi sosial masyarakat
dimana teori tersebut lahir dan kondisi dan latar sosial ekonomi dimana teori
tersebut akan diterapkan.
1.5 Bentuk-Bentuk Pasar
Seperti
sudah disebutkan diatas bahwa dalam ekonomi mikro dikenal dua bentuk pasar
ekstrim berdasarkan sejauh mana harga dapat dipengaruhi oleh para pelaku pasar,
yaitu ‘pasar bersaing sempurna’ dan ‘pasar monopoli’. Dalam ekonomi makro juga
dikenal bentuk pasar tetapi berdasarkan kelompok komoditi yang ditransaksikan
pada pasar tersebut. Masing-masing pasar tersebut mempunyai karakteristik
tersendiri dan saling berhubungan satu dengan yang lain. Ada tiga pasar didalam
ekonomi makro yang penting untuk dipelajari, yaitu
a).
pasar barang dan jasa,
b).
pasar faktor produksi atau sering disebut pasar tenaga kerja, dan
c).
pasar financial atau aset.
Pada
ekonomi terbuka ditambah dengan pasar luar negeri yaitu pasar ekspor dan
import. Ekonomi terbuka maksudnya adalah ekonomi yang berinteraksi dengan
ekonomi negara-negara lain melalui perdagangan, aliran uang dan termasuk aliran
manusia. Dalam ekonomi terbuka pasar dalam negeri dengan dengan luar negeri
dihubungkan oleh ekspor dan impor. Ekspor dan impor masing-masing mempunyai
perminataan (demand) dan penawaran (supply) sendiri. Misalnya permintaan
terhadap ekspor Indonesai oleh Jepang akan dipenuhi oleh penawaran ekspor oleh
Indonesai kepada Jepang sehingga kedua kurva demand dan supply ekspor tersebut
akan membentuk harga dan jumlah barang yang diminta dan ditawarkan. Demikian
juga hal untuk import.
Sejalan
dengan pengertian teori ekonomi mikro maka tiap pasar mempunyai permintaan
(demand) dan penawaran (supply). Aspek utama pasar adalah harga dan jumlah
barang yang diminta atau ditawarkan. Masing-masing pasar tersebut saling
terhubung melalui tingkat bunga. Perhatikan Gambar 1.1. Pada Bab 6 akan
dipelajari lebih lanjut tentang bunga ini. Secara ringkas yang dipelajari pada
masing-masing pasar tersebut dapat diterangkan sebagai berikut.
Pada
pasar barang yang dipelajari adalah tingkat harga umum dan produksi barang dan
jasa dengan mengamati inflasi, biaya hidup, produksi domestic dan nasional,
income, dan lain-lain. Pada pasar uang yang dipelajari tingkat bunga tabungan,
jumlah uang yang beredar, dan factor-faktor yang mempengaruhinya. Pada pasar
tenaga kerja yang dipelajari adalah tingkat upah jumlah orang yang bekerja dan
tidak bekerja (menganggur). Pada pasar luar negeri yang dipelajari adalah
neraca perdagangan, term of trade, cadangan devisa dan lain-lain.
1.6 Pelaku Ekonomi Makro
Dalam
ekonomi mikro pelaku ekonomi hanya dikelompokkan atas dua kelompok besar yaitu
konsumen dan produsen. Dalam ekonomi makro ada lima pelaku utama yang
menjalankan kegiatan ekonomi di suatu Negara. Harap diingat walaupun jumlah
pelaku ekonomi makro ada lima tetapi semua pelaku tersebut bisa juga di
sederhanakan menjadi dua kelompok seperti dalam ekonomi mikro, yaitu produsen
dan konsumen. Keduanya, produsen dan konsumen, melakukan fungsi yang berbeda
pada waktu yang sama atau pada waktu yang berbeda. Kelima pelaku tersebut
adalah:
1.
Rumah tangga, konsumen (households)
2.
Produsen, bisnis (business)
3.
Pemerintah (government)
4.
Negara-negara lain (foreign countries)
5.
Lembaga keuangan (financial)
Sumber:
http://kamaluddin86.blogspot.com/2009/05/perbedaan-antara-teori-ekonomi-mikro.html
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Perbedaan Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro
Ditulis oleh Bagio
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://gioakram13.blogspot.com/2013/05/perbedaan-ekonomi-mikro-dan-ekonomi.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Bagio
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar