Senin, 13 Mei 2013
0
komentar
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Dewasa ini pengolahan modal kerja suatu
perusahaan sudah meliputi berbagai fungsi yang tidak sekedar atau terbatas pada
pengelolaan investasi perusahaan dalam bentuk aktiva lancar. Ada dua masalah
pokok dalam working capital management dari suatu perusahaan yaitu :
- Pengelolaan investasi perusahaan yang berupa aktiva lancar.
- Pengelolaan penggunaan hutang lancar atau hutang jangka pendek perusahaan.
Manajemen modal kerja meliputi beberapa
aspek yang sering dijadikan sebagai topik studi yang penting :
- Sebahagian besar waktu manajer tersita untuk kegiatan yang berhubungan dengan modal kerja.
- Manajemen modal kerja sangat penting bagi perusahaan yang kecil. Walaupun perusahaan ini dapat mengurangi investasi pada aktiva tetap dengan cara leasing, tetapi perusahaan tidak dapat menghindari kebutuhan akan kas, piutang dan pesediaan.
- Adanya hubungan langsung antara pertumbuhan penjualan dengan
Kebutuhan untuk membiayai aktiva lancar.
Jika periode pengumpulan piutang adalah 30 hari dan penjualan kredit perhari
adalah Rp.100.000,-, maka investasi pada piutang dagang Rp.3.000.000. Jika
penjualan perhari meningkat, maka investasi pada piutang juga akan meningkat
dan juga
Membutuhkan penambahan persediaan dan
mungkin juga pertambahan kas. Jika perusahaan dapat menahan kas sesuai dengan
kebutuhan, persediaan yang dibutuhkan untuk penjualan, mempertahankan piutang
dagang sesuai dengan jumlah yang diperlukan untuk kebijaksanaan kredit yang
optimum dan tidak menyimpan surat berharga, maka jumlah aktiva lancar yang
sesuai dengan prakiraan yang tepat merupakan jumlah optimum teoritis untuk mencapai
laba maksimum perusahaan. Satu diantara manajemen modal kerja yang perlu
mendapat perhatian
Yang lebih penting adalah manajemen
piutang. Perusahaan umumnya mempunyai piutang dagang karena melakukan penjualan
barang dagangannya secara kredit. Semakin besar proporsi dan jumlah penjualan
kredit, maka semakin besar pula piutang dagang yang dimiliki oleh perusahaan. Pada
beberapa perusahaan, piutang dagang merupakan hal yang amat penting, dan
memerlukan analisis yang seksama, piutang harus dikelola dengan efisien. Karena
dengan memiliki piutang dagang, perusahaan juga menanggung tambahan biaya.
A. Manajemen Modal Kerja
1. Membiayai Modal Kerja Dengan Kewajiban Lancar
Keuntungan dari Kewajiban Lancar :
Tingkat Pengembalian Kewajiban lancar menyediakan sumber pembiayaan yang lebih
fleksibel bagi perusahaan dibandingkan kewajiban jangka panjang atau ekuitas.
Sumber ini bisa dipakai tepat saat perusahaan membutuhkan tambahan dana.
Sebagai contoh, jika perusahaan memerlukan dana selama periode 3 bulan setiap
tahunnya untuk membiayai tambahan kebutuhan persediaan yang sifatnya musiman,
maka pinjaman berjangka 3 bulanan bisa menurunkan biaya pinjaman dalam jumlah
yang cukup signifikan dibanding pinjaman jangka panjang ( bahkan jika suku
bunga pinjaman jangka pendek menjadi lebih tinggi). Dalam situasi seperti ini,
penggunaan hutang jangka panjang akan mengikat perusahaan selama setahun penuh,
bukan hanya pada periode ketika dana dibutuhkan, yang paada akhirnya akan
menambah jumlah bunga yang dibayar perusahaan. Hal ini membawa kita pada
keuntungan kedua dari sumber pembiayaan jangka pendek, yaitu biaya bunga.
Secara umum, tingkat bunga dari utang
jangka panjang pendek lebih rendah daripada utang jangka panjang.
2. Kerugian
dari Kewajiban Lancar : Risiko
Penggunaan kewajiban lancar, atau utang
jangka pendek, kebalikan dari utang jangka panjang, menghadapkan perusahaan
pada risiko likuiditas karena dua alasan. Pertama, utang jangka pendek, karena
sifatnya, harus lebih sering diperpanjang (roll over) atau dibayar, sehingga
akan meningkatkan kemungkinan kondisi keuangan perusahaan justru semakin buruk
hingga titik di mana dana yang diperlukan tidak tersedia.
Kerugian kedua dari utang jangka pendek
adalah ketidakpastian biaya bunga dari tahun ke tahun. Sebagai contoh,
perusahaan yang mengambil utang dengan periode enam bulan setiap tahun untuk
membiayai ekspansi asset lancar musimannya akan menghadapi tingkat bunga yang
berbeda-beda setiap tahun. Tingkat bunga ini merefleksikan tingkat bunga pada
saat itu dan persepsi pemilik dana tentang risiko perusahaan. Jika memakai
utang jangka panjang dengan bunga tetap, biaya bunga selama periode kesepakatan
pembiayaan akan diketahui.
B. Prinsip Hedging
Secara sederhana,prinsip hedging
mencocokkan antara karakteristik sutu aset dalam menghasilkn uang
(cash-flow-generating characteristic) dengan jangka waktu pengembalian dari
sumber keuangan yang dipakai untuk membiayai asset tersebut.Misalnya, ekspansi
persediaan musiman, menurut prinsip hedging,harus dibiayai dengan pinjaman atau
utang jangka pendek juga. Logika dari prinsip ini sangatlah jelas. Dan hanya
diperlukan untuk jangka waktu tertentu dan, jika masa itu sudah lewat, uang
yang dipake untuk membayar pinjaman akan dihasilkan dari penjualan tambahan
persediaan itu. Mencari dana tersebut dari pinjaman jangka panjang (lebih dari
satu tahun) artinya perusahaan masih emiliki dana sampai sesudah tambahan
persediaan itu habis terjual.Dalam kasus ini, perusahaan mengalami “kelebihan”
ikuiditas, yang akan disimpan baik dalam bentuk kas atau diinvestasikan dalam
surat berharga dengan tingkat pengembalian rendah sampai saat musim itu datang
dan perusahaan membutuhkan dana lagi.Secara keseluruhan hal ini akan menurunkan
profit perusahaan.
Perhatikan suatu contoh dimana
perusahaan membeli system conveyor belt baru, yang diharapkan akan menghemat
uang karena perusahaan bisa mengurangi dua tenaga kerjanya. Pembelian ini akan
menghemat $ 14.000 pertahun,sementara biaya pemsangan conveyor belt seb esar
$150.000 dan bisa dipakai sampai 20 tahun. Jika perusahaan memiliki pinjaman
dengan periode 1tahun untuk membiayai pembelian ini, maka perusahaan tidak akan
mampu membayar pinjaman dari $14.000 yang dihasilkan dari asset tersebut.Sesuai
dengan prinsip hedging, perusahaan harus membiayai asetnya dengan sumber-sumber
dana yang jangka waktunya hampir sama dengan jangka waktu asset tersebut
menghasilkan uang.Dalam kasus ini pinjaman berjangka 15-20 tahun lebih cocok
dipilih.
1. Aset
Permanen Dan Aset Temporer
mudah ketikakita membedakan dua jenis
asset,bukan asset lancar dan asset tetap sebagaimana yang berlaku secara
tradisional,tetapi asset permanen dan temporer.Investasi permanent pada suatu
asset adalah investasi yang akan dipertahankan dalm wktu lebih dari satu
tahun.Perhatikan bhwa kita merujuk pada keinginan perusahaan untuk menyimpan
asset tersebut bukan pada usia ekonomisnya. Misalnya, investasi pada set
permanent adalah investasi pada saldo minimum dari asset lancar disamping
investasi pad asset tetap.sementara itu asset temporer adalah bagian dari asset
lancar yang akan dijual dalam periode berjalan.Jadi, sebagian dari asset lancar
perusahaan adalah dalam bentuk asset permanent dan sebagian lgi adalah asset
temporer.misalnya, penambahan persediaan yang sifatnya musiman adalah investasi
temporer karena penambahan ini tidak akan dilakukan ketika hal itu dirasa tidak
diperlukan lagi.
2. Sumber
Pembiayaan Temporer,Ermanen, Dan Spontan
Karena total asset harus sama dengan
jumlah pembiayaan permanent, temporer dan spontan, pendekatan hedging memberi
dasar bagi manajer keuangan untuk menentukan sumber-sumber pendanaan. Sekarang,
apa yang membentuk sumber pembiayaan permanent, temporer dan spontan ? Sumber
pembiayaan temporer terdiri dari kewajiban lancar. Utang jangka pendek meliputi
pinjaman bank tanpa jaminan (unsecured bank loan), commercial paper dan
pinjaman yang dijamin dengan piutang dagang dan persediaan. Sumber pembiayaan
permanent termasuk pinjaman jangka menengah, utng jangnka panjang, saham
preferen dan saham biasa.
Sumber pembiayaan spontan terdiri dari
utang dagang serta utang-utang lain yang timbul operasi sehari-hari perusahaan.
Sebagai contoh, ketika perusahaan membeli bahan baku untuk persediaan, pemasok
menyediakan fasilitas utang dagang (trade credit) yang seringkali dibuat secara
spontan atau sesuai dengan permintaan. Trade credit mulai di neraca perusahaan
sebagai utang dagang, dan besarnya jumlah utang dagang bermacam-macam
tergantung dari pembelian persediaan yang dilakukan. Pada akhirnya, pembelian
persediaan berhubungan dengan antisipasi penjualan . Jadi bagian dari
pembiayaan yang diperlukan perusahaan secara spontan muncul dalam bentuk trade
credit.
Selain trade credit, gaji, utang gaji,
bunga dan pajak yang diakui di muka (accured),juga menjadi sumber pembiayaan
spontan. Kewajiban-kewajiban ini terjadi sepanjang periode sampai mereka
terbayar.Misalnya, jika perusahaan mempunyai beban gaji $10.000 per minggu dan
membayarnya secara bulanan,maka secara efektif pegawai menyediakan sumber
pembiayaan spontan pada akhir minggu pertama,$20.000 pada minggu kedua, dan
seterusnya.Karena beban-beban ini muncul dari operasi perusahaan,maka mereka
juga disebut sumber pendanaan spontan.
3. Prinsip
Hedging: Ilustrasi Grafik
Prinsip hedging bisa dinyatakan secara
singkat:kebutuhan asset perusahaan yang tidak dibiayai oleh sumber spontan
harus dibiayai sesuai dengan aturan sebagai berikut: investasi asset permanent
dibiayai dengan sumber-sumber permanent,dan investasi temporer dibiayai dengan
sumber-sumber temporer.
Prinsip hedging diperlihatkan pada
gambar 18-2.Aset total dibagi menjadi dua kategori,yaitu investasi asset
permanent dan temporer.Investasi permanent dibiayai dari penggunaan sumber
permanent (utang jangka menengah dan jangka panjang, saham preferen dan saham
biasa).Sebagai ilustrasi ,jumlah sumber pembiayaan spontan diasumsikan
sama.Pada kenyataannya, tentu saja, sumber pemiayaan spontan berfluktuasi
mengikuti pembelian dan pembayaran gaji,pajak,dan semua pembayaran yang diakui
dimuka.Investasi temporer dibiayai dengan utang jangka pendek.
Secara singkat,perhatikan bahwa
komposisi pembiayaan yang optimal melibatkan kombinasi dari penggunan sumber
pembiayaan,yaitu jangka pendek dan jangka panjang.Perpaduan itu, sesuai dengan
prinsip hedging,terletak pada sifat dari kebutuhan dana perusahaan-
yaitu,apakah kebutuhan itu sifatnya permanent aatau temporer.
C. Siklus Konversi Kas
Karena kemampuan manajemen modal kerja
setiap perusahaan tidak sama,mak muncul kebutuhan untuk mengukur
efektivitasnya.Metode yang cukup popular untuk mengevaluasiefektivitas
perusahaan dalam mengelola modal kerjanya memakai pendekatan sebagai berikut:
bahwa tujuan perusahaan meminimalkan modal kerja dengan syarat modal kerja itu
harus cukup untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan.
Meminimalkan modal kerja bisa di capai
danganmempercepat penagihan (collection) kas dari penjualan, meningkatkan
perputaran persediaan, dan mengurangi pembelanjaan dengn kas. Kita bisa
mencakup semua hal di atas dengan memakai alat ukur yang disebut siklus
konversi kas (cash convertion cycle).
1. Mengukur
Efisiensi Modal Kerja
Siklus konversi kas (cash convertion
cycle-CCC) adalah penjumlahan dari hari penjualan (days of sales) yang masih
beredar (outstanding) dan hari persediaan dikurangi hari utang dagang yang
outstanding:
Days of sales Days of sales Days of
payables
CCC= Outstanding + In inventory -
Outstanding
(DSO) (DSI) (DPO)
Kita menghitung Days of sales
outstanding sbg berkut:
Days of sales outstanding (DSO) =
Piutang Dagang / penjualan/365 (18-1)
DSO juga bisa dianggap sbg rata-rata
umur piutang perusahaan atau rata-rata periode penagihan.
Days of sales in inventory bisa dihitung
sbg berikut :
Days of sales in inventory (DSI) =
Persediaan / harga pokok penjualan/365 (18-2)
Perhatikan bahwa DSI juga bisa dianggap
sbg rata-rata umur persediaan, yaitu rata-rata jumlah hari perusahaan menyimpan
1 dolar persediaan.
Days payables outstanding bisa dihitung
sbg berikut:
Days of payable outstanding (DPO) =
Utang dagang /Harga pokok penjualan/365
(18-3) mengambil contoh Dell Computer
Corporation. Pada tahun 1989 Dell adalah perusahaan yang sangat baru yang
CCC-nya adalah 121,88 hari ( tabel 18-1). Pada tahun 1998, Dell telah
menurunkan angka ini menjadi -18,2 hari.Bagaimana perusahaan bisa mengurangi
CCC-nya menjadi di bawah 0? Jawabannya adalah melalui pengelolaan modal kerja
yang agresif. Seperti bisa diLihat pada tabel 18-1 , Dell mencapai penurunan
CCC yang fenomenal ini melalui manajemen persediaan yang efektif (DSI turun
tajam dari 132,04 hari pada 1989 menjadi 9,13 hari pada 1989) dan pembayaran
utang dagang yang lebih daraibaik (DPO naik dari 47,46 hari pada 1989 menjadi
62,13 hari pada 1998). Secara spesifik,Dell, penjual computer pribadi yang
memakai system direct market, tidak tidak merakit computer sampai mereka
menerima pesanan. Dell membeli utang supply dengan utang dagang. Metode bisnis
ini menghasilkan investasi yng minimal pda persediaan. Dell secara nyata telah
memperbaiki manajemen modal kerjanya dalam jangka waktu tahun 1989-1998,
sebagaimana bisa dilihat digambar 18-3 di mana kita bisa melihat perbandingan
antara Dell dgn Compaq dan apple. Perbedaan dramatis dari CCC mencerminkan
perbedaan model bisnis (penjuaal langsung versus pemakaian saluran distribusi
tradisional yang melibatkan penjual lanjutan, reseller, sepeti ComUSA, BestBuy,
dan Computer City) dan efisiensi perusahaan dalam pengelolaan
D.
Estimasi
Biaya Kredit Jangka Pendek
Ada begitu banyak jenis sumber
pembiayaan jangka pendek.Bagaimana menentukan mana yang harus dipilih? Faktor
kuncinya adalah biaya kredit.
Rumus Biaya Kredit Berdasar Perkiraan
Prosedur untuk mengestimasi biaya kredit
jangka pendek adalah sngat sederhana, yaitu berdasrkan persamaan penghitung
bunga.
Bunga = pokok utang x tingkat bunga x
jangka waktu ,
Diman bunag adalah jumlah dolar bung
yang dibayar atas pokok utang yang dipinjam pada tingkat bunga untuk jumlah
tahun tertentu (yang di tunjukan oleh jangka waktu) misalnya, pinjaman 6 bulan
untuk $1.000 pada tingkat bunga 8% akan menghasilkan pembayaran bunga sebesar
$40:
Bunga = $1.000 x 0,08 x ½ = $40
Kita menggunakan hubungan dasar ini
untuk menghitung biaya darai sumber pembiayaan jangka pendek,atau yang di sebut
tingkat persentase tahuna atau annual percentage rate (APR), dimana jumlah
bunga, jumlah pokok, dan periode pembiayaan diketahui. Jadi, rumus bunga untuk
adalah sbg berikut:
APR = bunga / pokok x jangka waktu
Atau (18-5)
APR = bunga/pokok x 1/jangka waktu
CONTOH
SKC Corporation berencana mengajukan
pinjaman sebesar $1.000 untuk periode 90 hari. Pada saat jatuh tempo,perusahaan
akan membayar pokok sebesar $1.000 ditambah bunga $30.suku bunga efektif per
tahun dari pinjaman ini bisa diestimasi dengan persamaan APR,sbg berikut:
APR = $30/$1.000 x 1/90/360
= 0,3 x 360/90
= 0,12 atau 12 %
Jadi biaya tahunan efektif dri pnjaman
itu adalah 12 %
Rumus Persentase Hasil Tahunan Atau
Annual Percentage Yield (Apy)
Perhitungan APR sederhana yang tidak
menghitung bunga majemuk. Untuk mengitung efek dari bunga majemuk, kita bisa
memakai formula berikut:
APY = (1+ i/m)m -1 (18-5)
Di mana APY adalah persentase profit
(yield) tahunan,i adalah suku bunga nominal pertahun (12% untuk contoh
sebelumnya), dan m adalah jumlah periode yang dihitung(compound) dalam 1 tahun
{m = 1/jangka waktu = 1/(90/360) = 4 untuk contoh diatas}.Jadi, tingkat bunga
efektif dari contoh di atas,denagn mempertimbangkan compounding,adalah
APY = (1 + 0,12/4)4 -1 =0,126 atau 12,6%
Secara efektif compounding akan muncul
pada kredit jangka pendek.Karena selisih APR dan APY relatif kecil,kita
menggunakan versi yang lebih sederhana,yaitu APR untuk menghitung biaya kredit
jangka pendek.
E.
Sumber-Sumber
Pinjaman Jangka Pendek
Ada banyak bentuk sumber keuaangan yang
ditawarkan oleh berbagai lembaga keuangan.untuk pembahasan ini,kita perlu
mengkategorikan sumber itu menjadi dua jenis, pinjaman tanpa jaminan (unsecured
loans) dan pinjaman dengan jaminan (secured loans).Pinjaman tanpa jaminan
(unsecured) meliputi semua jenis pinjaman yang jaminannya hanya keyakinan dari
pemilik modal pada kemampuan pengutang untuk melkukan pembayaran saat jatuh
tempo. Sumber utama dari pinjaman jenis ini termasuk gaji dan pajak yang diakui
dimuka, hutng dagang, pinjaman bank tanpa jaminan, dan commercial paper.
Pinjaman dengan jaminan (secured) mensyaratkan suatu aset spesifik sebagai
jaminanjik pengutang mengalami gagal bayar,baik pokok maupun bunganya.
1. Sumber-Sumber
Pinjaman Tanpa Jaminan: Utang Gaji Dan Pajak (Accrued)
Karena perusahaan biasanya membayar gaji
pegawainya secara periode(mingguan, dua mingguan, bulanan), maka perusahaan
mengakui adanya utang gaji,yang artinya pinjaman dari pegawai. Misalnya jik
beban gaji dari Appleton Manufacturing Company adalah $450.000 per minggu dan
ia membayarnya bulanan,maka pada akhir bulan perusahaan berutang sebesar $1,8
juta untuk jasa yang sudah diterima sepanjang bulan tsb. Artinya para pegawai
membiayai kerja mereka sendiri dengan menunggu pembayaran sampai akhir bulan
Mirip dengan contoh diatas,biasanya
perusahaan membayar pajak pendapatan setiap kuartal untuk perkiraan utang pajak
kuartalnya. Artiny perusahaan menggunakan uang yang merupakan utang pajak atas
laba kuartalan sampai akhir dari kuartal tsb.Jdi perusahaan membayar pajak
penjualan pajak pendapatan atas jasa (withholding) pada pegawainya dengan basis
deffered.Semakin lama perusahaan menahan pembayaran pajaknya semakin besar dana
yang mereka peroleh.
Perhatikan bahwa sumber-sumber ini akan
naik turun secara spontan mengikuti tingkat penjulan. Artinya ,jika penjual
maka biaya gaji, pajak penjualan , dan pajak penpatan juga meningkat.Akibatnya,
biaya-biaya yang diakui dimuka ini menyediakan sumber pembiayaan spontan bagi
perusahaan.
2. Sumber
Pinjman Tanpa Jaminan
Trade credit adalah salah satu sumber
pembiayaan jangka pendek yang paling fleksibel bagi perusahaan. Kita telah
mengetahui sebelumnya bahwa trade credit adalhsumber utama dari pembiayaan
spontan.Artinya, trade credit muncul secara spontan ketika perusahaan melakukan
pembelian. Untuk megatur credit itu, perusahaan hanya perlu melakukan
pemesanan. Pemasok akan memeriksa status kredit perusahaan, dan jika di anggap
bagus maka pemasok akan mengirim barang.Perusahaan akan membayar barang sesuai
dengan jangka waktu kredit yang ditetapkan pemasok.
Jangka waktu (term)kredit dan diskon kas
sering terjadi term yang ditawarkan perusahaan juga memasukkandiskon kas jika
pembayaran dilakukan lebih awal.Misalnya pemasok memberikankredit dengan term
2/10, net 30; artinya pemasok menawarkandiskon sebesar 2% jika pembayaran
dilakukan dalam 19 hari,jika tidak maka harus dibayar penuh dan akan jatuh
tempo dalam waktu 30 hari. Biaya efektif dari melewatkan diskon bisa jadi cukup
besar. Jika tagihan sebesar $1,maka biaya efektif dari melewatkan diskon bisa
dihitung dg rumus APR sbg berikut :
APR = $0,02 /$0,98 x 1/ 20/360
= 0,0376 atau 36,73 %
Perhatikan bahwa diskon 2% adalah
tingkat bunga dari menunda pembayaran selama 20 hari berikutnya. Perhatikan juga
bahwa jumlah pokok utang adalah $0,98.jumlah ini adalah jumlah pokok dalam
periode kredit 10% Biaya efektif dari melewatkan diskon 2% adalah cukup mahal:
36,73%.lebih jauh,jika periode kredit sudh lewat,maka tidak ada alasan untuk
membayar sebelum tanggaljatuh tempo.Tabel 18-2 menunjukan biaya tahuanan
efektif dari berbagai lternatif term kredit.Perhatikan bahwa biaya kredit
bermacm-macam tergantungdari besarnya diskon yang ditawarkan dan jangka waktu
antara akhir periode diskon dan tanggal jatuh tempo
Batas Kredit Tarif efektif
2/10,net 60 14,69%
2/10,net 90 9,18
3/20,net 60 27,84
6/10,net 90 28,72
Menunda (streching) trade credit.
Beberapa perusahaan yang akan memakai kredit ini biasanya melakukan apa yang
disebut menunda (stretching) akun-akun dagang. Praktik ini pada dasarnya adalah
menunda pembayaran sampai melewati jangka waktu periode kredit. Sebagai contoh,
perusahaan membeli material dengan kredit yng term-nya 3/10, net60; tapi, jika
perusahaany kekurangan kas, perusahaan mungkin menunda pembayaran sampai hari
ke 80. Pelanggaran yang terus berlanjut pada term kredit bisa berakibat
hilangnya kredit. Tetapi, ini terjadi dalam periode singkat dan frekuensinya
kecil,penundaan in bisa menjadi sumber kredit jangka pendek darurat bagi
perusahaan.
Keuntungan trade credit Sebagai sumber
pembiayaan jangka pendek, trade credit punya beberapa kelebihan. Pertama trade
credit bisa diperoleh sebagai bagian dari operasi normal perusahaan. Kedua,
perusahaan tidak memerlukan perjanjian formal jika ingin memperpanjang/menunda
pembayaran kredit. Lebih jauh, jumlah kredit yang diperpanjang tergantug dai
kebutuhan perusahaan; maka penundaan ini dianggap sebagai sumber pembiayaan
spontan.
3. Sumber
Sumber Pinjaman Tanpa Jaminan: Kredit Bank
Bank komersial menyediakan sumber kredit
tanpa jaminan dalam dua bentuk dasar: line of credit dan pinjaman
transaksi(notes payable). Jatuh tempo dari kedua kredit itu biasanya 1 tahun
atau kurang, dengan tingkat suku bunga tergantung dari kelayakan kredit
(creditworthy) dari perusahaan dan tingkat suku bunga ekonomi secara
keseluruhan.
Line of Credit Perjanjian line of credit
adalah perjanjian pinjaman antara bank dan peminjam dimana bank akan
menyediakan sejumlah dana maksimum selama periode tertentu. Pinjama yang actual
adalah tergantung pada kebijakan perusahaan dan bank biasanya mensyaratkan
balance nol pada periode tertentu, misalnya satu bulan per tahun. Syarat ini
dirancang untuk meyakinkan bahwa peminjam memakai kredit ini untuk membiayai
modal kerja dan bukan untuk aset permanent seperti mesin-mesin pabrik.
Revolving credit atau revolving adalah jenis kredit khusus dimana perjanjian
bisa diperpanjang menjadi 1-5 tahun.
Batas kredit Line of credit biasanya
tidak memakai tingkat suku bunga tetap; biasanya bank menyatakan bahwa kredit
akan diperpanjang pada ½ persen di atas prime rate atau beberapa angka di atas
prime rate bank. Lebih jauh, perjanjian biasanya tidak menyebutkan secara
langsung penggunaan yang spesifik atas dana itu, misalnya untuk tujuan modal
kerja.
Line of credit biasanya mensyaratkan
peminjam untuk memiliki dana dalam jumlah tertentu di bank tersebut sepanjang
periode kredit, atau yang disebut simpanan minimal (compensating balance).
Jumlah ini (yang biasanya dinyatakan dalam jumlah persentase dari line of credit
atau jumlah pinjaman) meningkatkan biaya efektif dari kredit tersebut, kecuali
kalau jumlah deposit tersebut memang sama atau lebh besar daripada dana yang
biasanya disimpan perusahaan tersebut di bank.
4. Pinjaman
Transaksi
Bentuk kredit jaminan yang lain yang
disediakan oleh bank adalah transaction loan. Di sini pinjaman ini dibuat untuk
tujuan yang spesifik. Tipe ini adalah pinjaman yang paling banyak dipakai dan
diperoleh dengan menandatangani surat kesanggupan (promissory note).
Transaction loan tanpa jaminan memiliki
kesamaan dengan line of credit dalah hal biaya, jangka waktu jatuh tempo, dan
syarat simpanan minimal. Dalm dua hal tersebut, bank komersial biasanyameminta
peminjam untuk membersihkan (clean up) pinjaman jangka pendeknya dalam periode
30-45 hari selama tahun tersebut. Artinya, secara sederhana, bahwa peminjam
harus bebas dari segala pinjaman bank untuk jangka waktu tertentu. Hal ini
bertujuan untuk meyakinkan bahwa peminjam tidak memakai pinjaman jangka pendek
untuk membayar pinjaman jangka panjang.
5. Sumber
sumber Pinjaman Tanpa Jaminan: Surat Berharga
Hanya perusahaan besar dan kelayakan
kreditnya paling bagus yang bisa menggunakan surat berharga (commercial paper),
yaitu kesanggupan untuk membayar jangka pendek yang dijual di pasar sekuritas
utang jangka pendek.
Jangka waktu sumber kredit ini biasanya
6 bulan atau kurang, walaupun beberapa dijual dengan jangka waktu 270 hari.
Suku bunga surat berharga biasanya lebih rendah (0,5% sampai 1%) daripada prime
rate bank komersial. Biasanya suku bunga juga didiskon, walaupun surat berharga
dengan suku bunga tetap (interest-bearing) juga tersedia.
Surat berharga baru bisa dijual baik
secara langsung (dijual oleh perusahaan langsung kepada public) atau lewat
pialang (dealer). Penjualan lewat pialang ini memerlukan dealer, yang
menjualkan surat itu untuk perusahaan penjual. Banyak perusahaan keuangan
besar, seperti General Motor Acceptance Corporation, menjual surat berharganya
secara langsung. Volume penjualan langsung biasanya lebih besar daripada
penjualan lewat pialang dengan perbandingan 4:1. Penjualan melalui dealer
biasanya dipakai perusahaan industrial yang jarang menjual surat berharganya,
atau karena ukuran perusahaan itu kecil, memiliki kesulitan jika menjual
langsung.
Beberapa keuntungan dari menjual surat
berharga :
- Tingkat suku bunga. Suku bunga surat berharga biasanya lebih rendah daripada bunga bank atau sumber pembiayaan jangka pendek lain.
- Syarat simpanan minimal (compensating balance). Tidak ada simpanan minimal yang diperlukan untuk surat berharga. Tetapi perusahaan biasanya merasa perlu memiliki perjanjian lines of credit untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan jangka pendek jika surat berharga tidak terjual atau perusahaan tidak mampu membayar surat berharga itu saat jatuh tempo.
- Jumlah kredit. Surat berharg memungkinkan perusahaan bisa memenuhi berbagai jenis kebutuhan pembiayaan jangka pendeknya dengan hanya memakai satu sumber. Karena bank biasanya terikat dengan peraturan-peraturan tertentu dalam memberi kredit, maka jika perusahaan mengeluarkan surat berharga ia tidak berhubungan dengan banyak pihak.
- Prestise. Karena biasanya perusahaan yang bisa mempunyai akses ke pasar surat uang adalah perusahaan yang tingkat kelayakan kreditnya bagus, maka memakai surat utang juga berarti menunjukkan status kredit perusahaan.
Memakai surat berharga untuk pembiayaan
jangka pendek juga melibatkan risiko. Artinya, pasar surat berharga adalah
sangat impersional, dan mengabaikan fleksibilitas pembayaran utang, bahkan
untuk perusahaan yang status kreditnya sangat baik. Jika perusahaan memakai
kredit bank, maka perusahaan memiliki orang yang bisa membantu perusahaan jika
suatu saat mengalami kesulitan pembayaran. Fleksibilitas ini sama sekali tidak
ada jika perusahaan memakai surat berharga.
Biaya dari surat berharga bisa
diperkirakan dengan menggunakan rumus APR. Yang penting untuk diingat adalah
suku bunga surat berharga biasanya didiskon dan biasanya ada fee yang
dibebankan jika perusahaan memakai dealer. Bahkan jika tidak memakai dealer,
perusahaan akan mengeluarkan biaya untuk mempersiapkan dan menjual surat
berharga tersebut, dan biaya ini harus dimasukkan dalam menghitung biaya
kredit.
Contoh
EPG Mfg. Company menggunakan secara
teratur surat berharga untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan jangka pendeknya.
Perusahaan berencana untuk menjual surat berharga senilai $100 juta dengan
jangka waktu 270 hari dan perusahaan berharap untuk kmembayar dengan bunga yang
didiskon sebesar 12% per tahun ($9.000.000). Sebagai tambahan, EPG
memperhitungkan biaya dealer dan biaya-biaya lain sebesar $100.000. Maka biaya
efektif dari kredit ini adalah sebagai berikut :
APR = $9.000.000+$100.000 x 1 = 0,1335
atau 13,35%
$100.000.000-$100.000-$9.000.000 270/360
Di mana biaya bunga dihitung sebagai
$100.000.000 x 0,12 x (270/360) atau $9.000.000 ditambah $100.000 fee
penempatan dealer. Dengan demikian, biaya kredit efektif EPG adalah 13,15
persen.
6. Sumber-sumber
dengan jaminan: Pinjaman Piutang
Sumber-sumber aman dari kredit jangka
pendek dengan jaminan memiliki aset tertentu milik perusahaan yang
diperjanjikan (pledged) sebagai jaminan untuk mengamankan pinjaman. Dalam hal
terjadi kegagalan atas perjanjian pinjaman, pemberi pinjaman memiliki klaim
pertama terhadap aset yang dijanjikan disamping klaim mereka sebagai kreditor
pada umumnya terhadap perusahaan. Oleh karenanya, perjanjian kredit yang aman
menawarkan margin yang aman bagi pemberi pinjaman.
Pada umumnya, piutang perusahaan adalah
salah satu dari aset yang paling likuid. Untuk alasan inilah, piutang
dipertimbangkan oleh banyak pemberi pinjaman untuk menjadi jaminan utama untuk
sebuah pinjaman yang aman. Dua prosedur dasar dapat dipergunakan dalam mengatur
pembiayaan berdasarkan piutang : pledging dan factoring.
KESIMPULAN
Tingkat
Pengembalian Kewajiban lancar menyediakan sumber pembiayaan yang lebih
fleksibel bagi perusahaan dibandingkan kewajiban jangka panjang atau ekuitas.
Sumber ini bisa dipakai tepat saat perusahaan membutuhkan tambahan dana.
Sebagai contoh, jika perusahaan memerlukan dana selama periode 3 bulan setiap
tahunnya untuk membiayai tambahan kebutuhan persediaan yang sifatnya musiman,
maka pinjaman berjangka 3 bulanan bisa menurunkan biaya pinjaman dalam jumlah
yang cukup signifikan dibanding pinjaman jangka panjang ( bahkan jika suku
bunga pinjaman jangka pendek menjadi lebih tinggi).
Secara
sederhana,prinsip hedging mencocokkan antara karakteristik sutu aset dalam
menghasilkn uang (cash-flow-generating characteristic) dengan jangka waktu
pengembalian dari sumber keuangan yang dipakai untuk membiayai asset
tersebut.Misalnya, ekspansi persediaan musiman, menurut prinsip hedging,harus
dibiayai dengan pinjaman atau utang jangka pendek juga.
Siklus konversi kas (cash convertion
cycle-CCC) adalah penjumlahan dari hari penjualan (days of sales) yang masih
beredar (outstanding) dan hari persediaan dikurangi hari utang dagang yang
outstanding:
Daftar
Pustaka
- Keown, dkk, Manajemen Keuangan : Prinsip-prinsip dan Aplikasi : Jilid 2. Jakarta ; PT Indeks, 2004.
- Hanafi, Mamduh M, Manajemen Keuangan, BPFE, Yogyakarta, 2004
- http://www.idokripsi_34nilaiuang.com
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Manajemen Modal Kerja
Ditulis oleh Bagio
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://gioakram13.blogspot.com/2013/05/manajemen-modal-kerja.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Bagio
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar