Sabtu, 26 Januari 2013
0
komentar
Rasulullah SAW
dalam catatan sejarah Islam disebutkan bahwa selama hidupnya beliau hanya
pernah sakit sebanyak dua kali, yaitu di saat pertengahan hidup dan menjelang
wafatnya. Itu pun hanya berlangsung sebentar serta hampir tidak merepotkan
masyarakat.
Kemampuan
Rasulullah SAW menjaga kesehatannya hingga hanya dua kali menderita sakit,
adalah satu catatan sejarah dan prestasi yang luar biasa. Itu merupakan
prestasi pengendalian kesehatan yang langka.
Rasulullah SAW
sadar, Allah SWT sangat membenci manusia yang lalai. Apalagi sampai mengganggu
serta membuat bencana kesehatan. Rasulullah SAW memulai dari hal-hal kecil
seperti berolahraga, menggosok gigi, dan menyisir rambut. Aktivitas tersebut,
oleh Rasulullah SAW dipandang sebagai ibadah, yang berarti berpahala.
Banyak tokoh
dunia seperti Napoleon Bonaparte dan Von Goethe yang kagum terhadap kemampuan
Muhammad SAW menjaga kesehatan. Hanya dengan fasilitas yang serba sedikit,
beliau bisa menjaga kesehatan, dari rambut sampai telapak kaki, baik dalam
maupun luar, dari tahun ke tahun.
Apa resep yang
dipergunakan Nabi Muhammad SAW? Jawabnya adalah kedisiplinan. Pertama, Nabi
Muhammad SAW selalu bangun menjelang fajar. Selesai shalat tidak tidur lagi,
tetapi terus mengucapkan zikir, mengaji, serta mencari nafkah. Bangun menjelang
fajar memang lebih nyaman daripada bangun setelah terbit matahari karena bisa
membuat tubuh sehat, nyaman, dan bugar.
Kedua, Nabi
Muhammad SAW makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang. Beliau makan
untuk keperluan hidup, bukan hidup untuk makan. Ketiga, Nabi Muhammad SAW bila
marah tanpa emosi, meskipun dengan tujuan positif. Marah yang disertai dengan
emosi, tidak menunjukkan keikhlasan dan kecintaan terhadap yang dimarahinya.
Beliau marah
seratus persen karena Allah SWT. Marah beliau seperti marah seorang ayah
terhadap anak yang sedang main-main dengan senjata tajam. Artinya, marah beliau
hanya tampak dari wajah, tetapi nurani Rasulullah SAW menunjukkan sikap kasih
sayang.
Keempat,
Muhammad SAW tidak pernah minum sambil bernapas. Air yang beliau minum selalu
dari wadah tertutup. Menurut beliau, air dari wadah terbuka mudah terkena debu.
Kelima, Muhammad
SAW tidak mudah tersugesti bila dihadapkan pada suatu kondisi (kesehatan) yang
tidak menguntungkan. Karena bagi beliau, gampang terpengaruh tidak menunjukkan
sikap sabar. Maksud sugesti di sini ialah menanggapi suatu situasi yang menimpa
tubuh dengan perasaan secara berlebihan.
Sebagai manusia,
kepekaan fisik Nabi Muhammad SAW terhadap lingkungan sama saja dengan kita. Ini
perlu ditegaskan, agar jangan sampai menimbulkan kesan bahwa beliau sangat
jarang sakit karena manusia pilihan.(Salman Darajat)
Sumber:
republika, 25 April 2006
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Sehat cara Rasulullah
Ditulis oleh Bagio
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://gioakram13.blogspot.com/2013/01/sehat-cara-rasulullah.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Bagio
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar