Senin, 22 April 2013
0
komentar
Cita-cita reformasi adalah sejalan dengan cita-cita dasar
Bangsa Indonesia yaitu menjadi bangsa yang berdaulat, demokratis, dan
masyarakat adil, makmur, sejahtera, serta bebas KKN (Kolusi, Korupsi, dan
Nepotisme). Selanjutnya buah dari reformasi dan demokratisasi tersebut
melahirkan perubahan sistem pemilihan presiden dari parlemen menjadi pemilihan
secara langsung. Sehingga, Presiden RI yang terpilih betul-betul merupakan
penjelmaan hati nurani rakyat secara keseluruhan. Dengan demikian Presiden
sebagai pemimpin eksekutif tertinggi yang juga memiliki tanggung jawab yang
sangat besar untuk mensejahterakan seluruh tumpah darah Indonesia. Presiden
seharusnya mempunyai semangat yang dilandasi oleh cita-cita reformasi tersebut.
Dengan mempunyai komitmen yang tinggi untuk memuliakan bangsa ini agar
dihormati oleh bangsa lain. Sehingga, di masa yang akan datang tidak ada lagi
anak bangsa kita yang diperlakukan sewenang-wenang oleh bangsa lain, dihinakan
oleh bangsa lain. Dan untuk itu, bangsa yang mulia adalah bangsa yang punya
karakter, dan bangsa yang berkarakter adalah bangsa yang mandiri, bukan bangsa
yang selalu menjual dirinya kepada kepentingan asing. Olehnya bangsa Indonesia
tidak boleh menjadi bangsa yang kerdil, yang selalu inferior di hadapan bangsa
asing. Indonesia pada dasarnya punya Sumber Daya Manusia yang sangat mampu
untuk mengelola Sumber Daya Alam kita untuk kemaslahatan bangsa dan negara.
Dengan landasan tersebut Presiden terpilih, nantinya mempunyai tanggung jawab
yang besar untuk memajukan Sumber Daya Manusia Indonesia. Minimal dalam bingkaian seperti dibawah ini:
1. Pendidikan: merupakan jalan terpenting untuk mencerdaskan
bangsa. Dengan pendidikan Indonesia akan mempunyai manusia manusia yang unggul,
terampil, berbudi luhur, serta mempunyai kekuatan spiritual dan motivasi yang
tinggi untuk membangun bangsanya. Kita bisa menyaksikan banyak contoh
bangsa-bangsa lain, yang telah maju, bukan semata dari segi Sumber Daya Alamnya
(seperti Jepang dan Jerman, miskin sumber daya alam, tetapi sangat tinggi dan
merata pendidikan rakyatnya, terbukti menjadi Negara yang sangat kuat dan
terpandang di dunia).
2. Peningkatan kesejahteran seluruh tumpah darah dan
masyarakat Indonesia, yang meliputi sandang, pangan, dan perumahan. Menurut
Badan Pusat Statistik Negara (BPSN), menjelaskan bahwa ukuran kemiskinan
didasarkan pada jumlah kalori yang dimakan seseorang, yaitu 2.100 kalori. Kalau
konsumsi per hari di atas batas minimal kalori tersebut tidak dianggap miskin.
Tapi, kalau di bawah itu dianggap miskin. "Jadi semata-mata ukurannya pada
kalori makanan (pangan). Padahal dalam kehidupan, manusia bukan hanya
membutuhkan pangan. Lebih dari itu. Ada kebutuhan akan sandang dan
perumahan". Berdasarkan ilmu gizi, 2.100 Kalori itu sebanding dengan 1
piring nasi. Harganya kalau dirupiahkan tentunya 500 Rupiah. Jika 1 $US
sebanding dengan 10,000 Rupiah. Berarti standar kemiskinan di Indonesia hanya
1/20 $US atau 5 cen. Ukuran ini sangat kontras bila dibandingkan dengan standar
garis kemiskinan Bank Dunia senilai 2$US
per hari. Sehingga, standar kemiskinan yang digunakan dewasa ini oleh pemerintah terlalu rendah
bila dibandingan standar kemiskinan yag
digunaaan dunia (40 kali lebih rendah). Dengan demikian berarti kalau kita
menggunakan ukuran Internasional berarti masih sangat banyak masyarakat
Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan. Memaparkan secara nyata dan
jujur akan tingkat kemiskinan. Bukan bermaksud menghina Bangsa Indonesia. Tapi,
bertujuan mendapatkan gambaran yang nyata. Untuk selanjutnya mencarikan jalan
keluar dari masalah tersebut. Dengan demikian akan menjadi motivasi atau
pendorong bagi pemerintah untuk
mengentaskan kemiskinan secara nyata di Negara Indonesia. Negara yang
terkenal sangat kaya akan sumber daya alam. Dalam bahasa populernya bahwa profil
kesejahteraan rakyat Indonesia masih jauh di bawah rata-rata tingkat
kesejahteraan dunia. Sehingga, sudah saatnya pemerintah mengoreksi standar
kesejahteraan rakyat. Dengan mengikuti standar internasional dengan memfokuskan
bukan hanya pada pangan atau Kalori yang
dikonsumsi oleh masyarakat, dan sudah seharusnya lebih memfokuskan pada semua
kebutuhan pokok yang lain. Termasuk sandang, pangan, dan perumahan. 3. Aspek
yang termasuk sangat penting sebagai ukuran kesejahteraan adalah Kesehatan.
Jika kesehatan Masyarakat Indonesia meningkat dan terjaga, maka konsentrasi dalam bekerja, bersekolah, dan
beraktivitas menjadi baik, yang pada akhirnya, produktivitas masyarakat akan
meningkat (tentu hal ini akan terjadi sebaliknya jika masyarakat kita dalam
keadaan sakit-sakitan). Untuk Peningkatan derajat kesehatan masyarakat minimal
ada 4 hal yang harus segera dibenahi
oleh pemerintah yang menjadi tanggung jawab presiden yang baru, yaitu:
- a) Peningkatan anggaran kesehatan masyarakat: dengan jalan ini, pengeluaran dan biaya yang harus dikeluarkan oleh masyarakat akan menurun, karena beralih menjadi subsidi pemerintah, dan selanjutnya dilakukan pengendalian biaya kesehatan yang bersumber dari pemerintah yang lebih berfokus pada tindakan preventif atau pencegahan penyakit.
- b) Dalam menjalankan peran pemerintah sebagai regulator kesehatan, melibatkan semua unsur, baik kalangan pemerintah, perusahaan, individu, keluarga, dan masyarakat pada umumnya.
- c) Jaminan pelayanan kesehatan (Asuransi Kesehatan), sudah saatnya seluruh lapisan masyarat mempunyai asuransi dan jaminan kesehatan. Dengan pola ini, akan terjadi subsidi silang dalam penangan kesehatan. Artinya masyarakat yang kebetulan sakit dan membutuhkan biaya besar, akan mendapatkan subsidi dari masyarakat yang mampu dan tidak sakit (Cross Subsiding). Asuransi tersebut menjadi satu kesatuan dengan program wajib pajak, sehingga masyarakat yang telah membayar panjak, berarti secara otomatis telah mendapatkan Jaminan Asuransi Kesehatan, yang profitnya diambil secara optimal dari pajak tersebut. Jika ini dijalankan dengan baik, akan berdampak positif secara signifikan terhadap peningkatan kesehatan dan kesejahteraan orang banyak, pasien, termasuk dokter, pelayan kesehatan, dan masyarakat luas.
- d). Pemerataan pelayanan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia sampai ke tingkat perifer/pedesaan. Kepastian keterjangkauan pelayanan kesehatan akan menyentuh seluruh lapisan masyarakat (Ensure Affordable Care for All). Jika semua aspek di atas terpenuhi maka tentunya kualitas masyarakat Indonesia akan meningkat. Yang secara signifikan akan meningkatkan Sumber Daya Manusia Indonesia.
Kelak Bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang dimuliakan.
Bukan karena kekuatan persenjataan. Tetapi, karena aspek tingkat kesejahteran
dan kualitas sumber daya manusianya yang handal yang mampu mengelolah sumber
daya alam dengan baik demi kesejahteraan seluruh tumpah darah Indonesia.
Majulah bangsaku. Majulah tanah airku. Selamat memilh Presiden Baru yang
mampu mengemban amanat rakyat.
Menjadikan bangsa Indonesia Bangsa yang Makmur,
Sejahtera, dan Mulia.
Sumber
http://www.mail-archive.com/dokter_umum@yahoogroups.com/thrd2.html#08166http://ilmusdm.wordpress.com/http://dickyrinaldo.blogspot.com/
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Standar kesejahteraan Masyarakat Indonesia
Ditulis oleh Bagio
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://gioakram13.blogspot.com/2013/04/standar-kesejahteraan-masyarakat.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Bagio
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar