Senin, 13 Mei 2013
0
komentar
Desain
pekerjaan merupakan fungsi penetapan kegiatan-kegiatan individu atau kelompok
karyawan dalam wallah organisasil). Tujuan dari desain pekerjaan yaitu mengatur
pekerjaan-pekerjaan yang dibutuhkan organisasi, peralatan-peralatan dan
hubungan sosial serta perilaku. dilihat menurut sudut pandang bagian sumberdaya
manusia merupakan kepuasan individu di dalam memangku jabatan.
Analisis pekerjaan merupakan proses mengumpulan, mengevaluasi serta
mengorganisasi informasi- informasi tentang perancangan pekerjaan, pemahaman
pekerjaan dan persyaratan-persyaratan. Jadi setelah departemen personalia
terlibat dalam perancangan pekerjaan, pemahaman tentang pekerjaan pekerjaan dan
persyaratan-persyaratannya harus dikumpulkan melalui analisis pekerjaan.
ELEMEN-ELEMEN DESAIN PEKERJAAN :
Tiga
unsur yang membingungkan manajer dalam mengembangkan dan mengatur
pekerjaan-pekerjaan karyawan agar dapat bekerja lebih produktif dan memuaskan,
yaitu):
- Sering terjadi konft antara kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-keinginan karyawan dan kelompok karyawan dengan berbagai persyaratan desain pekerjaan.
- Sifat unik karyawan dapat menimbulkan berbagai macam tanggapan dalam wujud sikap, kegiatan phisik dan produktivitas dalam pelaksanaan pekerjaan.
- Perubahan lingkungan, organisasional dan perilaku karyawan membuat desain pekerjaan, ketepatan pendekatan pengembangan standar kerja dan bentuk-bentuk perilaku karyawan perlu dipertanyakan.
A. ELEMEN-ELEMEN
ORGANISASI :
Unsur
organisasi mempunyai kaitan erat dengan desain pekerjaan yang efisien. untuk
mencapai output maksimum dari pekerjaan-pekerjaan karyawan. Dalam manajemen
ilmiah yang dikemukakan oleh Frederic Winslow Taylor telah menetapkan adanya
studi yang menyoroti tentang perilaku karyawan di dalam pelaksanaan kerja.
Studinya dinamakan Studi gerak dan waktu (Time and motion study).
Dengan
adanya efisiensi di dalam pelaksanaan kerja akan menentukan spesialisasi yang
merupakan kunci dalam desain pekerjaan.
Karyawan
yang melakukan pekedaan secara kontinyu menyebabkan dia menjadi
terspesialisasi, yang selanjutnya dapat memperoleh output lebih tinggi.
Tiga
unsur desain pekerjaan organisasi. yaitu:
- Pendekatan mekanik, berupaya mengidentifikasikan setiap tugas dalam suatu pekerjaan guna meminimumkan waktu dan tenaga. Hasil pengumpulan identifikasi tugas akan menentukan spesialisasi. Pendekatan ini lebih menekankan pada faktor efisiensi waktu, tenaga, biaya, dan latihan.
- Aliran kerja, ini dipengaruhi oleh sifat komoditi yang dihasilkan oleh suatu organisasi atau perusahaan guna menentukan urutan dan keseimbangan pekerjaan.
- Praktek-praktek kerja, yaitu cara pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan, ini bisa berdasarkan kebiasaan yang berlaku dalam perusahaan, perjanjian atau kontrak kotak serikat kerja karyawan, kesepakatan bersama.
B. UNSUR-UNSUR
LINGKUNGAN:
Faktor
lingkungan yang mempengaruhi desain pekerjaan adalah tersedianya tenaga kerja
yang potensial, yang mempunyai kemampuan dan kualifikasi yang sesuai dengan
kebutuhan perusahaan dan pengharapan-pengharapan sosial, yaitu dengan
tersedianya lapangan kerja serta memperolah kompensasi dan jaminan hidup yang
layak.
C. UNSUR-UNSUR
PERILAKU :
- Otonomi, bertanggung jawab atas apa yang dilakukan, disini bawahan diberi wewenang untuk mengambil keputusan atas pekerjaan yang dilakukan.
- Variasi, pemerkayaan pekerjaan dimaksudkan untuk menghilangkan kejenuhan atas pekerjaan-pekerjaan yang rutin, sehingga kesalahan-kesalahan dapat dirpinimalkan.
- Denotes tugas, untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan pekerjaan, maka pekerjaan hares dlidentifikasikan, sehingga kontribusinya terlihat yang selanjutnya akan menimbulkan kepuasan.
- Umpan balik, diharapkan pekerjaan-pekerjaan yang ditakukan oleh karyawan mempunyai umpan batik atas pelaksanaan pekerjaan yang baik, sehingga akan memotivasi pelaksanaan pekerjaan selanjutnya.
TRADE
OFF KEPERILAKUAN DAN EFISIENSI:
Pengertian
efisiensi yaitu perbandingan antara keluaran dengan pemasukan. Unsur-unsur
efisiensi akan membentuk spesialisasi yang tinggi, mengurangi perbedaan atau
variasi, meminimumkan otonomi dan unsur-unsur kontradiktif lainnya.
Trade off
yang dihadapi oleh pare perancang pekerjaan perusahaan yaitu:
Produktivitas
versus spesialisasi:
Tambahan
spesialisasi akan menaikkan output sampai pada titik tertentu, apabila ada
kenaikan spesialisasi maka output mengalami penurunan, karena adanya kebosanan
atas pelaksanaan tugas yang terus menerus. Output dapat ditingkatkan dengan
mengurangi spesialisasi pekerjaan.
Kepuasan
kerja versus spesialisasi:
Kepuasan
kerja akan meningkat sejalan dengan kenaikan spesialisasi, dan tambahan
tambahan spesialisasi mengakibatkan kepuasan kerja akan menurun. Pekerjaan
tanpa spesialisasi membuat karyawan membutuhkan waktu lama untuk mempelajari
pekerjaan tersebut sampai mampu untuk melakukannya. Kepuasan kerja akan menurun
karena kurangnya otonomi, variasi dan identitas tugas. Produktivitas terus naik
bile kebaikan spesialisasi lebih besar daripada kelemahan akibat ketidakpuasan.
Proses
belajar versus spesialisasi:
Pekerjaan
yang sangat terspesialisasi lebih mudah dipelajari dibandingkan dengan
pekerjaan yang tidak terspesialisasi. Proses belajar pada pekerjaan yang
terspesialisasi lebih cepat mencapai standar (ditunjukkan oleh garis
putus-putus). Pekerjaan yang tidak terspesialisasi memerlukan waktu lebih lama
untuk dipelajari.
Perputaran
karyawan versus spesialisasi:
Spesialisasi
pekerjaan dapat dengan mudah dan cepat dipelajari, tapi biasanya kepuasan yang
diperoleh lebih rendah, kepuasan yang rendah ini akan menyebabkan tingkat
perputaran tenaga keda tinggi (turn over manpower).
TEHKNIK PERANCANGAN
KEMBALI PEKERJAAN:
Dalam
mengetahui apakah suatu pekerjaan harus mempunyai tingkat spesialisasi tinggi
atau rendah, ini dapat dilihat dari posisi pekerjaan. Dimana pekerjaan yang
dekat dengan posisi a biasanya mempunyai tingkat spesialisasi yang tinggi,
sedangkan pekerjaan-pekerjaan yang dekat dengan titik c biasanya memerlukan pengurangan
tingkat spesialisasi.
Spesialisasi
pekerjaan yang terlalu rendah perusahaan dapat melakukan simplikasi pekerjaan
(penyederhanaan pekerjaan). Resiko dari simplikasi pekerjaan yaitu menimbulkan
kebosanan karena terspesialisasi yang akhirnya menimbulkan kesalahan-kesalahan.
Untuk
menghindari adanya kebosanan, kadang-kadang pekerjaan dapat dibuat lebih
menarik dengan cara memperluasnya (pemerkayaan pekerjaan). Tiga metode untuk
memperbaiki kondisi pekerjaan yang terlalu spesialisasi melalui perancangan
kembali dengan rotasi jabatan, pemerkayaan pekerjaan secara horizontal (job enlargement) dan vertikal (job enrichment).
INFORMASI ANALISIS
PEKERJAAN:
Analisis
pekerjaan gunanya adalah untuk mengumpulkan, mengevaluasi dan mengorganisasi
informasi pekerjaan secara menyeluruh.
Informasi
pekerjaan yang diperoleh dari analisis pekerjaan memainkan peranan krusial
dalam bagian sumberdaya manusia, karena mensuplai data minimun untuk
pelaksanaan kegiatan sumberdaya manusia.
Faedah Informasi
Analisis Pekerjaan:
- Menetapkan dasar pemberian kompensasi.
- Mengevaluasi faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pekerjaan.
- Menghilangkan persyaratan-persyaratan kerja yang menyebabkan diskriminasi pekerjaan-pekerjaan individual.
- Merencanakan kebutuhan pengadaan sumber daya manusia untuk waktu yang akan datang.
- Memadukan lamaran-lamaran dengan kualifikasi yang ada.
- Meramalkan dan menentukan kebutuhan latihan bagi karyawan baru dan lama serta mengembangkan karyawan yang potensial.
- Menetapkan standar prestasi kerja yang realistik.
- Menetapkan karyawan sesuai dengan kemampuan dan ketrampilannya.
- Membantu revisi struktur organisasi dan memperbaiki aliran kerja.
- Orientasi karyawan.
Analisis pekerjaan merupakan proses mengumpulan, mengevaluasi serta
mengorganisasi informasi-informasi tentang perancangan pekerjaan, pemahaman
pekerjaan dan persyaratan-persyaratan. Tahap tahap analisis pekerjaan yaitu:
1. Persiapan
awal :
Ada
dua hal yang harus dipersiapkan dalam hal ini, yaitu identifikasi pekerjaaan
dan penyusunan daftar pertanyaan. Proses identifikasi pekerjaan tergantung
besar keciinya perusahaan. Dalam perusahaan kecil proses indentifikasinya lebih
sederhana dibandingkan dengan perusahaan yang besar, sebab dalam perusahaan
besar identifikasi pekerjaan dapat disusun atas dasar bagan organisasi,
catatan-catatan pembayaran upah, penyelia dan lain sebagainya.
Tahap
selanjutnya adalah pemutusan tentang informasi yang diperoleh agar memberikan
hasil yang berguna, untuk itu perlu disusun daftar pertanyaan Yang isinya
mencakup status dan identifikasi pekerjaan, fungsi, tugas, tanggung jawab, karakteristik dan kondisi pekerjaan
serta standar prestasi kerja lainnya.
2. Pengumpulan
data :
Sebagai tindak lanjut dari analisis
pekedaan. Ada lima teknik cara pengumpulan data, yaitu:
- Observasi: yaitu pengamatan langsung terhadap subyek-yang akan diamati (karyawan) selama melaksanakan tugas. Kelemahan yang didapat yaitu memakan biaya banyak, lambat dan kurang akurat. Adapun kebaikannya yaitu memungkinkan analis mendapatkan informasi tangan pertama, memungkinkan analisis untuk mengenal kondisi kerja, ketrampilan dan peralatan yang akan digunakan.
- Wawancara: dengan mewancarai karyawan baik yang menempati posisi karyawan maupun atasan langsung, sehingga dapat memeriksa kebenaran tanggapan yang diterima. Hal ini digunakan untuk mencari ketepatan infomiasi.
- Kuesioner:
pendekatan ini memungkinkan banyak pekerjaan dapat dipelajari secara bersamaan
dan dengan biaya murah.
- Logs: dimana orang yang menduduki posisi diminta untuk memberikan informasi. Logs ini terdiri dari catatan yang disimpan karyawan pelaksana. Logs ini hampir soma dengan kuesioner. Kelemahan dari logs yaitu tidak menunjukkan data-data penting seperti kondisi kerja, peralatan yang digunakan, lingkungan dan sebagainya
- Kombinasi: yaitu gabungan dari seluruh metode di atas untuk memperoleh data yang kualified dan dapat dipercaya. kebenarannya.
3. Penyempurnaan
data :
Dori
data yang diperoleh lalu dipisah-pisahkan untuk memperoleh data yang relevan,
yang untuk selanjutnya siap digunakan dalam berbagai bentuk seperti diskripsi
pekerjaam spesifikasi pekerjaan dan standar-standar pekerjaan.
Diskripsi Pekerjaan (Job Description):
Yaitu
pernyataan tertulis tentang fungsi, tugas, tanggung jawab, wewenang, kondisi
keda dan aspek-aspek pekedaan lainnya. Dalam suatu diskripsi pekedaan, bagian
identitas jabatan bisa mencakup kode pekerjaan, bagian departemen, tanggal
penyusunan dan kelas pekedaan, setelah itu dilanjutkan ke bagian peringkasan
pekerjaan atau fungsi. Bagian ini menunjukkan apa pekerjaan yang dilakukan,
bagaimana dan mengapa hal itu dikerjakan, yang selanjutnya dijabarkan dalam
tugas-tugas pekerjaan
Dalam
diskripsi jabatan juga harus diperinci tentang wewenang dan tanggung jawab
pekerjaan secara terpisah, siap yang menjadi atasan dan siapa bawahannya serta
lingkungan phisik pekerjaan.
Spesifikasi Pekerjaan (Job Spesification) :
Menunjukkan
siapa yang melakukan pekerjaan itu dan faktor-faktor manusia yang disyaratkan,
antara lain pendidikan, ketrampilan, latihan, pengalaman, serta persyaratan
fisik.
Standar
Prestasi keda (Job Performance standards)
:
Dasar
untuk meniliai prestasi keda karyawan, ini memberikan dua manfaat:
a. target
pelaksanaan kerja.
b. kriteria
keberhasilan kerja.
Sumber
- http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_manajemen_sumber_daya_manusia/bab_2_desain_pekerjaan_dan_informasi_analisis_pekerjaan.pdf
- http://www.pasamankab.go.id/index.php/artikel/48-kepemimpinan/140-desain-pekerjaan-dan-analisis-pekerjaan-.html
- http://cari-pdf.com/pdf.php?q=desain+pekerjaan+dan+informasi+analisis+pekerjaan
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: DESAIN PEKERJAAN DAN INFORMASI ANAISIS PEKERJAAN
Ditulis oleh Bagio
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://gioakram13.blogspot.com/2013/05/desain-pekerjaan-dan-informasi-anaisis.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Bagio
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar