Senin, 22 April 2013
0
komentar
Ilmu Ekonomi Publik adalah cabang Ilmu
Ekonomi yang menelaah masalah-masalah ekonomi khalayak ramai
(publik/masyarakat, pemerintah/negara) seperti kebijakan subsidi/pajak,
regulasi/ deregulasi, nasionalisasi/privatisasi, sistem jaminan sosial,
ketahan-an pangan, kebijakan teknologi, pertahanan dan keamanan, pendidikan,
kesehatan, dan sebagainya.
Menurut
Montesqieu, kekuasaan negara dapat dipisahkan menjadi kekuasaan legislatif,
eksekutif, dan yudikatif. Dalam prakteknya, kekuasaan eksekutif (pemerintah,
yaitu presiden dan para pembantunya) lazimnya paling berpengaruh terhadap suatu
perekonomian.
Peranan
pemerintah dalam perekonomian antara lain
menetapkan
kerangka hukum (legal framework) yang melandasi suatu perekonomian,- mengatur/meregulasi perekonomian dengan alat subsidi dan pajak,
- memproduksi komoditas tertentu dan menyediakan berbagai fasilitas seperti kredit, penjaminan simpanan, dan asuransi,
- membeli komoditas tertentu termasuk yang dihasilkan oleh perusahaan swasta, misalnya persenjataan,
- meredistribusikan (membagi ulang) pendapatan dari suatu kelompok ke kelompok lainnya, dan
- menyelenggarakan sistem jaminan sosial, misalnya memelihara anak-anak terlantar, menyantuni fakir miskin, dan sebagainya
Beberapa
Landasan Ekonomi Publik
Masalah
kunci perekonomian adalah masalah mikro (distribusi produksi, alokasi konsumsi)
dan masalah makro (pengangguran, inflasi, kapasitas produksi, pertumbuhan).
Sistem Perekonomian berkaitan dengan siapa (pemerintah atau bukan) atau
bagaimana keputusan ekonomi diambil (melalui perencanaan terpusat atau
mekanisme harga). Pandangan-pandangan tentang peran pemerintah dalam
perekonomi-an semakin konvergen (cenderung mendekat satu terhadap yang lain),
yakni secara umum swasta harus mengambil peran utama dalam pasar. Namun bila
terjadi kegagalan pasar dan pemerintah berpotensi dapat memperbaiki kegagalan
tersebut, maka seyogyanya pemerintah memperbaiki kegagalan tersebut sepanjang
diyakini bahwa memang mampu.
Pendekatan
ilmiah menjamin kesimpulan yang ditarik dari suatu analisis bersifat sahih.
Analisis sektor publik terdiri dari empat tahap, yakni deskripsi kegiatan
pemerintah dalam perekonomian, telaahan konsekuensi dari penerapan kebijakan
tersebut, tinjauan atas kriteria keberhasilan keputusan publik, dan evaluasi
atas proses politik yang mengarah pada pengambilan keputusan tentang kebijakan
publik.
B. Sektor Publik Di Indonesia
- 1. Jenis Kegiatan Pemerintah
Jenis
kegiatan pemerintah antara lain adalah:
- Menyediakan sebuah kerangka kerja/ sistem yang legal, yang diperlukan untuk membawa perekonomian ke fungsinya semula.
- Memproduksi barang dan jasa, yang berguna untuk pertahanan, pendidikan, keamanan, perhubungan, dan sebagainya.
- Mempengaruhi apa yang diproduksi oleh sektor privat (swasta), melalui subsidi, pajak, kredit dan peraturan (undang-undang).
- Membeli barang dan jasa dari sektor privat dan kemudian menyalurkannya ke perusahaan dan rumah tangga.
- Melakukan redistribusi pendapatan.
- 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan kegiatan pemerintah:
- Adanya perang.
- Peningkatan pendapatan masyarakat.
- Adanya urbanisasi.
- Perkembangan demokrasi.
- 3. Ukuran Kegiatan Pemerintah
Ukuran
kegiatan pemerintah dapat dilihat dari seberapa besar ukuran sektor publiknya
dan suatu indikator yang mudah digunakan yaitu seberapa besar ukuran
pengeluaran publik relatif terhadap total perekonomian.
Pemerintah
meningkatkan pendapatan untuk membayar seluruh pengeluarannya melalui beberapa
macam jenis pajak dan apabila terjadi defisit maka defisit tersebut akan
dibiayai melalui pinjaman.
Adam
Smith mengemukakan teori bahwa pemerintah hanya mempunyai tiga fungsi:
a. Fungsi
pemerintah untuk memelihara keamanan dalam negeri dan pertahanan.
b. Fungsi
pemerintah untuk menyelenggarakan peradilan.
c. Fungsi
pemerintah untuk menyediakan barang-barang yang tidak disediakan.
Peran
pemerintah dalam perekonomian modern terbagi menjadi peran alokasi, peran
distribusi dan peran stabilisasi.
Kegagalan
pemerintah dikarenakan beberapa faktor yang mengakibatkan peningkatan
kesejahteraan masyarakat menuju kondisi Pareto optimal tidak dapat tercapai.
C. Efisiensi Pasar
- 1. Efisiensi Pareto
Efisiensi
Pareto terjadi apabila alokasi dari kekayaan tidak membuat seseorang sejahtera
dengan membuat orang lain dirugikan. Terdapat 2 prinsip yang perlu diperhatikan
dalam teori fundamental dari ekonomi kesejahteraan: teori pertama, menjelaskan
kepada kita bahwa ekonomi adalah persaingan (dan kondisi yang memuaskan) adalah
efisien Pareto, dan teori kedua mengimplikasikan setiap alokasi efisiensi
Pareto dapat dicapai oleh mekanisme pasar yang desentralisasi
Efisiensi
menurut perspektif pasar tunggal terjadi pada saat marginal benefit sama dengan
marginal cost.
- 2. Analisis Efisiensi Ekonomi
Terdapat
3 (tiga) aspek dari Pareto Efficiency. Pertama, efisien dalam pertukaran.
Kedua, efisien dalam produksi. Ketiga, efisiensi dalam keseluruhan (overall/mix
efficiency).
Efisiensi
dalam pertukaran adalah suatu pengalokasian sejumlah barang yang tertentu
jumlahnya dalam suatu ekonomi pertukaran disebut (pareto) efisien jika, melalui
realokasi barang-barang, tidak seorang individupun dapat memperoleh
kesejahteraan tanpa mengurangi kesejahteraan individu lainnya.
Efisiensi
dalam produksi terjadi apabila dalam suatu masyarakat dengan dalam
mengalokasikan sumber-sumber produksi jika tidak ada suatu barang yang dapat
diproduksi tanpa keharusan mengu-rangi produksi barang lainnya.
Efisiensi
keseluruhan dalam suatu ekonomi adalah jika tidak seorangpun yang dapat
ditingkatkan kesejahteraannya dengan tanpa membuat kesejahteraan yang lainnya
berkurang.
D. Kegagalan Pasar
Hak Milik, Paksaan Kontrak dan Kegagalan
Pasar
Pemerintah
harus aktif melindungi warga negara dan hak milik, pelaksanaan kontrak, dan
mendefinisikan hak milik yang tersedia sebagai dasar bekerjanya semua ekonomi
pasar.
Terdapat
6 (enam) faktor penyebab kegagalan pasar yaitu:
- Kegagalan dari persaingan (failure of competition).
- Adanya barang publik (public good).
- Eksternalitas.
- Pasar tidak lengkap.
- Kegagalan informasi.
- Adanya pengangguran, inflasi, dan ketidakseimbangan (unemployment, and other macroeconomic disturbances).
Peran
Pemerintah dalam Redistribusi
Salah
satu peran penting dari pemerintah adalah kegiatan dalam mengadakan
redistribusi pendapatan atau mentransfer pendapatan. Hal ini memberikan koreksi
terhadap distribusi pendapatan yang ada di masyarakat.
Terdapat
dua aspek analisis dari sektor publik yaitu pendekatan normatif yang
memfokuskan pada apa yang harus dilakukan pemerintah dan pendekatan positif
yang memfokuskan pada penggambaran dan penjelasan secara nyata apa yang
dilakukan pemerintah dan konsekuensinya.
E. Efisiensi Dan Kemerataan
Efisiensi, Distribusi, dan Pilihan
Sosial
Terdapat
trade-off antara kemerataan dan efisiensi.
Kurva
indifferen untuk individu menggambarkan bagaimana mereka membuat trade-off
antara barang yang berbeda, kurva kepuasan sosial menggambarkan bagaimana
masyarakat membuat trade-off antara tingkat kepuasan dari individu yang
berbeda.
Fungsi
kesejahteraan sosial menyediakan sebuah dasar untuk merangking beberapa alokasi
dan sumber daya dan kita memilih alokasi yang menghasilkan tingkat tertinggi
dari kesejahteraan masyarakat. Prinsip Pareto mengatakan kita harus memilih
alokasi yang paling sedikit dari beberapa individu better off dan tidak
seorangpun worse off. Ini berarti bahwa jika beberapa individu kepuasannya
meningkat dan tidak seorangpun kepuasannya menurun kesejahteraan sosial
meningkat.
Menganalisis
Pilihan Sosial dan Pilihan Sosial dalam Praktek Jika
proyek tidak Pareto improvement, pendekatan umum yang digunakan adalah
menggunakan efek efisiensi dan pemerataan. Jika proyek sebuah proyek mempunyai
keuntungan bersih yang positif dan mengurangi ketidakmerataan, maka proyek
dijalankan dan sebaliknya. Dan Jika efisiensi menunjukkan keuntungan tetapi
kemerataan banyak yang hilang, maka terdapat trade-off secara umum akan
diterapkan kebijakan sistem pajak untuk redistribusi pendapatan.
Cara
yang standar yang dapat dilakukan untuk mengukur keuntungan (benefit) dari
beberapa program atau proyek khususnya individu, adalah dalam bentuk
“willingness to pay”.
Keuntungan
sosial diukur oleh tambahan keuntungan yang diterima oleh semua individu.
Jumlah yang diperoleh menunjukkan kemauan membayar total dari semua individu di
masyarakat. Perbedaan antara kemauan membayar dan biaya total dari proyek dapat
disebut sebagai efek efisiensi dari proyek.
F. Teori Barang Publik
Barang Publik dan Syarat Efisiensi untuk
Barang Publik
Terdapat
dua bentuk dasar dari kegagalan pasar terkait dengan barang publik:
underconsumption dan undersupply. Dalam kasus barang nonrival, exclusion adalah
tidak diinginkan karena menghasilkan underconsumption. Tetapi tanpa exclusion,
yang mana terdapat masalah undersupply. Keengganan
individu berkontribusi secara sukarela untuk menyediakan barang publik akan
menimbulkan masalah free rider. Barang
publik murni adalah barang publik di mana biaya marginal untuk menyediakannya
terhadap tambahan orang adalah nol dan di mana tidak mungkin melarang orang
untuk menerima barang. Pertahanan nasional adalah salah satu dari sedikit
contoh barang publik murni.
Barang
publik murni disediakan secara efisien ketika penjumlahan dari tingkat marginal
substitusi (atas semua individu) adalah sama dengan transformasi marginal
Kurva
permintaan untuk barang publik atau Kurva permintaan kolektif adalah
penjumlahan secara vertikal dari permintaan individu yang ada dalam masyarakat.
Barang
Privat yang Disediakan oleh Publik
Jika
barang privat bebas tersedia maka akan terjadi over-consumpption. Ketika individu
tidak membayar untuk mendapatkan barang, dia akan meminta sampai pada titik di
mana keuntungan marginal yang dia terima dari barang tersebut sama dengan nol.
Kesejahteraan
yang hilang dapat diukur oleh perbedaan individu yang ingin bayar dengan peningkatan
output dan biaya produksi meningkat.
Pemerintah
menentukan cara untuk membatasi konsumsi. Metode untuk membatasi konsumsi
barang disebut rationing system. Harga menyediakan satu rationing system.
Kedua, cara umum untuk me-rationing barang publik adalah ketentuan yang seragam
bagi penawaran barang dalam jumlah yang sama untuk setiap orang. Seperti
penyediaan pada tingkat yang seragam untuk bebas pendidikan bagi semua individu
meskipun individu ada yang menyukai lebih atau sedikit. Keuntungan utama dari
ketentuan publik bagi barang; tidak mengikuti untuk beradaptasi terhadap
perbedaan kebutuhan individu dan hasrat seperti dalam pasar privat.
G. Teori Pilihan Publik
Mekanisme Publik untuk Alokasi
Sumberdaya
Tidak
seperti pengeluaran dalam barang swasta yang konvensional, yang ditentukan
melalui sistem harga, pengeluaran barang publik ditentukan melalui proses
politik.
Penentuan
penyediaan barang publik melalui sistem mayoritas sederhana dapat menimbulkan
masalah karena adanya Arrow Paradoks, kecuali pada masyarakat yang sangat
homogen di mana preferensi mereka semuanya sama sehingga dapat dilakukan
pemilihan secara aklamasi.
Alternatif
untuk Penentuan Pengeluaran Barang Publik
Teori
pengeluaran pemerintah yang di kemukakan oleh Lindahl adalah teori yang sangat
berguna untuk membahas penyediaan barang publik yang optimum dan secara
bersamaan juga membahas mengenai alokasi pembiayaan barang publik antara
anggota masyarakat. Kelemahan teori Lindahl adalah karena teori ini hanya
membahas mengenai barang publik tanpa membahas mengenai penyediaan barang
swasta yang dihasilkan oleh sektor swasta.
Tidak
tersedianya gambaran yang cukup dari proses politik. Keluaran dari proses
politik. dalam pandangan ini, merefleksikan kekuatan politik dari kelompok
kepentingan spesial.
Kelompok
kepentingan mempunyai power yang ditunjukkan melalui:
- Biaya yang rendah untuk memilih dan mendapatkan informasi, khususnya untuk pemilih yang mendukung aktivitas mereka. Mereka menyediakan informasi, dan kadang mereka menyediakan transportasi, perawatan anak, dan yang lainnya.
- Penyediaan informasi bagi si politisi,
- Penyuapan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada politisi. Pemerintahan yang efektif tergantung pada kualitas pelayanan terhadap masyarakat/public
H. Produksi Publik Dan Birokrasi
Monopoli Alamiah: Produksi Publik
Barang-Barang Swasta serta Perbandingan Efisiensi pada Sektor Publik dan Swasta
Monopoli
alamiah adalah produksi yang dikuasai oleh satu perusahaan. Karena banyaknya
output yang diproduksi seiring dengan menurunnya biaya produksi, maka
perusahaan pada monopoli alamiah memiliki struktur biaya menurun
Ada
beberapa pembatas yang mengakibatkan mengapa perusahaan pemerintah cenderung
kurang efisien daripada perusahaan swasta, namun ada beberapa pengecualian yang
membuktikan ketidakbenar-an pendapat tersebut.
Sumber
Ketidakefisienan pada Sektor Publik, Korporatisasi dan Perkembangan Konsensus
pada Peran Pemerintah dalam Produksi
Alasan
inefisiensi pada sektor publik :
a. Perbedaan
organisasi :
- 1) Mendapat subsidi pemerintah, tidak akan bangkrut.
- 2) Lebih berorientasi politik.
- 3) Tidak adanya kompetisi.
- 4) Pembatasan pegawai (pegawai tidak dapat dipecat, gaji lebih rendah).
- 5) Prosedur pembelian lebih rumit.
- 6) Pembatasan anggaran.
b. Perbedaan
individu
c. Tidak
adanya insentif.
d. Tujuan
birokrat : memaksimumkan organisasi.
Ada beberapa alasan mengapa pada tahap
korporatisasi, efisiensi sering tercapai, antara lain adanya kebebasan
bertindak, perbedaan usaha, dan dana yang terbatas. Alasan lain, jika tanpa
motif keuntungan, maka pencapaian hasil tidak akan optimal. Para pekerja pada
perusahaan pemerintah bekerja lebih baik setelah menjadi perusahaan swasta,
karena mendapat pendapatan yang lebih tinggi.
Peranan
pemerintah dalam produksi merupakan debat yang tiada habisnya. Ada konsensus
bahwa pemerintah seharusnya tidak terlibat dalam produksi barang swasta umum.
Atau dapatkah tercapai efisiensi dengan cara korporatisasi? Sangat sulit
mengukur performa dari sektor publik dan sektor swasta dan sangat tidak mungkin
semua produksi dikompetisikan, walaupun sudah ada beberapa yang saat ini mulai
terbuka kompetisi, misalnya pada sektor komunikasi, kesehatan dan pendidikan.
I.
Eksternalitas
Dan Lingkungan Pendahuluan
Problem Eksternalitas dan Solusi Swasta
terhadap Eksternalitas
Ketika
transaksi antara pembeli dan penjual secara langsung berdampak pada pihak
ketiga, maka dampak itu disebut suatu eksternalitas. Eksternalitas negatif,
seperti polusi, menyebabkan kuantitas optimal secara sosial dalam pasar menjadi
lebih kecil daripada kuantitas ekuilibrium. Eksternalitas positif, seperti
limpahan manfaat dari adanya teknologi, menyebabkan kuantitas optimal secara
sosial dalam pasar menjadi lebih besar daripada kuantitas ekuilibrium.
Mereka
yang terkena eksternalitas kadang-kadang dapat menyelesai-kan masalah itu
secara privat (tanpa campur tangan pemerintah). Misalnya, ketika suatu bisnis
memberikan dampak negatif kepada bisnis lain, maka kedua bisnis itu dapat
menginternalisasikan eksternalitas itu dengan cara bergabung (merger). Atau,
pihak-pihak yang terlibat dapat menyelesaikan masalah dengan berunding untuk
mencapai suatu perjanjian. Menurut teorema Coase, bila orang dapat
tawar-menawar tanpa menimbulkan biaya, maka mereka selalu dapat mencapai
persetujuan yang menghasilkan alokasi efisien. Namun dalam banyak kasus,
kesepakatan di antara banyak pihak sulit tercapai. Dengan demikian teorema
Coase tidak dapat diterapkan.
Bila
pihak-pihak privat tak dapat menangani efek-efek eksternal, seperti polusi,
maka sering pemerintah campur tangan. Kadang-kadang pemerintah menghindarkan
aktivitas yang secara sosial tidak efisien dengan menerapkan regulasi.
Kadang-kadang pemerintah menginternalisasikan eksternalitas dengan pajak
Pigovian. Kebijak-an publik lain adalah dengan menerbitkan izin. Misalnya,
pemerintah dapat melindungi lingkungan dengan menerbitkan sejumlah terbatas
izin polusi. Hasil akhir dari kebijakan ini kira-kira sama dengan hasil yang
diperoleh dari penerapan pajak Pigovian pada penghasil polutan.
Solusi
Publik Terhadap Eksternalitas dan Peraturan Pemerintah untuk Melindungi
Lingkungan Ada beberapa metode bagi pemerintah untuk mengatasi eksternalitas
lingkungan: pajak, subsidi dan peraturan pemerintah.
Pajak
akan dikenakan pemerintah bila perusahaan penyebab polusi memproduksi di atas
ambang (Q0). Penerimaan pajak digunakan untuk memberikan kompensasi kepada
pihak yang terkena polusi. Keuntungan bagi masyarakat adalah kerugian bagi
pengusaha karena berkurangnya produksi dan keuntungan masyarakat karena
berkurangnya polusi.
Subsidi
dapat dilakukan oleh pemerintah dengan mengeluarkan peraturan untuk mengatasi
eksternalitas untuk mengurangi polusi dalam jumlah tertentu atau pengenaan
hukuman bila melakukan pelanggaran. Kelemahan cara ini untuk meningkatkan
efisiensi penggunaan sumber-sumber ekonomi adalah justru timbulnya inefisiensi
apabila ada dua pabrik atau lebih yang menimbulkan polusi.
Peraturan
Pemerintah, baik nasional maupun internasional, telah banyak yang dikeluarkan
untuk melindungi lingkungan dari eksternalias negatif. Sudah beberapa
kesepakatan dan peraturan dibuat untuk melindungi lingkungan regional dan
global terhadap polusi. Antara lain terkait hal penanggulangan polusi udara,
air, tanah, hujan asam, sampah beracun serta perlindungan terhadap flora dan
fauna yang sudah langka.
Sumber
:
·
Ekonomi Publik karya Ds. Priyarsono
·
http://massofa.wordpress.com/2008/12/21/materi-pokok-ekonomi-publik/
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Materi Pokok Ekonomi Publik
Ditulis oleh Bagio
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://gioakram13.blogspot.com/2013/04/materi-pokok-ekonomi-publik.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Bagio
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar