Senin, 13 Mei 2013
0
komentar
A. PENGERTIAN PERENCANAAN SDM
Sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu
dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu, perilaku dan sifatnya
ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya
dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya. Andrew E. Sikula
(1981;145) mengemukakan bahwa: “Perencanaan sumber daya manusia atau
perencanaan tenaga kerja didefinisikan sebagai proses menentukan kebutuhan
tenaga kerja dan berarti mempertemukan kebutuhan tersebut agar pelaksanaannya
berinteraksi dengan rencana organisasi”. George Milkovich dan Paul C. Nystrom
(Dale Yoder, 1981:173) mendefinisikan bahwa: “Perencanaan tenaga kerja adalah
proses peramalan, pengembangan, pengimplementasian dan pengontrolan yang
menjamin perusahaan mempunyai kesesuaian jumlah pegawai, penempatan pegawai
secara benar, waktu yang tepat, yang secara otomatis lebih bermanfaat”.
Perencanaan SDM merupakan proses analisis dan
identifikasi tersedianya kebutuhan akan sumber daya manusia sehingga organisasi
tersebut dapat mencapai tujuannya.
1. Kepentingan
Perencanaan SDM
Ada tiga kepentingan dalam
perencanaan sumber daya manusia (SDM), yaitu:
- 1. Kepentingan Individu.
- 2. Kepentingan Organisasi.
- 3. Kepentingan Nasional.
2. Komponen-komponen
Perencanaan SDM Terdapat beberapa komponen yang perlu diperhatikan dalam
perencanaan SDM, yaitu:
Tujuan
Perencanaan SDM harus mempunyai tujuan yang
berdasarkan kepentingan individu, organisasi dan kepentingan nasional. Tujuan
perencanaan SDM adalah menghubungkan SDM yang ada untuk kebutuhan perusahaan
pada masa yang akan datang untuk menghindari mismanajemen dan tumpang tindih
dalam pelaksanaan tugas.
Perencanaan
Organisasi
Perencanaan Organisasi merupakan aktivitas
yang dilakukan perusahaan untuk mengadakan perubahan yang positif bagi
perkembangan organisasi. Peramalan SDM dipengaruhi secara drastis oleh tingkat
produksi. Tingkat produksi dari perusahaan penyedia (suplier) maupun pesaing
dapat juga berpengaruh. Meramalkan SDM, perlu memperhitungkan perubahan
teknologi, kondisi permintaan dan penawaran, dan perencanaan karir.
Kesimpulannya, PSDM memberikan petunjuk masa
depan, menentukan dimana tenaga kerja diperoleh, kapan tenaga kerja dibutuhkan,
dan pelatihan dan pengembangan jenis apa yang harus dimiliki tenaga kerja.
Melalui rencana suksesi, jenjang karier tenaga kerja dapat disesuaikan dengan
kebutuhan perorangan yang konsisten dengan kebutuhan suatu organisasi.
Syarat
– syarat perencanaan SDM
- Harus mengetahui secara jelas masalah yang akan direncanakannya.
- Harus mampu mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang SDM.
- Harus mempunyai pengalaman luas tentang job analysis, organisasi dan situasi persediaan SDM.
- Harus mampu membaca situasi SDM masa kini dan masa mendatang.
- Mampu memperkirakan peningkatan SDM dan teknologi masa depan.
- Mengetahui secara luas peraturan dan kebijaksanaan perburuhan pemerintah.
3. Proses
perencanaan SDM
Strategi SDM adalah alat yang digunakan untuk
membantu organisasi untuk mengantisipasi dan mengatur penawaran dan permintaan
SDM. Strategi SDM ini memberikan arah secara keseluruhan mengenai bagaimana
kegiatan SDM akan dikembangkan dan dikelola.
Pengembangan rencana SDM merupakan rencana
jangka panjang. Contohnya, dalam perencanaan SDM suatu organisasi harus
mempertimbangkan alokasi orang-orang pada tugasnya untuk jangka panjang tidak
hanya enam bulan kedepan atau hanya untuk tahun kedepan. Alokasi ini
membutuhkan pengetahuan untuk dapat meramal kemungkinan apa yang akan terjadi
kelak seperti perluasan, pengurangan pengoperasian, dan perubahan teknologi
yang dapat mempengaruhi organisasi tersebut.
Prosedur
perencanaan SDM
- Menetapkan secara jelas kualitas dan kuantitas SDM yang dibutuhkan.
- Mengumpulkan data dan informasi tentang SDM.
- Mengelompokkan data dan informasi serta menganalisisnya.
- Menetapkan beberapa alternative.
- Memilih yang terbaik dari alternative yang ada menjadi rencana.
- Menginformasikan rencana kepada para karyawan untuk direalisasikan.
Metode PSDM ,dikenal atas metode nonilmiah
dan metode ilmiah. Metode nonilmiah diartikan bahwa perencanaan SDM hanya
didasarkan atas pengalaman, imajinasi, dan perkiraan-perkiraan dari
perencanaanya saja. Rencana SDM semacam ini risikonya cukup besar, misalnya
kualitas dan kuantitas tenaga kerja tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Akibatnya timbul mismanajemen dan pemborosan yang merugikan perusahaan.
Metode ilmiah diartikan bahwa PSDM dilakukan
berdasarkan atas hasil analisis dari data, informasi, dan peramalan
(forecasting) dari perencananya. Rencana SDM semacam ini risikonya relative
kecil karena segala sesuatunya telah diperhitungkan terlebih dahulu.
4. Pengevaluasian
Rencana SDM
Jika perencanaan SDM dilakukan dengan baik,
akan diperoleh keuntungan-keuntungan sebagai berikut:
- Manajemen puncak memiliki pandangan yang lebih baik terhadap dimensi SDM atau terhadap keputusan-keputusan bisnisnya.
- Biaya SDM menjadi lebih kecil karena manajemen dapat mengantisipasi ketidakseimbangan sebelum terjadi hal-hal yang dibayangkan sebelumnya yang lebih besar biayanya.
- Tersedianya lebih banyak waktu untuk menempatkan yang berbakat karena kebutuhan dapat diantisipasi dan diketahui sebelum jumlah tenaga kerja yang sebenarnya dibutuhkan.
- Adanya kesempatan yang lebih baik untuk melibatkan wanita dan golongan minoritas didalam rencana masa yang akan datang.
- Pengembangan para manajer dapat dilaksanakan dengan lebih baik.
Kendala-kendala
PSDM
1. Standar
kemampuan SDM
Standar kemampuan SDM yang pasti belum ada,
akibatnya informasi kemampuan SDM hanya berdasarkan ramalan-ramalan (prediksi)
saja yang sifatnya subjektif. Hal ini menjadi kendala yang serius dalam PSDM
untuk menghitung potensi SDM secara pasti.
2. Manusia
(SDM) Mahluk Hidup
Manusia sebagai mahluk hidup tidak dapat
dikuasai sepenuhnya seperti mesin. Hal ini menjadi kendala PSDM, karena itu
sulit memperhitungkan segala sesuatunya dalam rencana. Misalnya, ia mampu tapi
kurang mau melepaskan kemampuannya.
3. Situasi
SDM
Persediaan, mutu, dan penyebaran penduduk
yang kurang mendukung kebutuhan SDM perusahaan. Hal ini menjadi kendala proses
PSDM yang baik dan benar.
4. Kebijaksanaan
Perburuhan Pemerintah
Kebijaksanaan perburuhan pemerintah, seperti
kompensasi, jenis kelamin, WNA, dan kendala lain dalam PSDM untuk membuat
rencana yang baik dan tepat.
B.
PERAMALAN
Peramalan (forecasting) menggunakan informasi
masa lalu dan saat ini untuk mengidentifikasi kondisi masa depan yang
diharapkan. Proyeksi untuk masa yang akan datang tentu saja ada unsur
ketidaktepatan. Basanya orang yang berpengalaman mampu meramal cukup akurat
terhadap benefit organisasi dalam rencana jangka panjang.
Pendekatan-pendekatan untuk meramal SDM dapat
dimulai dari perkiraan terbaik dari para manajer sampai pada simulasi komputer
yang rumit. Asumsi yang sederhana mungkin cukup untuk jarak tertentu, tetapi
jarak yang rumit akan diperlukan untuk yang lain.
Jangka waktu peramalan, Peramalan SDM harus
dilakukan melalui tiga tahap: perencanaan jangka pendek, menengah dan panjang.
Peramalan terhadap kebutuhan SDM (permintaan),
Penekanan utama dari peramalan SDM saat ini adalah meramalkan kebutuhan SDM
organisasi atau permintaan kebutuhan akan SDM. Ramalan permintaan dapat berupa
penilaian subjektif atau matematis.
Metode meramalkan permintaan, yaitu:
1. Metode
penilaian terdiri dari:
- Estimasi dapat top down atau bottom up, tetapi pada dasarnya yang berkepentingan ditanya “Berapa orang yang akan anda butuhkan tahun depan?”
- Rules of thumb mempercayakan pedoman umum diterapkan pada situasi khusus dalam organisasi . Contoh; pedoman “one operations managers per five reporting supervisors” membantu dan meramalkan jumlah supervisor yang dibutuhkan dalam suatu divisi. Bagaimanapun, hal ini penting untuk menyesuaikan pedoman untuk mengetahui kebutuhan departemen yang sangat bervariasi. Teknik Delphi menggunakan input dari kelompok pakar. Opini pakar dicari dengan menggunakan kuesioner terpisah dalam situasi diramalkan. Opini pakar kemudian digabungkan dan dikembalikan kepada para pakar untuk opini tanpa nama yang kedua. Proses ini akana berlangsung beberapa pakar hingga pakar pada umumnya asetuju pada satu penilaian. Sebagai contoh, pendekatan ini telah digunakan untuk meramalakan pengaruh teknologi pada Manajemen SDM dan kebutuhan perekrutan staff. Teknik kelompok Nominal, tidak seperti Delphi, membutuhkan pakar untuk bertemu secara langsung. Gagasan mereka biasanya timbul secara bebas pada saat pertama kali, didiskusikan sebagai kelompok dan kemudian disusun senagai laporan.
2. Metode
Matematika, terdiri dari:
- Analisis Regresi Statistik membuat perbandingan statistik dari hubungan masa lampau diantara berbagai faktor. Sebagai contoh, hubungan secara statistik antara penjualan kotor dan jumlah karyawan dalam rantai retail mungkin berguna dalam meramalkan sejumlah karyawan yang akan dibutuhkan jika penjualan retail meningkat 30 %.
- Meode Simulasi merupakan gambaran situasi nyata dalam bentuk abstrak sebagai contoh, model ekonometri meramalkan pertumbuhan dalam pemakaian software akan mengarahkan dalam meramalkan kebutuhan pengembangan software.
- Rasio Produktivitas menghitung rata-rata jumlah unit yang diproduksi perkaryawan. Rata-rata ini diaplikasikan untuk ramalan penjualan untuk menentukan jumlah karyawan yang dibutuhkan, sebagai contoh, suatu perusahaan dapat meramalkan jumlah penjualan representative menggunakan rasio ini.
- Rasio jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dapat digunakan untuk meramalkan tenaga kerja tak langsung. Sebagai contoh, jika perusahaan biasanya menggunakan satu orang klerikal untuk 25 tenaga kerja produksi, yang rasio dapat digunakan untuk membantu estimasi untuk tenaga klerikal.
C.
ESTIMASI
PERSEDIAAN/SUPPLY SDM INTERNAL DAN EKSTERNAL
Kalau sudah ada proyeksi permintaan HR dimasa
yang akan datang, masalah berikutnya adalah bagaimana mengisi kebutuhan
tersebut.
Ada dua sumber persediaan SDM : internal dan
eksternal. Persediaan/supply internal bisa berasal dari karyawan yang telah ada
yang dapat dipromosikan, ditransfer, atau didemosi untuk mengisi lowongan.
Supply eksternal berasal dari luar atau mereka yang tidak sedang bekerja di
organisasi tersebut dan siap direkrut oleh organisasi/perusahaan.
1. Penilaian
Internal terhadap Ketenagakerjaan Organisasi
Bagian dari perencanaan sumber daya manusia
adalah menganalisis pekerjaan yang perlu dilakukan dan keahlian yang terdapat
pada seseorang untuk melakukan suatu tugas. Kebutuhan organisasi harus di
bandingkan dengan penyediaan tenaga kerja yang ada. Tidak hanya sekedar
menghitung jumlah karyawan. Harus dilakukan audit tenaga kerja yang sudah ada
untuk mengetahui kemampuan pekerja yang ada.
Informasi ini menjadi dasar estimasi tentatif
mengenai lowongan-lowongan yang dapat diisi oleh karyawan yang ada. Penugasan
tentatif ini biasanya dicatat di”Replacement Chart”. Chart ini merupakan
representasi visual menyangkut SIAPA yang akan menggantikan SIAPA jika terjadi
pergantian. Namun karena informasinya yang terbatas maka perlu juga dilengkapi
dengan “Replacement Summaries”. Mempertimbangkan karyawan-karyawan yang sudah
ada untuk lowongan di masa yang akan datang adalah penting jika karyawan
diproyeksikan memiliki karir yang panjang. Audit and Replacement Chart juga
penting bagi HRD. Dengan pengetahuan akan karyawan yang lebih banyak, HRD dapat
merencanakan recruiting, training, dan career planning secara lebih efektif. Pengetahuan
ini juga dapat membantu HRD untuk memenuhi AAP dengan mengidentifikasi
calon-calon minoritas interen untuk lowongan-lowongan tertentu.
Berikut adalah pertanyaan yang di berikan
selama penilaian internal:
1. Pekerjaan
apa yang ada pada saat ini ?
2. Berapa
banyak orang yang mengerjakan setiap tugas ?
3. Apa
hubungan laporan di antara tugas-tugas tersebut ?
4. Berapa
pentingnya masing-masing tugas tersebut ?
5. Pekerjaan
manakah yang membutuhkan penerapan strategi organisasi ?
6. Apa
saja karakteristik dari pekerjaan yang di harapkan ?
Metode-metode yang digunakan untuk
mengestimasi/menilai supply SDM internal yaitu:
1. Auditing Pekerjaan dan Keahlian
Tahap permulaan untuk mengevaluasi kekuatan
dan kelemahan yang ada didalam suatu perusahaan adalah mengaudit pekerjaan yang
sedang dilakukan organisasi pada saat ini. Penilaian internal ini menolong
menempatkan kedudukan suatu organisasi dalam mengembangkan atau memantapkan
keunggulan kompetitif. Analisis yang komprehensif dari semua pekerjaan saat ini
memberikan dasar untuk mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan pada masa
yang akan datang.
Audit SDM merupakan tindak lanjut dari
realisasi perencanaan-perencanaan yang telah dilakukan.
Kepentingan audit bagi perusahaan
- Untuk mengetahui prestasi karyawan.
- Untuk mengetahui besarnya kompensasi karyawan yang bersangkutan.
- Untuk mengetahui kreativitas dan perilaku karyawan.
- Untuk menetapkan apakah karyawan perlu dimutasi (vertical-horizontal) dan atau diberhentikan.
- Untuk mengetahui apakah karyawan itu dapat bekerja sama dengan karyawan lainya.
Kepentingan audit bagi SDM
- Untuk memenuhi kepuasan ego manusia yang selalu ingin diperhatikan dan mendapat nilai/pujian dari hasil kerjanya.
- Karyawan ingin mangetahui apakah prestasi kerjanya lebih baik dari pada karyawan lainya.
- Untuk kepentingan jasa dan promosinya.
- Mengakrabkan hubungan para karyawan dengan pimpinannya
- Tujuan audit SDM
- Untuk mengetahui apakah pelaksanaan dan hasil kerja karyawan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
- Untuk mengetahui apakah semua karyawan dapat menyelesaikan job description-nya dengan baik dan tepat waktu.
- Sebagai pedoman menentukan besarnya balas jasa kepada setiap karyawan.
- Sebagai dasar pertimbangan pemberian pujian dan atau hukuman kepada setiap karyawan.
- Sebagai dasar pertimbangan pelaksanaan mutasi vertical (promosi atau demosi), horizontal, dan atau alih tugas bagi karyawan.
- Untuk memotivasi peningkatan semangat kerja, prestasi kerja, dan kedisiplian karyawan.
2. Inventarisasi
Kemampuan Organisasi
Sumber dasar dari data tenaga kerja adalah
data Sumber Daya Manusia pada organisasi. Perencana dapat menggunakan
inventarisasi ini untuk menentukan kebutuhan jangka panjang untuk perekrutan,
penyeleksian dan pengembangan sumber daya manusia. Juga informasi tersebut
dapat menjadi dasar untuk menentukan kemampuan tambahan yang diperlukan tenaga
kerja masa mendatang yang mungkin belum diperlukan pada saat ini
Komponen Inventarisasi Kemampuan Organisasi
sering kali terdiri dari:
a. Demografi
tenaga kerja secara individu ( umur, masa kerja di organisasi, masa kerja pada
jenis tugas yang sekarang). Kemajuan karier secara individu penanggung tugas,
waktu yang diperlukan untuk setiap jenis tugas, promosi atau perbahan ke tugas
lain, tingkat upah). Data kinerja secara individu ( penyerlesaian pekerjaan,
perkembangan pada keahliannya)
Ketiga informasi diatas dapat diperluas
meliputi:
- Pendidikan dan pelatihan
- Mobilitas dan letak geografis yang diinginkan
- Bakat, kemampuan dan keinginan yang spesifik
- Bidang yang diminati dan tingkat promosi didalam perusahaan
- Tingkat kemampuan untuk promosi
- Pensiun yang diharapkan
Informasi yang telah diperoleh dari hasil
Audit SDM dan inventarisasi kemampuan organisasi SDM diatas lalu dikonversikan
ke dalam:
Ø Sistem
Informasi SDM (SISDM)
SISDM adalah sistem integrasi yang dirancang
untuk menyediakan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan SDM.
1. Tujuan
SISDM
Meningkatkan efisiensi data tenaga kerja
dimana SDM dikumpulkan Lebih Strategis dan berhubungan dengan perencanaan SDM.
2. Kegunaan
SISDM
SISDM mempunyai banyak kegunaan dalam suatu
organisasi. Yang paling dasar adalah otomatisasi dari pembayaran upah dan
kegaiatan benefit. Dengan SISDM , pencatatan waktu tenaga kerja dimasukan
kedalam system, dan dimodifikasi disesuaikan pada setiap individual. Kegunaan umum
yang lain dari SISDM adalah kesetaraan kesempatan bekerja.
Untuk merancang SISDM yang efektif, para ahli
menyarankan untuk menilainya dengan pertanyaan-pertanyaan mengenai data yang
akan diperlukan seperti:
- Informasi apa yang tersedia, dan informasi apa yang dibutuhkan tentang orang-orang dalam organisasi?
- Untuk tujuan apa informasi tersebut akan diberikan?
- Pada format yang bagaimana seharusnya output untuk penyesuaian dengan data perusahaan lain?
- Siapa yang membutuhkan informasi
- Kapan dan seberapa seringnya informasi dibutuhkan?
Ø Succesion
Planning
Merupakan proses HR planner dan operating
managers gunakan untuk mengkonversi informasi mengenai karyawan-karyawan yang
ada sekarang kedalam keputusan-keputusan menyangkut “internal job placements”
dimasa yang akan datang.
2. Analisis
Lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan merupakan proses
penelitian terhadap lingkungan organisasi untuk menentukan kesempatan atau
ancaman. Hasil analisis akan mempengaruhi rencana SDM karena setiap organisasi
akan masuk pada pasar tenaga kerja yang sama yang memasok, juga perusahaan
lain.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
pasokan tenaga kerja antara lain:
ü Pengaruh
pemerintah
ü Kondisi
perekonomian
ü Masalah
kependudukan dan persaingan
ü komposisi
tenaga kerja dan pola kerja
D. SEBAB-SEBAB PERMINTAAN SDM
1. Faktor
internal sebagai sebab permintaan SDM
Faktor internal adalah kondisi persiapan dan
kesiapan SDM sebuah organisasi/perusahaan dalam melakukan operasional bisnis
pada masa sekarang dan untuk mengantisipasi perkembangannya dimasa depan.
Dengan kata lain faktor internal adalah alasan permintaan SDM, yang bersumber
dari kekurangan SDM didalam organisasi/perusahaan yang melaksanakan bisnisnya,
yang menyebabkan diperlukan penambahan jumlah SDM. Alasan ini terdiri dari:
ü Faktor
Rencana Strategik dan rencana operasional
ü Faktor
prediksi produk dan penjualan
ü Faktor
pembiayaan (cost) SDM
ü Faktor
pembukaan bisnis baru (pengembangan bisnis)
ü Faktor
desain Organisasi dan Desain Pekerjaan
ü Faktor
keterbukaan dan keikutsertaan manajer
2. Faktor
eksternal sebagai sebab permintaan SDM
Faktor eksternal adalah kondisi lingkungan
bisnis yang berada diluar kendali perusahaan yang berpengaruh pada rencana
strategic dan rencana operasional, sehingga langsung atau tidak langsung
berpengaruh pada perencanaan SDM. Faktor eksternal tersebut pada dasarnya dapat
dikategorikan sebagai sebab atau alasan permintaan SDM dilingkungan sebuah
organisasi/perusahaan. Sebab atau alasan terdiri dari:
ü Faktor
Ekonomi Nasional dan Internasional (Global)
ü Faktor
Sosial, Politik dan Hukum
ü Faktor
Teknologi
ü Faktor
Pasar Tenaga Kerja dan Pesaing
3. Faktor
Ketenagakerjaan
Faktor ini adalah kondisi tenaga kerja (SDM)
yang dimiliki perusahaan sekarang dan prediksinya dimasa depan yang berpengaruh
pada permintaan tenaga kerja baru. Kondisi tersebut dapat diketahui dari hasil
audit SDM dan Sistem Informasi SDM (SISDM) sebagai bagian dari Sistem Informasi
manajemen (SIM) sebuah organisasi/perusahaan. Beberapa dari faktor ini adalah:
a. Jumlah,
waktu dan kualifikasi SDM yang pensiun, yang harus dimasukan dalam prediksi
kebutuhan SDM sebagai pekerjaan/jabatan kosong yang harus dicari penggantinya.
Prediksi jumlah dan kualifikasi SDM yang akan
berhenti/keluar dan PHK sesuai dengan Kesepakatan Kerja Bersama(KKB) atau
kontrak kerja, yang harud diprediksi calon penggantinya untuk mengisi
kekosongan pada waktu yang tepat, baik yang bersumber internal maupun
eksternal.
Prediksi yang meninggal dunia
Sumber
- Purnama, N.2000. Membangun keunggulan bersaing melalui integrasi perencanaan strategic dan perencanaan SDM. Usahawan.7 (29):3-8
- http://www.ppcindo.com/
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA (PSDM)
Ditulis oleh Bagio
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://gioakram13.blogspot.com/2013/05/perencanaan-sumber-daya-manusia-psdm.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Bagio
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar