Senin, 13 Mei 2013
0
komentar
Andrew E. Sikula (1981:183)
mengemukakan bahwa “Recruitment is the
act process of an organization to obtain additional manpower for operational
purpuse. Recruitmen involves acquiring further human resources to serve as
institutional input”. Penarikan pegwai adalah tindakan atau proses dari
suatu usaha organisasi untuk mendapatkan tambahan pegawai untuk tujuan
operasional. Penarikan pegawai melibatkan sumeber daya manusia yang mampu
berfungsi sebagai input lembaga.
Arun Monapa dan Mirza S. Saiyadain
(1979:104) berpendapat bahwa “Recruitmen is the generating of apllication or
applicants for specific positions”. ( penarikan pegawai adalah memproses
lamaran atau memproses calon-calon pegwai untuk posisi pekerjaan tertentu) Dale Yoder (1981:261) menjelaskan bahwa
”Recruitment, including the identfication
and begins of source, is a major step in the total staffingprocess. That
process begins with the determination of manpower needs for the organization.
It continues”. (penarikan pegawai mencangkup identifikasi dan evaluasi
sumber-sumbernya, tahapan dalam proses keseluruhan menjadi untuk orgganisasi,
kemudian dilanjutkan dengan mendaftar kemampuan penarikan, seleksi, penempatan
dan orientasi).
Berdasarkan pendapat para ahli di atas,
dapat diambil pengertian bahwa penarikan adalah suatu proses atau tindakan yang
dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan tambahan pegawai yang melalui
tahapan yang mencangkup identifikasi dan evaluasi sumber-sumber penarikan
pegawai, menentukan kebutuhan pegawai yang diperlukan perusahaan, proses
seleksi, penempatan, dan orientasi pegawai.
B. SUMBER-SUMBER PENARIKAN PEGAWAI
Ada
dua sumber dalam penarikan pegawai, yaitu sumber dari dalam perusahaan yang
diupayakan melalui mutasi pegawai yang mencangkup promosi jabatan, transfer dan
demosi jabatan, kedua sumber dari luar perusahaan yang diupayakan melalui iklan
media masa, lembaga pendidikan, dan Depnaker.
1. Sumber Dari Dalam Perusahaan
Upaya penarikan pegawai dapat dilakuakn
melalui proses memutasikan pegawai berdasrkan hasil evaluasi terhadap penilaian
prestasi kerja dan kondite pegawai yang ada di perusahaan. Ada tiga bentuk
mutasi pegawai, yaitu :
- Promosi jabatan, yaitu pemindahan pegawai dari satu jabatan tingkat jabatan yang lebih tinggi daripada jabatan sebbelumnya.
- Transfer atau rotasi pekerjaan adalah pemindajhan bidang pekerjaan pegawai kepada bidang pekerjaan lainnya tanpa mengubah tingkat jabatannya.
- Demosi jabatan adalah penurunan jabatan pegawai dari satu jabatan tingkat jabatan yang lebih rendah atas dasar kondite dan prestasi kerjanya, atau akibat terjadinya penyederhanaan struktur organisasi.
2. Sumber Dari Luar Perusahaan
Upaya penarikan pegawai melalui iklan
media massa, lembaga pendidikan, depnaker, dan lamaran kerja yang masuk
perusahaan pada waktu sebelumnya.
Ø Iklan Media Massa
Dalam hal ini perusahaan dapat
memanfaatkan media massa sebagai sumber penawaran formasi kerja kepada
masyarakat luas. Dengan menggunakan media massa tersebut dimungkinkan banyak
lamaran kerjayang masuk ke perusahaan. Dengan demikian, memungkinkan perusahaan
dapat menyeleksi calon pegawai yang betul-betul memenuhi persayaratan
kualifikasi sesuai yang dibutuhkan unutk mengisi formasi yang ada di
pewrusahaan.
Ø Lembaga Pendidikan
Perusahaan dapat memanfaatkan lembaga
pendidikan sebagai sumber penarikan pegawai. Dengan melalui lembaga pendidikan,
perusahaan dapat memanfaatkan referensi atau rekomendasidari pemimipin lembaga
pensisikan mengenai calon yang memenuhi kualifikasi yang tepat untuk mengisi
formasi yang ada di peerushaan. Calon pegawai yang mendapat rekomendasi dari
pemimipin lembaga pendidikan pada umumnnya merupakan calon pegawai yang
mempunyai prestasi akademik yang tinggi dan mempunyai kepribadian yang dinilai
baik selama mereka menepuh pendidikan di lembaga pendidikan tersebut.
Ø Depnaker
Perusahaan dapat memanfaatkan calon
pegawai yang mendapat rekomendasi dari Departemen Tenaga Kerja. Dalam hal ini
merupakan kewajiban perusahaan dalam rangka mem,bantu program pemerintah dalam
menyalurkan penduduk pencari kerja dan pengurangan pengangguran.
Ø Lamaran Kerja Yang Sudah Masuk Di Perusahaan
Lamaran kerja yang sudah masuk di
perusahaan perlu dipertimbangkan sebagai sumber penarikan pegawai. Melalui
lamaran kerja yang sudah masuk, perusahaan dapat langsung menyeleksi lamaran
yang memenuhi kebutuhan untuk mengisi formasi yang ada di perusahaan.
3. Seleksi Calon Pegawai
Ø Pengertian Seleksi Calon Pegawai
Andrew E. sikula (1981:185)
mengemukakan bahwa “Selecting is
choosing. Any selection is a collection of things chosen. The selectionprocess
involves picking out by preference some objects or things from among others. In
refernce to staffing and employment, selection refers specifically to the
decisin to hiore a limited number of workers from a group of potential
employees”. Penyeleksian adalah pemilihan. Menyeleksi merupakan suatu
pengumpulan dari suatu pilihan. Proses seleksi melibatkan pilihan dari berbagai
objek dengan mengutamakan beberapa objek saja yang dipilih. Dalam kepegawaian,
seleksi lebih secara khusus mengambil keputuasan dengan membatasi jumlah
pegawai yang dapat dikontrakkerjakan dari pilihan sekelompok calon-calon
pegawai yang berpotensi.
Ø Teknik-Teknik Seleksi
Teknik-teknik seleksi pegawai, yaitu
menggunakan tes pengetahuan akademik, tes psikologis, wawancara. Dan tes
kesehatan.
a) Tes Pengetahuan Akademik
Tes pengetahuan akademik bertujuan
untuk mengetahui timgkat penguasaan materi pengetahuan akademik calon pegawai.
Materi tes yang diberikan harus disesuaikan dengan bidang pendidikan dan
tingkat pendidikan calon pegawai. Di samping itu pula diberikan materi tesyang
berhubungan dengan bidang pekerjaan yang ditawarkan kepadanya.
b) Tes Psikologis
Tes psikologis ini diberikan oleh ahli
psikologi. Tes psokologis mengungkap kemampuan potensial dan kemampuan nyata
calon pegawai. Di samping itu pula dapat diungkap minat, bakat, motivasi,
emosi, kepribadian, dan kemampuan khusus lainnyayang ada pada calon pegawai.
Beberapa tes psikologis yang diberikan
untuk seleksi pegawai, antara lain tes bakat (aptitude test), tes kecendrungan untuk berprestasi (achievement test), tes minat bidang
pekerjaan (vocational interest), tes
kepribadian (personality test)
# Tes
Bakat
Tes bakat mengukur kemampuan potensi
(IQ), bakat khusus seperti bakat ketangkasan mekanik, kemampuan juru tulis,
kemampuan daya abstraksi, dan kemampuan khusus lainyayang ada pada calon
pegawai.
Tes psikologis yang digunakan antara
lain otis employment test, the adaptability tes, the wesman personnel test,
vision test, psychomotor test, tests of cognitive abilities. tests of
mechanical ability
# Tes Kecendrungan Untuk Berprestasi
Tes ini mengukur keterampilan dan
pengetahuan calon pegawai. Di samping itu, mengukur kemampuan kerja baik bersifat
oral maupun tertulis. Tesyang digunakan adalah Achievement Tests.
# Tes Minat Bidang Pekerjaan
Tes ini mengukur minat calon pegawai
terhadap suatu jabatan atau bidang pekerjaan. Melalui tes ini dapat diketahui
apakah pilihan pekerjaan calon pegawai sesuai dengan minatnya.
Minat bidang pekerjaan yang dimaksud
adlah outdoor (penelitian lingkungan, bertani, memelihara ternak, pengawas
hutan), mechanical (ahli teknik, montir, operator), computational (akuntan,
kasir bank, pemegang buku), scientific (dokter, insinyur, ahli kimia, pilot,
perawat, ahli ilmu pengetahuan), persuasive (aktor dan artis, penyiar radio,
pelayan toko, pengarang, ahli hukum), arsitik (pelukis, arsitek, perancang,
penata rambut), literary (penulis novel, sejarawan, pengajar, aktor, wartawan,
editor, ahli perpustakaan, kritikus drama), musical (penyanyi, pemain alat
musik, pegelaran konser), social service(perawat, pemimpin pramuka, penyuluh,
pekerja sosial), clerical (akuntan, juru arsip, sekretaris, ahli statistik,
pengelola lalu lintas). Tesyang digunakan adalah Kuder Preference Record Vocational Test.
# Tes Kepribadian
Tes ini mengukur kedewasaan emosi,
kesukaan bergaul, tanggung jawab, penyesauaian diri, objektiviras diri, simptom
ketakutan.
Tes yang digunakan antara lain The Minnesota Multiphasic, personality
inventory, baum test, wartegg tes, draw man test, house tree person.
c) Wawancara
Wawancara adalah pertemuan antara dua
orang atau lebih secara berhadapan (face to face) dalsm rangka mencapai suatu
tujuan tertentu. Wawancara seleksi merupakan salah satu teknik seleksi pegawai
yang dilakukan dengan cara tanya jawab langsung untuk mengetahui data pribadi
calon pegawai
Tujuan wawancara seleksi adalah untuk
mengetahui apakah calon pegawai memenuhi persyaratan kualifikasi yang telah ditentukan
perusahaan. Berikut ini faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam wawancara.
# Sebelum
Wawancara
Pewawancara harus sudah mempersiapkan
kerangka apa yang akan ditanyakan kepada calon pegawai. Di samping itu, ruangan
untuk pelaksanaan wawancara telah dipersiapkan. Ruangan untuk wawancara
sebaiknya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Ruang wawancara terdiri
dari ruang tunggu yang dilengkapi toilet, jam dinding, brosur-brosur
perusahaan, majalah-majalah perusahaan, dan ruang tempat pelaksanaan wawabcara.
Sebelum wawancara dimulai sebaiknya pewawancara dapat menyambut kandidat dengan
respek. Hal ini agar kandidat merasa diperlukan secara baik. Dengan demikian,
sekalipun kandidat tidak diterima oleh perusahaan, mereka mempunyai kesan yang
positif terhadap perusahaan.
# Selama
Wawancara
wawancara dimulai atau dibuka oleh
pewawancara dengan menyatakan terlebih dahulu keadaan kesehatan kandidat
(bagaimana keadaan saudara saat ini ?). hal ini tidak lain untuk bertujuan
menciptakan suasana wawancara yang lebih manusiawi dan juga unutk mengurangi
rasa takut pada diri kandidat. Selama wawancara, pewawancara harus mampu
mencacat gari besarnya apa yang dikemukakan oleh kandidat, tidak mempengaruhi
jawaban kandidat, menghindarkan dari pertanyaan yang dapat dijawab ya atau
tidak, tidak berkata itu boleh atau itu jangan. Kemudian pewawancara harus
mampu mengendalikan kandidat agar tidak menjawab terlalu bertele-tele atau
bercerita yang tidak relevan dengan apa yang ditanyalan kepadanya.
# Setelah
Wawancara
pada akhir wawancara sebaiknya
pewawancara sebaiknya pewawancara mengecek kembali daftar pertanyaannya, apakah
masih ada hal-hal yang perlu ditanyakan lebih lanjut kepada kandidat? disamping
itu pada akhir wawancara, pewawancara harus membuat kesimpulan sementara
mengenai kesan kemampuan kandidat, motivasi, ambisi, energi dan daya juang,
prakarsa, sikap , mandiri, stabilitas emosi, cara berpkir, keleluasaan
pergaulan kandidat. Setelah wawancara sebaiknya pewawancara dapat mengantar
kandiadat sampai ke pintu ruang wawancara dengan mengucapkan selamat siang atau
selamat sore.
Sumber
- Lynch, James J., Making Manpower Effetive.
- Manullang, M., Management Personalia, Jakarta, Ghalia Indonesia, 1991.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: PENGERTIAN PENARIKAN (REKRUTMEN)
Ditulis oleh Bagio
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://gioakram13.blogspot.com/2013/05/pengertian-penarikan-rekrutmen.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Bagio
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar