Selasa, 14 Mei 2013
0
komentar
I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Dalam kehidupan berbangsa bernegara dan
bermasyarakat kita berpegang pada ideologi pancasila. Pancasila telah diterima
sebagai satu-satunya asas dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan
bermasyarakat. Pembudayaan pancasila dalam kehidupan sehari-hari telah
digalakkan. Kelemahannya, pengamalan atau pembudayaan pancasila tersebut belum
sepenuhnya terwujud. Ini adalah tantangan bagi seluruh bangsa indonesia dan jika
ideologi pancasiala tersebut tidak dapat memberikan hidup lebih baik bukan
tidak mungkin akan ditinggalkan oleh masyarakat.
Kekuatan bangsa indonesia terletak pada
kebhinnekaannya. Bagaikan kumpulan bunga berwarna-warni dalam sebuah taman.
Tetapi apabila kebhinnekaan atau kemajemukan itu tidak dapat dibina dengan baik
bukannya tidak mungkin menjadi bibit perpecahan.
Kemajemukan di indonesia rawan
perpecahan. Sementara sebagai hasil pembangunan yang kita lakukan di era
reformasi ini dapat meningkatkan kesejahteraan dan kecerdasan rakyat serta
meningkatkan harkat martabat dan jati diri sebagai bangsa indonesia yang tidak
lepas dari akar kebudayaannya. Namun demikian, masih banyak kelemahan yang
masih perlu diperbaiki diantaranya beerkembangnya primordialisme, korupsi,
kolusi, dan nepotisme yang membudaya dan disiplin nasional yang semakin
merosot. Kehidupan masyarakat agak cenderung kearah individualistis,
materialistis dan makin berkurangnya keteladanan perpijakan pancasila.
Berpijak pada kekuatan dan kelemahan
yang kita miliki sebagaimana diutarakan diatas maka perlu adanya pemahaman
nilai budaya pancasila sebagai ideologi bangsa, bukan nilai pancasila yang
selama ini telah tergeser oleh arus globalisasi. Nilai budaya pancasila adalah
kunci dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) bangsa indonesia
menuju Insan Kamil yang dilandasi oleh iman, takwa dan semangat membuang rasa
individualistis.
B. Rumusan masalah
Mangacu pada judul makalah ini”Nilai
budaya Pancasila sebagai paradigma Sosial”maka perlu kami memberikan beberapa
pertanyaan sebagai bahan dalam merumuskan masalah guna memperoleh arahan dalam
pembahasan dalam masalah ini agar nantinnya berakhir dengan
kesimpulan-kesimpulan yang munpuni. Adapun beberapa pertanyaannya adala sebagai
berikut:
1. Bagaimana memaknai nilai yang
sebenarnya
2. Baaimana pula memahami nilai budaya
pancasila
3. Apa peran nilai budaya pancasila
terhadap manusia
4. Seperti apa hakekat yang sebenarnya
II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Nilai
Nilai atau Value (Bahasa Inggris)
termasuk bidang kajian filsafat. Persoalan-persoalan tentang nilai dibahas dan
di pelajari salah satu cabang filsafat yaitu filsafat nilai. Filsafat sering
juga diartikan sebagai ilmu tentang nilai-nilai. Istilah nilai dalam bidang
filsafat dipakai untuk menunjukkan kata benda yang bersifat abstrak yang
artinya “kebahagaan” atau “kebaikan” dan kata kerja yang artinya suatu tindakan
kejiwaan tertentu dalam menilai atau melakukan penilaian
Menurut Jack Fraenkel nilai adalah suatu
ide atau konsep tentang apa yang dipikir penting oleh seseorang dalam hidupnya.
Jika seseorang menilai sesuatu, dia menganggapnya berguna (bermanfaat),
berharga untuk dimiliki dan berharga untuk untuk dicoba diperoleh.
Sementara itu Milton Rakeah berpendapat
bahwa nilai merupakan suatu jenis keyakinan yang letaknya pada pusat dan sistem
keyakinan seseorang tentang bagaimana seseorang sepatutnya atau tidak patut
dalam melakukan sesuatu atau tentangt apa yang berharga atau tidak berharga
untuk dincapai, dikerjakan atau dipercaya.
Robert mz lawang memberikan pengertian
nilai dikaitkan dengan prilaku sosial. Ia mengatakan bahwa nilai adalah
gambaran mengenai apa yang diinginkan, yang pantas, yang berharga, yang
mempengaruhi perilaku sosial dari orang yang memiliki nilai itu.
Didalam Dictionary of Sosciology and
Relatet Science dikemukakan bahwa nilai adalah kemampuan yang dipercayai yang
ada pada suatu benda untuk memuaskan manusia. Sifat dari suatu benda yang
menyebabkan menarik minat seseorang atau kelompok. Menilai itu pada hakikiatnya
adalah sifat atau kualitas yang melekat pada objek,bukan objek itu sendiri.
Dapat dikatakan bahwa nilai itu pada
dasarnya merupakan pandangan atau keyakinan seseorang bahwa sesuatu itu
berharga, berguna, pantas atau patut untuk dimiliki dan dilakukukan. Sesuatu
itu dikatakan bernilai apabila sesuatu itu berharga, berguna, benar, indah,
baik, dan lain sebagainya.
Didalam nilai itu sendiri terkandung
cita-cita, harapan-harapan, dambaan-dambaan, dan keharusan. Maka apabila kita
berbicara tentang nilai, sebenarnya kita berbicara tentang hal yang ideal,
tentang hal yang merupakan cita-cita, harapan, dambaan dan keharusan.
Pancasila sebagaai dasar negara republik
indonesia sebelum disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI.
Nilai-nilainya telah ada pada bangsa indonesia sejak zaman dahulu kala sebelum
bangsa indonesia mendirikan negara yang berupa nilai-nilai adat-istiadat,
kebudayaan serta nilai-nilai religius. Nilai tersebut telah ada dan melekat
serta teramalkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai pandangan hidup, sehingga
materi pancasila yang berupa nilai tersebut tidak lain adalah dari bangsa
indonesia sendiri, sehingga bangsa indonesia sebagai kausa materialis
pancasila.nilai-nilai tersebut kemudian diangkat danj irumuskan secara formal
oleh para pendiri negara indonesia untuk dijadikan sebagai dasar filsafat
negara indonesia.
B. Nilai budaya Pancasila sebagai paradigma sosial
Nilai pancasila merupakan suatu upaya
untuk menjawab persoalan-persoalan yang cukup vital dalam kehidupan manusia.
Nilai pancasila merupkan cara manusia menjawab baik secara pribadi atau
masyarakat terhadap masalah-msalah yang mendasar dalam hidupnya. Nilai tersebut
merupakan suatu sistem yang didalamnya terdiri dari konsep- konsep yang hidup
dalam dalam alam pikiran sebagian besar warga masyarakat mengenai hal-hal yang
harus mereka anggap amat dalam hidup.
Nilai budaya akan mempengaruhi pandangan
hidup, sistem normatif moral dan seterusnya hingga akhirnya pengaruh itu sampai
pada hasil tindakan manusia. Clyde kluckhohn dan florence kluckhohn membagi 5
masalah mndasar bagi hidup manusia yang menyangkut nilai budaya pancasila.
1. masalah hakekat hidup manusia
2. masalah hakekat karya manusia
3. masalah mengenai kedudukan manusia
dalam ruang dan waktu
4. masalah hakekat hubungan manusia
dengan alam sekitarnya
5. masalah hakekat hubungan manusia
dengan sesamanya
kelima maalah nendasar tersebut diserti
denga orientasi yang memiliki kekhususan tersendiri dari masing-masing poin
tersebut. Artinya metode berbagai kebudayaan mengkonsepkan masalah-masalah
unuversal tersebut dapat berbeda-beda meskipun kemungkinan untuk berbeda sangat
kecil.
Nilai budaya dengan masing-masing
cakupannya diatas bisa mempengaruhi pandangan hidup yang dipakai oleh
masyarakat dalam menentukan nilai kehidupan. Bagaimana masyarakat memandang
aspek hubungan dalam hidup dan kehidupan yakni hubungan manusia dengan yang
transenden. Hubungan dengan diri sendiri dan hubungan manusia dengan sesama
mahluk yang lain. Dalam bahasa notonagoro dikenal dengan istilah-istilah
kedudukan kodrat, susunan kodrat, dan sifat kodrat manusia.
Hal-hal diatas dapat menjelaskan
kedudukan pancasila dalam arti bahwa pancasila sebenarnya secara budaya
merupakan kristalisasi nilai-nilai yang positif yang digali dari bangsa
indonesia sendiri.kelima sila dalam pancasila merupakan serangkaian unsur-unsur
tidak boleh terputus satu sama lainnya. Namun terkdang ada pengaruh dari luar
yang menyebabkan diskontinuitas antara hasik keputusan tindakan konkret dengan
nilai budaya.
C. Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa pancasila
memuat nilai-nilai fundamental tentang sosial budaya bangsa indonesia. Oleh
karena itu pancasila merupakan dasar, rangka, suasana bagi kehidupan kenegaraan
dan tertib hukum negara indonesia sehingga memiliki sifat yang sangat
menentukan bagi bangsa dan negara republik indonesia. Sebagai bentuk asas hukum
dan hidup kanegaraan republik indonesia.
Dengan demikiam pancasila juga sebagai
norma fundamental yang berfungsi sebagai suatu cita-cita moral atau ide yang
harus direalisasikan menjadi suatu kenyataan. Maka dalam pelaksanaan hidup
sehari-hari bangsa indonesia tidak boleh bertentangan dengan norma agama,
susila, kesopanan, dan norma hukum yang berlaku.
DAFTAR PUSTAKA
- Kaelan, Ahmad, Drs. MS, 2004. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma Yogyakarta
- Ruyadi, yadi. Drs. Dkk.1995. Sosiologi 1. Bandung: ganeca exact
- Amin, Ittihad, Zainul, 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Universitas terbuka
- Tim fakultas filsafat UGM, 2007. Pendidikan Pancasila. Jakarta: Universitas terbuka
- Nopirin,1999. nilai-nilai pancasila sebagai strategi pengembangan ekonomi indonesia. Internship dosen-dosen pancasila seindonesia, yogyakarta.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Nilai Budaya Pancasila Sebagai Paradigma Sosial
Ditulis oleh Bagio
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://gioakram13.blogspot.com/2013/05/nilai-budaya-pancasila-sebagai.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Bagio
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar