Sabtu, 06 April 2013
0
komentar
PENGARUH TERHADAP KONSUMSI
Satu
pengaruh penting pada konsumsi masyarakat adalah bergesernya gales Consumption
Possibility Frontier (CPF) ke atas.
Ini berarti bahwa karena perdagangan, masyarakat bisa berkonsumsi dalam jumlah
yang lebih besar daripada sebelum ada perdagangan. Ini sama saja dengan
mengatakan bahwa pendapatan riil masyarakat
(yaitu, pendapatan yang diukur dari berapa jumlah barang yang bisa
dibeli oleh jumlah uang tersebut), meningkat dengan adanya perdagangan.
Mengenai makna pergeseran CPF, kita bisa melihatnva dari segi lain. Kita akan perkenalkan konsep yang sering
disebut dengan Hama transformasi. Transformasi
adalah proses pengubahan sumber-sumber
ekonomi atau barang-barang dalam negeri menjadi barag-barang lain yang
bisa memenuhi kebutuhan (konsumsi) masyarakat. Konsep transformasi ini
mencakup:
(a) Transformasi melalui produksi, yaitu memasukkan
sumber-sumber ekonomi (input) ke dalam pabrik-pabrik dan proses produksi
lain untuk menghasilkan barang-barang akonomi (output) Inilah "proses
produksi" dalam arti yang biasanya kita gunakan.
(b) Transformasi melalui perdagangan, yaitu menawarkan
suatu barang dengan barang lain yang (lebih) kita butuhkan.
PENGARUH TERHADAP PRODUKSI
Perdagangan luar negeri mempunyai pengaruh yang kompleks terhadap sektor produksi di dalam negeri. Secara umum kita
bisa menyebutkan
empat macam pengaruh yang bekeda melalui adanya:
(a)
Spesialisasi produksi.
(b)
Kenaikan "investasi surplus".
(c)
"Vent for Surplus".
(d)
Kenaikan produktivitas.
Spesialisasi
constant-cost, akan terjadi spesialisasi produksi yang
penuh, sedangkan dalam kasus increasing-cost terjadi spesialisasi
yang tidak penuh Yang perlu diingat di sini adalah bahwa
spesialisasi itu sendiri tidak membawa manfaat kepada masyarakat kecuali
apabila disertai kemungkinan menukarkan
hasil produksinya dengan barang-barang lain yang dibutuhkan.
Spesialisasi plus perdagangan bisa meningkatkan pendapatan rill
masyarakat, tetapi spesialisasi tanpa perdagangan mungkin justru
menurunkan pendapatan rill dan kesejahteraan masyarakat.
Ada tiga keadaan yang membuat spesialisasi dan
perdagangan tidak selalu bermanfaat bagi suatu negara. Ketiga
keadaan ini berkaitan dengan kemungkinan spesialisasi produsi yang terlalu
jauh, artinya adanya sektor produksi yang terlalu terpusatkan pada
satu atau dua barang saja. Ketiga keadaan ini adalah:
(a)
Ketidakstabilanpasar luar negeri
(b)Keamanan
nasional
(c)
Dualisme
Investible
Surplus Meningkat
Inilah
inti dari pengaruh perdagangan intemasional terhadap produksi lewat investible
surplus. Ada tiga hal mengenai pengarah ini yang
perlu dicatat:
- Kita harus menanyakan berapa dari manfaat perdagangan (kenaikan pendapatan riil) yang diterima oleh warga negara negara tersebut, dan berapa yang diterima oleh warga negara asing yang memiliki faktor produksi, misalnya modal, tenaga keria, yang dipekerjakan di negara tersebut.
- Kita harus menanyakan pula berapa dari kenaikan pendapatan rill karena perdagangan tersebut akan diteijemahkan menjadi kenaikan, investasi dalam negeri, dan berapa ternyata dibelanjakan, konsumsi yang lebih tinggi atau ditransfer ke luar negeri oleh perusahaan-perusahaan asing sebagai imbalan bagi modal yang ditanamkannya? Dari segi pertumbulian ekonomi yang firming, adalah kenaikan investasi dalam negeri dan bukan hanya "investible surplus"-nya.
- Kita harus pula membedakan antara "pertumbuhan ekonmii" dan "pembangunan ekonomi".
Vent
For Surplus
Sumber-sumber
ekonomi yang semula menganggur (surplus)
sekarang memperoleh saluran (vent) untuk bisa dimanfaatkan, karena adanya daerah pasar yang baru. Inti dari
konsep " vent for surplus" adalah bahwa pertumbuhan
ekonomi terangsang oleh tetbukanya daerah pasar yang baru. Sebagai contoh,
suatu negara yang kaya akan tanah pertanian tetapi berpenduduk relatif sedikit.
Sebelum kemungkinan perdagangan dengan luar
negeri terbuka, negara tersebut hanya menghasilkan bahan makanan yang
cukup untuk menghidupi penduduknya dan tidak lebih dari itu. Banyak tanah yang
sebenarnya subur dan cocok bagi pertanian dibiarkan tak terpakai. Dengan adanya
kontak dengan pasar dunia, negara tersebut mulai menanam barangbarang
perdagangan dunia seperti lada, kopi, teh, karet, gala dan sebagainya dengan
memanfaatkan tanah pertanian yang menganggur tersebut. Dengan demikian
pertumbuhan ekonomi meningkat.
Di massa sekarang sumber-sumber ekonomi
yang belum dimanfaatkan kebanyakan tidak lagi berupa tanah-tanah pertanian (meskipun kadang-kadang masih demikian). tetapi berupa sumber-sumber alam (khususnya,
energi) dan kadang kadang juga tenaga kerja yang berlimpah dan murah.
Kunci daripada apakah proses "vent foi surplus" ini
akan menghasilkan pembangunan ekonomi dalam sesungguhnya ataukah
hanya "perumbuhan ekonomi" seperti yang, telah terjadi di zaman lampau, terletak di Langan
pemerintah nasional Mereka harus bisa
meraih sebagian besar dari "manfaat perdagangan" yang dihasilkan dan menggunakannya bagi
kepentingan pembangunan nasionalnya dalam arti yang sebanarnya.
Produktivitas
a) Economies
of Scale
b) Teknologi
Baru
c) Rangsangan
Persaingan
Ada beberapa hal yang penting untuk dicatat mengenai
kemungkinan peningkatan produktivitas (efisiensi) melalui
hubungan internasional ini. Di antara ketiga sumber
peningkatan produktivitas, yaitu: economies of scale, teknologi baru dan rangsangan persaingan, satu telah
mendapatkan penekanan dan perhatian khusus dari Negara-negara sedang berkembang. Sumber ini adalah: teknologi
baru. Msalah pemindahan teknologi atau "transfer of
technology" dari negara maju ke negara sedang berkembang merupakan topik
yang banyak diperbincangkan baik di kalangan Keilmuan maupun dalam perundingan-perundingan
internasional antara kelornpolk negara sedang berk mbang dengan kelompok negara
maju.
PENGARUH
TERHADAP DISTRIBUSI PENDAPATAN
Ada dua sudut pandangan yang mempunyai kesimpulan yang bertolak belakang satu sama lain. Sudut pandangan yang
pertama adalah
dari kaum Neoklasik. dan sudut pandangan yang kedua adalah dari golongan yang tidak percaya akan kebenaran teori
Neoklasik (termasuk disini golongan ekonomi
radikal dan ekonom) yang tidak tergolong radikal, tetapi anti Neoklasik,
seperti Gunnar Myrdal).
Menurut kaum Neoklasik hubungan luar negeri mempunyai pengaruh
lebih meratakan distribusi pendapatan di dalam negeri dan antarnegara. Menurut mereka, hubungan luar negeri
mempengaruhi distribusi pendapatan
lewat dua saluran utama, yaitu saluran perdagangan dan
saluran aliran modal.
ASPEK
NON-EKONOMIS
Kebijaksanaan luar negeri yang baik adalah apabila terdapat
sinkronisasi dan keseimbangan antara aspek ekonominya dan aspek-aspek lain, seperti aspek kultural, aspek
politik dan aspek militer. Pengaruh
dari pembukaan hubungan luar negeri terhadap kebudayaan, kehidupan politik dan strategi militer bagi suatu negara adalah sangat luas dan kompleks. Namun semuanya
mempunyai kaitan erat dengan aspek
ekonomis yang telah kita uraikan di atas. Oleh sebab itu bukanlah suatu.
pelanggaran etika profesi apabila ekonomi juga ikut berbicara mengenai aspek
ekonomis dari kebijaksanaan kebudayaan luar negeri, politik luar negeri dan
strategi militer luar negeri. Tentu saja, sebaliknya
ekonomi juga harus bersedia mendengarkan pendapat para ahli di
bidang-bidang lain tersebut, dalam merumuskan kebijaksanaan ekonomi luar
negeri yang tepat.
Sumber : Boediono,
2001 EKONOMI INTERNASONAL, seri sinopsis BPFE-yogyakarta.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Pengaruh Perdagangan Terhadap Perokonomian Dalam Negeri
Ditulis oleh Bagio
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://gioakram13.blogspot.com/2013/04/pengaruh-perdagangan-terhadap.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Bagio
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar