Posted by Bagio Senin, 13 Mei 2013 0 komentar
1.  PEMELIHARAAN
Terkait dengan pemeliharaan SDM, buku yang dikarang oleh Prof. Dr. Sondang P Siagian, MPA, yang berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia menyuguhkan banyak hal mengenai permasalahan ini. Dalam buku tersebut pemeliharaan SDM memiliki dua titik focus, yang pertama, pemeliharaan hubungan dengan karyawan, dan kedua, pemeliharaan hubungan industrial atau kelembagaan.
Tidak dapat menolak bahwa manusia membutuhkan relas, relasi inilah yang nantinya akan menghasilkan sinergitas dalam berbagai tindakan untuk mencapai tujuan. Tentu pola hubungan yang harmonis harus tetap terjaga dalam satu organisasi ataupun lembaga. Teori hubungan dengan karyawan menyangkut berbagai hal diantaranya berbicara tentang motivasi, kepuasan kerja, penanggulangan stress, konseling, system komunikasi serta peningkatan mutu hidup.

Motivasi diperlukan dalam proses perawatan SDM, demikian pula kepuasan kerja, alasannya ialah dengan motivasi para karyawan akan terdorong untuk berbuat semaksimal mungkin dalam tugasnya, karena dengan yang maksimal maka keberhasilan akan cepat dicapai. Kepuasan kerja merupakan proses yang integral dari sebuah aksi motivasi. Hal ini terkait dengan proses maksimal yang terus dcapai dari tugas-tugas yang dilakukan sehingga tujuan dan hasil dapat cepat diraih. Dari proses inilah kepuasan kerja akan tercipta.

Hal lain yang menjadi pemeliharaan SDM yaitu tingkat rileksitas beban pikiran yang ada disetiap manusia. Dalam hal ini manusia memerlukan kondisi yang nyaman dalam bekerja atau dalam melakukan tindakan dan tugasnya. Menikmati pekerjaannya adalah proses yang mesti dapat diciptakan, agar SDM tetap terwujud. Stress harus dapat disingkirkan dari dalam diri manusia yang aktiv, terutama stress yang berawal dari hubungan relasi yang kurang harmonis atau dari pekerjaan itu sendiri.

Ketika stress atau beban berat terus terjadi, tentu akan menimbulkan banyak kendala yang akhirnya akan menurunkan prestasi kerja. Tentu sangat disayangkan apabila kondisi tersebut terjadi, dan seharusnya sesegera mungkin diatasi. Maka, proses konseling diperlukan guna mengetahui berbagai macam masalah yang dihadapi perusahaan atau lembaga ataupun organisasi. Oleh karena demikian sebuah perusahaan diperlukan untuk menyediakan adanya seorang konselor. Tentunya dengan tujuan agar dapat diketahui berbagai masalah yang menggejala serta mampu diminimalisir masalah-masalah yang ada. Dalam kaitan ini proses konseling merupakan salah satu tindakan pemeliharaan SDM, karena tidak dapat dipungkiri bahwa dari sekian banyak manusia yang berada dalam banguanan organisasi ataupun perusahaan tidak semuanya sempurna.

Relasi manusia dalam sebuah organisasi haruslah berjalan harmonis, saling menguntungkan, tidak diharapkan adanya jurang yang menjadikan proses-proses kerja menjadi berantakan. Dari sinilah diperlukan pola komunikasi yang terarah. Ada 4 pola komunikasi yaitu komunikasi vertical ke atas, komunikasi vertical ke bawah, komunikasi horizontal, dan komunikasi diagonal. Proses komunikasi merupakan wahana dalam menciptakan bangunan yang kokoh untuk mencapai tujuan, serrta dengan komunikasi yang terarah maka hubungan emosional akan terbangun dengan cepat dan kuat.

Berbagai upaya dilakukan guna merawat SDM, hal selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah peningkatan mutu hidup dari manusia itu sendiri. Manusia melakukan tindakan atau bekerja guna menunjukan eksistensinya. Karena demikian, dalam bekerja manusia bukan hanya diperas tenaganya, dieksploitasi pikirannya, akan tetapi perlu adanya penghargaan yang layak atas kinerja yang dilakukan, dan harkat martabat manusia perlu dihargai. Inilah yang menjadi point penting perusahaan dalam menghargai karyawan serta pekerjaannya. Upah yang layak, jam kerja yang layak, kesejahteraan yang pantas, merupakan jaminan mutu dalam meningkatkan proses SDM. Demikian secuil tentang pemeliharaan SDM.    
 
A. PENTINGNYA STRATEGI PEMELIHARAAN
Tujuan pemeliharaan adalah untuk memelihara kemampuan system dan mengendalikan biaya sehingga system harus dirancang dan dipelihara untuk mencapai standar mutu dan kinerja yang diharapkan. Pemeliharaan meliputi segala aktifitas yang terlibat dalam penjagaan peralatan system dalam aturan kerja.
Secara ringkas konsep pemeliharaan digambarkan sebagai berikut: 
 

B. KATEGORI PEMELIHARAAN
Konsep pemeliharaan dibagi menjadi dua kategori yaitu pemeliharaan pencegahan dan pemeliharaan pemogokan.

1. Pemeliharaan Pencegahan (Preventif Maintenance)
Melibatkan pelaksanaan pemeriksaan rutin dan sevis yang menjaga fasilitas dalam kondisi yang baik. Tujuan pemeliharaan pencegahan untuk membangun system yang mengetahui kerusakan potensial dan membuat pergantian atau perbaikan yang akan mencegah kerusakan. Pemeliharaan Pencegahan jauh lebih besar dartipada sekedar menjaga mesin dan fasilitas tetap berjalan. Konsep ini juga melibatkan perancangan system manusia dan teknik yang menjaga proses produktif tetap bekerja dalam toleransi nya. Penekanannya adalah pada pemahaman bahwa proses dan membiarkannya bekerja tanpa gangguan. 

Pemeliharaan pencegahan berarti dapat menentukan kapan suatu peralatan perlu diservis atau direparasi. Kerusakan terjadi pada tingkat yang berbeda-beda selam umur produk. Tingkat kerusakan yang tinggi disebut Kehancuran sebelum waktunya (infant mortality) terjadi pada awal mulai produksi di banyak perusahaan terutama perusahaan elektronik.

Harus dicatat bahwa infant mortality banyak disebabkan karena penggunaan yang tidak wajar, oleh karena itu perlunya manajemen membangun system pemeliharaan yang meliputi seleksi personel dan pelatihan.

2. Pemeliharaan Pemogokan (Breakdown Maintenance)
Adalah perbaikan secara remedial ketika terjadi peralatan yang rusak dan kemudian harus diperbaiki atas dasar prioritas atau kondisi darurat. Apabila biaya pemeliharaan lebih mahal daripada biaya reparasi ketika proses tersebut mogok, maka barangkali perlu membiarkan prose situ mogok baru diperbaiki. Akan tetapi perlu diperttimbangkan akibat pemogokan secara penuh karena akan mengganggu proses secara  keseluruhan. Manajer operasi perlu mempertimbangkan keseimbangan antara pemeliharaan pencegahan dan pemeliharaan pemogokan Karen aberdampak pada persediaan, uang, serta tenaga kerja

B. RELIABILITAS
Adalah suatu probabilitas dimana bagian mesin atau produk akan berfungsi sesuai dengan spesifikasi waktu dan kondisi yang telah ditentukan.
Taktik yang digunakan dalam reliabilitas adalah:

1. Perbaikan komponen individual 

Karena kesalahan sering terjadi di dunia yang nyata, pengertian akurasi dari masing-masing komponen yang mendukung suatu fasilitas yang digunakan adalah sesuatu yang penting daklam konsep reliabilitas. Sehingga Reliabilitas keseluhan merupakan hasil kali dari semua reliabilitas komponennya, atau dapat dinotasikan sebagai:
Rs = R1 x R2 x R3 x … x Rn
R1 = reliabilitas komponen 1
R2 = reliabilitas komponen2
Rs = Reliabilitas keseluruhan

2. Memperbaiki Redundancy

Redundancy adalah penggunaan komponen secara parallel untuk meningkatkan reliabilitas. Teknik ini memback up komponen dengan komponen tambahan. Konsep ini dikenal sebagai pemakaian unit secara parallel dan meriupakan taktik standar operasi manajemen. Akan tetapi apabila satu komponenrusak akan berakibat pada yang lain maka harus diperhatikan hasilnya yang dapat dirumuskan:
(Probabilitas kerja komponen 1 ) + { (probabilitas kerja komponen 2) x (probalititas kebutuhan komponen 2)}

C. PENINGKATAN KAPABILITAS REPARASI
Karena pemeliharaan preventif dan reliabilitas jarang yang sempurna, banyak perusahaan mencoba meningkatkan kapabilitasnya. Memperbesar atau memperbaikai fasilitas dapat dilakukan dengan dengan meletakkan system pengembalian dalam operasi yang lebih cepat. Fasilitas pemeliharaan yang baik meliputi :
1. Pelatihan personel secara baik
2. Tersedia sumber dayanya
3. Kemampuan menetapkan rencana reparasi dan prioritas.
4. Kemampuan dan memiliki otoritas merencanakan material.
5. Kemampuan mengidentifikasi penyebab pemogokan.
6. Kemampuan mendisain cara untuk perluasan MBTF.

D.TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE
Merupakan kombinasi TQM (Total Quality Management) dengan pandangan strategik tentang pemeliharaan dari desain proses dan peralatan ke pemeliharaan pencegahan.
Dalam konsep ini melibatkan pengurangan variabilitas melalui pelibatan tenaga kerja dan pelaporan catatan pemeliharaan dan juga meliputi:
  1. Disain mesin yang reliable, mudah dioperasikan, dan mudah dipelihara.
  2. Menekankan Total biaya kepemilikan ketika pembelian mesin dilakukan, sehingga servis dan pemeliharaan termasuk sebagai biaya.
  3. Mengembangkan rencana pemeliharaan pencegahan yang memanfaatkan praktek terbaik dari operator dan departemen pemeliharaan serta depot servis.
  4. Melatih personel untuk mengoperasikan dan memelihara mesin yang dimiliki.
E. TEKNIK UNTUK MENETAPKAN KEBIJAKAN PEMELIHARAAN
Ada dua teknik yang bermanfaat dan efektif untuk pemeliharaan yaitu simulasi dan expert system.
1.Simulasi
Karena kompleksitas dari beberapa keputusan pemeliharaan, maka simulasi computer marupakan alat yang bagus untuk mengevaluasi dampak berbagai kebijakan. Contohnya personel operasi dapat ditambah staf melalui penentuan trade off antara biaya penghentian mesin dan biaya penambahan tanaga kerja. Manajemen dapat mensimulasikan permasalahan tersebut. Model simulasi fisik juag dapat digunakan secara penuh.

2. Expert System
Manajer operasi dapat menggunakan expert system seperti program computer untuk membantu sataf dalam mengisolasi dan memperbaiki variasi kesalahan dan kerusakan mesin serta peralatan. Contohnya Du Pont menggunakan expert system untuk memonitor peralatan dan melatih personel untuk melakukan perbaikan.

Manajer operasi memfokuskan pada perbaikan desain dan memback up komponen untuk memperbaiki reliabilitas. Reliabilitas dapat diperbaiki melalui pemeliharaan pencegahan dan fasilitas reparasi yang excellent.

Beberapa perusahaan menggunakan cara otomatisasi untuk mendeteksi kesalahan yang terjadi. Pada akhirnya banyak perusahaan yang mengajak para karyawannya untuk mempunyai rasa memiliki peralatan mereka sehingga selalu memeliharanya.

PUSTAKA
  • Manajemen Sumber Daya Manusia, Prof. Dr. Sondang P Siagian, MPA, Bumi Aksara, Jakarta, Cetakan ke Sembilan, 2002.
  • Notoatmodjo, Soekidjo, 1992.  Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: PEMELIHARAAN DAN RELIABILITAS
Ditulis oleh Bagio
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://gioakram13.blogspot.com/2013/05/pemeliharaan-dan-reliabilitas.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 komentar:

Posting Komentar