Jumat, 05 April 2013
2
komentar
BAB I PENDAHULUAN
- Deskripsi
Makro ekonomi merupakan ilmu yang tidak dapat
terpisahkan dengan kegiatan perekonomian dalam suatu negara, yangmana seni dari
Makro ekonomi sangatlah komplek apalagi mengingat baru baru ini Dunia sedang
mengalami krisis global yang tentunya tidak dapat dipisahkan dari makro
ekonomi. Pada dasarnya makro ekonomi merupakan bagian dari ilmu ekonomi, dimana
merupakan ilmu yang berhubungan dengan permasalahan ekonomi suatu negara yang
terdiri dari pertumbuhan ekonomi, pengganguran, inflasi, kemiskinan, neraca
pembayaran, dll.
- Prasyarat
Penguasaan terhadap materi ini, maka peserta sebaiknya
sudah pernah memperoleh materi pengantar ilmu ekonomi, baik itu pada saat
kuliah maupun pendidikan dan latihan.
- Petunjuk Belajar
Peserta agar dapat mempelajari keseluruhan materi buku
ajar ini dan mencapai kompetensi serta indicator yang ditetapkan, maka diharapkan
belajar berdasarkan sisematikan sebagai berikut :
- Bacalah dengan cermat kompetensi dan indicator yang ada pada setiap kegiatan belajar.
- Apabila peserta sudah memahaminya, lanjutkan membaca materi yang bersangkutan.
- Perhatikan setiap penjelasan dari dosen untuk memperoleh pemahaman yang lebih lengkap.
- Diskusikan kembali bagian materi yang belum jelas dengan pihak lain dengan mencari rujukan literature seperti yang sudah terttulis di akhir materi ini.
- Kompetensi dan Indikator
- Standar Kompetensi
- Kompetensi Dasar
- Memahami Teori Makro Ekonomi
- Memahami cara menghitung pendapatan nasional
- Memahami keseimbangan dua sektor dan tiga sektor
- Memahami masalah dan kebijakan makro ekonomi
- Memahami bank dan lembaga keuangan
- Indikator
- menjelaskan pengertian ilmu ekonomi, makro ekonomi, dan mikro ekonomi
- menjelaskan dan menghitung pendapatan nasional
- menjelaskan bagan keseimbangan perekonomian dua sektor dan tiga sektor.
- Menjelaskan permasalahan makro ekonomi dan kebijakan fiskal maupun moneter pemerintah.
- Menjelaskan perbankan secara detail dan lembaga keuangan yang ada di Indonesia
BAB II PENGENALAN MAKRO EKONOMI
Makro ekonomi adalah teori
dasar kedua dalam ilmu ekonomi. Teori dasar lainnya adalah mikroekonomi. Teori
mikroekonomi menganalisis kegiatan suatu perekonomian dengan melihat bagian
bagian kecil dari keseluruhan kegiatan ekonomi. Manakala makroekonomi melihat
kegiatan ekonomi dengan memperhatikan gabaran kegiatan ekonomi secara
keseluruhan. Dari segi analisis teori ekonomi meliputi apa barang yang
diproduksi, bagaimana cara memproduksi barang yang efisien dan untuk siapa
barang diproduksi. Sedangkan analisis makro ekonomi meliputi masalah masalah
utama yang dihadapi perekonomian Indonesia dan kebijakan apa yang digunakan
pemerintah.
Ahli – ahli ekonomi selalu
mengamati prestasi kegiatan perekonomian dari waktu ke waktu. Untuk mencapai
tujuan tersebut perlu diperhatikan data statistik yang mengambarkan perubahan –
perubahan dalam kegiatan ekonomi negara. Data statistik tersebut dinamakan
indikator makroekonomi. Terdapat banyak indikator diantaranya pendapatan
nasional, tingkat pertumbuhan ekonomi, pengangguran, inflasi dan neraca
pembayaran.
Salah satu masalah
perekonomian yaitu pengangguran, Pengangguran adalah suatu keadaan dimana
seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan
tetapi belum dapat memperolehnya. Penyebab
terjadinya pengangguran yaitu :
1). kekurangan pengeluaran agregat (pembelanjaan masyrakat terhadap barang dan
jasa)
2). menganggur karena ingin mencari kerja lain
yang lebih baik, 3).penggunaan alat produksi modern/ mesin – mesin, 4).ketidaksesuaian
antara keterampilan pekerja yang sebenarnya dengan ketrampilan yang diperlukan industri. Akibat buruk pengangguran :
pengurangan pengeluaran konsumsinya, menganggu
taraf kesehatan keluarga, menimbulkan efek psikologis yang buruk, timbulnya
kriminalitas dan terjadi kekacauan politik, ekonomi dan sosial bagi negara.
Kebijakan
pemerintah yang digunakan untuk mengatasi masalah – masalah ekonomi dibedakan
kepada tiga bentuk tindakan : yaitu kebijakan fiskal, kebijakan moneter dan
kebijakan segi penawaran. Dalam
kebijakan fiskal akan dibuat perubahan dalam pengeluaran pemerintahan atau
pajak untuk mempengaruhi tingkat pengeluaran agregat. Dalam kebijakan moneter
yang dilakukan adalah membuata perubahan dalm penawaran suku bunga untuk
mempengaruhi pengeluaran agregat. Kebijakan segi penawaran dilakukan dengan
mengurangi pajak, mengurangi insentif fiskal, memberi subsidi, dan menyediakan
infrastruktur yang baik untuk menaikkan efisiensi kegiatan perusahaan –
perusahaan. Mengembangkan infrastruktur dan membuat peraturan yang kondusif
kepada suasana usaha yang baik juga perlu dilakukan.
BAB III PEREKONOMIAN DUA SEKTOR
Perekonomian
dua sektor adalah perekonomian yang terdiri dari sektor perusahaan dan sektor
rumah tangga. Dalam perekonomian tidak terdapata pajak dan pengeluaran
pemerintah. Perekonomian itu juga tidak melakukan perdagangan luar negeri dan
dengan demikian perekonomian itu tidak melakukan kegiatan ekspor dan impor.
Dalam
perekonomian dua sektor sumber pendapatan yang diperoleh rumah tangga adalah
dari perusahaan. Pendapatan ini meliputi gji, upah, sewa, bunga dan keuntungan
adalah sama nilainya dengan pendapatan nasional. Dan oleh karena itu pemerintah
tidak memungut pajak maka pendapatan nasional (Y) adalah sama dengan pendapatan
disposebel (Yd) atau Y = Yd.
Pendapatan
yang digunakan rumah tangga akan digunakan untuk dua tujuan yaitu untuk pengeluaran
konsumsi dan ditabung. Tabungan ini akan dipinjamkan kepada penanam modal atau
nvestor dan akan digunakan untuk memebeli barang – barang modal seperti mesin –
mesin, peralatan produksi lain, mendirikan bangunan pabrik dan bangunan kantor.
Dalam
perekoonomian dua sektor komponen pengeluaran agregat terdiri dari 1),
pembelanjaan konsumsi rumah tangga untuk membeli barang dan jasa,
2).pembelanjaan perusahaan perusahaan untuk membeli barang modal. Dalam
persamaan algebra, persamaan pengeluaran agregat adalah AE = C + I, dimana C = konsumsi , I = Investasi
dan AE adalah pengeluaran agregat. Persamaan yang lain yaitu Y = C + S dimana S
= Saving / Tabungan dan Y = Pendapatan nasional maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa AE = Y dimana C + I = C + S.
BAB IV KESEIMBANGAN EKONOMI TIGA SEKTOR
Ekonomi
tiga sektor adalah perekonomian yang meliputi kegiatan dalam sektor perusahaan,
rumah tangga dan pemerintah. Kegiatan pemerintah menimbulkan dua aliran
pembayaran yaitu pajak yang dibayar oleh perusahaan – perusahaan, rumah tangga
kepada pemerintah, dan pengeluaran pemerintah. Kedua bentuk aliran pendapatan
ini akan mengubah pola aliran pusingan pendapatan dalam perekonomian. Dalam
ekonomi tiga sektor beum terdapat kegiatan ekspor dan impor. Ole karena itu, ekonomi
tga sektor dinamakan juga sebagai ekonomi tertutup.
Dengan
adanya pengeluaran pemerinth (G) maka
pengeluaan agregat dalam perekonomian meliputi tiga komponen yaitu AE = C + I +
G. Dengan perubahan ini syarat untuk mencapai keseimbangan dalam perekonomian
tiga sekor adalah Y = C + S + T. Bocoran
terdiri dari dua yaitu S + T ( Saving dan Tax) sedangkan sunntikan terdiri dari
dua pula yaitu I + G ( Investasi dan Pemerintah ).
Pajak
yang dipungut pemerintah dapat dibedakan menurut bergbagai cara. Cara yang
pertama adalah membedakan secara berikut : pajak langsung dan pajak tidak
langsung. Cara yang lain adalah membedakan pajak regresif, pajak proposional
dan pajak progresif. Dalam kenyataanya pajak yang sering digunakan pemerintah
adalah pajak progresif.
BAB V PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR
Perekonomian terbuka / perekonomian empat sektor
merupakan suatu negara yang mempunyai hubungan ekonomi dengan negara – negara
lain. Dalam perekonomian terbuka sebagian produksi dalam negeri diekspor atau dijual
ke luar negeri dan disamping itu terdapat pula barang di negara itu yang
diimpor dari negara – negara lain. Perekonomian terbuka dinakan juga sebagai
ekonomi empat sektor, yaitu suatu
ekonomi yang dibedakan kepada empat sektor yaitu rumah tangga, perusahaan,
pemerintah dan sektor luar negeri.
Dibandingkan
ekonomi tiga sektor, aliran perputaran dalam perekonomian terbuka meliputi
ekspor dan impor, ekspor adalah suntikan ke dalam aliran pendapatan dan impor
adalah aliran bocoran.
Dengan
adanya tambahan suntikan dan bocoran dalam aliran perputaran perekonomian, maka
ciri pengeluaran agregat dalam ekonomi terbuka adalah berbeda apabila
dibandingkan denagn pengeluaran agregat dalam ekonomi dua sektor dan tiga
sektor. Maka syarat keseimbangan pendapatan nasional juga berbeda. Syarat
keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka adalah Y = C + I +
G + (X – M) dan I + G + X = S + T + M.
Dalam
analisis keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka diandaikan
ekspor merupakan pengeluaran otonomi, yaitu ia ditentukan oleh pendapatan
nasional. Ekspor terutama ditentukan oleh harga relatif barang dalam negeri di
pasaran luar negeri, kemampuan barang dalam negeri di pasaran luar negeri,
kemampuan barang dalam negeri untuk bersaing di pasaran dunia, dan citarasa
penduduk di negara – negara lain terhadap barang yang diproduksikan suatu
negara.
Berbeda
dengan ciri ekspor, impor suatu negara dipengaruhi oleh tingkat pendapatan
masyarakat. Semakin tinggi pendapatan, semakin banyak impor yang akan
dilakukan.
BAB VI KESEIMBANGAN AD – AS
Analisis
AD – AS merupakan analisis keseimbangan pendapatan nasional yang melengkapi
analasis keseimbangan pengeluaran agregat – penawaran agregat ( Y = AE ). Dalam
analisis AD – AS diperhatikan bagaimana keseimbangan pendapatan nasional
dicapai dalam keadaan harga harga mengalami perubahan. Dalam analisis
keseimbangan Y = AE efek perubahan harga tidak diperhatikan.
Walaupun tidak dinyatakan secara jelas akan tetapi dapat disimpulkan bahwa
analisis Y = AE memisalkan bahwa tingkat harga tidak berubah.
Analisis
AD – AS memperbaiki kelemahan yang didapati dari teori Klasik dan teori Keynes.
Teori Klasik berpendapat dalam perekonomian tidak terdapat kekuarangan
permintaan agregat. Efek dari keyakinan ini selanjutnya mereka berpendapat (i)
perekonomian selalu mencapai kesempatan kerja penuh, (ii) kegiatan ekonomi dan
pendapatan nasional ditentukan oleh jumlah dan kualitas faktor – faktor
produksi yang tersedia dan tingkat teknologi yang digunakan dan (iii) pertambahan
uang dalam perekonomian akan menimbulkan inflasi.
Dalam
analisis AD – AS kelemahan teori Klasik dan Keynes diperbaiki. Teori klasik
pada dasarnya sangat menumpukkan perhatian ke atas segi penawaran, manakala
analisis Keynesian sangat menekankan kepada segi permintaan. Dalam analisis AD
– AS kedua aspek ini yaitu segi penawaran dan permintaan diperhatikan dalam
menentukan keseimbangan pendapatan nasional ( atau dalam penentuan kegiatan
ekonomi negara ). Permintaan agregat AD menunjukkan keseluruhan pengeluarana
yang akan dilakukan dalam perekonomian pada berbagai tingkat harga. Manakala
penawaran agregat AS menunjukkan pengeluaran barang dan jasa yang akan
dilakukan perusahaan – perusahaan dalam suatu negara pada berbagai tingkat
harga. Tingkat kegiatan ekonomi,
pendapatan nasional dan kesempatan kerja ditentukan pada tingkat harga. Dimana
permintaan agregat (AD) sama dengan penawarana agregat (AS).
BAB VII UANG DAN INSTITUSI KEUANGAN
Salah
satu ciri perekonomian modern adalah dalam kegiatan ekonomi berlaku
spesialisasi dan pertukaran. Pertukaran yang efisien disebabkan oleh penggunaan
uang sebagai perantara dalam tukar menukar. Oleh sebab itu definisi uang selalu
dihubungkan dengan fungsi uang sebagai perantara dalam tukar menukar.
Jaman
dulu kala, alat pembayaran bukanlah uang seperti saat ini, tetapi menggunakan
sistem barter ( pertukaran barang ) dimana hal ini menyebabkan kesulitan bagi
masyarakat untuk mendapatkan barang maka dari itu tiap – tiap negara mulai
mengenalkan uang sebagai alat pembayaran yang syah. Fungsi uang dalam
meningkatkan efisiensi kegiatana ekonomi adalah a). Melancarkan kegiatan tukar
menukar ( menjadi perantara dalam kegiatan perdagangan, b). Memudahkan
penentuan harga sesuatu barang dan perbandingan harga berbagai barang, c).
Melancarkan kegiatan perdagangan dengan bayaran tertunda dan d) dapat menjadi
penyimpan nilai yang baik.
Institusi
yang paling penting dalam suatu sistem keuangan adalah bank sentral dan bank
perdagangan / bank umum. Bank sentral adalah bank yang didirikan oleh
pemerintah dan diberi tanggung jawab untuk mengawasi kegiatan berbagai
institusi keuangan dan pasaran keuangan. Fungsi bank snetral yaitu sebagai bank
kepada pemerntah, sebagai bank kepada bank umum, menyediakan uang logam dan
uang kertas, mengatur kegiatan jual beli mata uang asing, mengawasi kegiatan
bak umum dan institusi keuangan lain dan
menjalankan kebijakan moneter.
Kegiatan perdagangan dalam
perekonomian dan berbagai aspek dari kegiatan dalam suatu perekonomian menjadi
bertambah efisien sebagai akibat dari kegiatan bank umum. Bank umum merupakan
institusi keuangan yang paling penting oleh karena ia bukan saja bertindak
sebagai pengumpul tabungan masyarakat tetapi juga dapat menciptakan salah satu
komponen dari penawaran uang yaitu uang giral. Tabungan giral wujud sebagai
akibat seseorang menyimpan uangnya di bank umum dan bank umum memberi pinjaman
kepada pelanggan.
Disusun Oleh
: Teti Anggita Safitri, SE
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Bahan Ajar Makro Ekonomi
Ditulis oleh Bagio
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://gioakram13.blogspot.com/2013/04/bahan-ajar-makro-ekonomi.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Bagio
Rating Blog 5 dari 5
2 komentar:
kita juga punya nih artikel mengenai 'Indikator Makroekonomi', silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6265/1/JURNAL%20SKRIPSI.pdf
terimakasih
sip..terimakasih juga sob da berkunjung
Posting Komentar