Minggu, 17 Februari 2013
0
komentar
Sunnah
adalah segala sesuatu yang diriwayatkan dari Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa Sallam baik perkataan, perbuatan, ataupun persetujuan.
Sunnah juga berarti sesuatu yang pelakunya mendapat pahala dan tidak ada dosa
bagi yang meninggalkannya. Di antara perbuatan sunnah yang jarang
dilakukan kaum muslimin adalah sebagai berikut:
1.
Mendahulukan Kaki Kanan Saat Memakai Sandal Dan Kaki Kiri Saat Melepasnya
Diriwayatkan
dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa Sallambersabda, “Jika kalian memakai sandal maka
dahulukanlah kaki kanan, dan jika melepaskannya, maka dahulukanlah kaki kiri.
Jika memakainya maka hendaklah memakai keduanya atau tidak memakaikeduanya sama
sekali.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
2.
Menjaga Dan Memelihara Wudhu
Diriwayatkan
dari Tsauban Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi
wa Sallam bersabda,“Istiqamahlah (konsistenlah) kalian semua (dalam
menjalankan perintah Allah) dan kalian tidak akan pernah dapat menghitung pahala
yang akan Allah berikan. Ketahuilah bahwa sebaik-baik perbuatan adalah shalat,
dan tidak ada yang selalu memelihara wudhunya kecuali seorang mukmin.” (HR.
Ahmad dan Ibnu Majah)
3.
Bersiwak (Menggosok Gigi dengan Kayu Siwak)
Diriwayatkan
dari Aisyah Radhiyallahu Anha bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi
wa Sallam bersabda,“Siwak dapat membersihkan mulut dan sarana untuk
mendapatkan ridha Allah.” (HR. Ahmad dan An-Nasa`i)
Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa Sallam juga bersabda, “Andaikata tidak memberatkan umatku
niscaya aku memerintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali hendak shalat.”
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Bersiwak
disunnahkan setiap saat, tetapi lebih sunnah lagi saat hendak berwudhu, shalat,
membaca Al-Qur`an, saat bau mulut berubah, baik saat berpuasa ataupun tidak,
pagi maupun sore, saat bangun tidur, dan hendak memasuki rumah.
Bersiwak
merupakan perbuatan sunnah yang hampir tidak pernah dilakukan oleh banyak
orang, kecuali yang mendapatkan rahmat dari Allah. Untuk itu, wahai saudaraku,
belilah kayu siwak untuk dirimu dan keluargamu sehingga kalian bisa
menghidupkan sunnah ini kembali dan niscaya kalian akan mendapatkan pahala yang
sangat besar.
4.
Shalat Istikharah
Diriwayatkan
dari Jabir Radhiyallahu Anhu bahwa ia berkata, “Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa Sallammengajarkan kepada kita tata cara shalat istikharah untuk
segala urusan, sebagaimana beliau mengajarkan surat-surat Al-Qur`an kepada
kami.” (HR. Al-Bukhari)
Oleh karena itu,
lakukanlah shalat ini dan berdoalah dengan doa yang sudah lazim diketahui dalam
shalat istikharah.
5.
Berkumur-Kumur Dan Menghirup Air dengan Hidung Dalam Satu Cidukan Telapak
TanganKetika Berwudhu
Diriwayatkan
dari Abdullah bin Zaid Radhiyallahu Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa Sallamberkumur-kumur dan menghirup air dengan hidung secara
bersamaan dari satu ciduk air dan itu dilakukan sebanyak tiga kali. (HR.
Al-Bukhari dan Muslim)
6.
Berwudhu Sebelum Tidur Dan Tidur Dengan Posisi Miring Ke Kanan
Diriwayatkan
dari Al-Barra’ bin Azib Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa Sallambersabda, “Jika kamu hendak tidur, maka berwudhulah
seperti hendak shalat, kemudian tidurlah dengan posisi miring ke kanan dan
bacalah, ‘Ya Allah, Aku pasrahkan jiwa ragaku kepada-Mu, aku serahkan semua
urusanku kepada-Mu, aku lindungkan punggungku kepada-Mu, karena cinta sekaligus
takut kepada-Mu, tiada tempat berlindung mencari keselamatan dari (murka)-Mu
kecuali kepada-Mu, aku beriman dengan kitab yang Engkau turunkan dan dengan
nabi yang Engkau utus’. Jika engkau meninggal, maka engkau meninggal dalam
keadaan fitrah. Dan usahakanlah doa ini sebagai akhir perkataanmu.” (HR.
Al-Bukhari dan Muslim)
7.
Berbuka Puasa Dengan Makanan Ringan
Diriwayatkan
dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa Sallamberbuka puasa sebelum shalat maghrib dengan beberapa kurma
basah. Jika tidak ada maka dengan beberapa kurma kering. Jika tidak ada, maka
beliau hanya meminum beberapa teguk air.” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan
At-Tirmidzi)
8. Sujud
Syukur Saat Mendapatkan Nikmat Atau Terhindar Dari Bencana
Sujud ini hanya
sekali dan tidak terikat oleh waktu. Diriwayatkan dari Abu Bakrah Radhiyallahu
Anhu ia berkata, “Jika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam
mendapatkan sesuatu yang menyenangkan atau disampaikan kabar gembira maka
beliau langsung sujud dalam rangka bersyukur kepada Allah.” (HR. Abu
Dawud, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
9. Tidak
Begadang Dan Segera Tidur Selesai Shalat Isya`
Hal ini berlaku
jika tidak ada keperluan saat begadang. Tetapi jika ada keperluan, seperti
belajar, mengobati orang sakit dan lain-lain maka itu diperbolehkan. Dalam hadits
shahih dinyatakan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tidak
suka tidur sebelum shalat isya` dan tidak suka begadang setelah shalat isya`.
10.
Mengikuti Bacaan Muadzin
Diriwayatkan
dari Abdullah bin Amr Radhiyallahu Anhu bahwa dia mendengar Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika kalian mendengar
adzan, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan oleh muadzin, kemudian bershalawatlah
kepadaku. Barangsiapa yang bershalawat kepadaku, maka Allah akan bershalawat
kepadanya sepuluh kali. Kemudian mintakan wasilah untukku, karena wasilah
merupakan tempat di surga yang tidak layak kecuali bagi seorang hamba Allah dan
aku berharap agar akulah yang mendapatkannya. Barangsiapa yang memintakan
wasilah untukku maka ia akan mendapatkan syafaatku (di akhirat kelak).” (HR.
Muslim)
11.
Berlomba-Lomba Untuk Mengumandangkan Adzan, Bersegera Menuju Shalat, Serta
Berupaya Untuk Mendapatkan Shaf Pertama.
Diriwayatkan
dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa Sallambersabda, “Andaikata umat manusia mengetahui pahala di
balik adzan dan berdiri pada shaf pertama kemudian mereka tidak mendapatkan
bagian kecuali harus mengadakan undian terlebih dahulu niscaya mereka membuat
undian itu. Andaikata mereka mengetahui pahala bergegas menuju masjid untuk
melakukan shalat, niscaya mereka akan berlomba-lomba melakukannya. Andaikata
mereka mengetahui pahala shalat isya dan subuh secara berjamaah, niscaya mereka
datang meskipun dengan merangkak.”(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
12.
Meminta Izin Tiga Kali Ketika Bertamu
Jika tidak
mendapatkan izin dari tuan rumah, maka konsekuensinya anda harus pergi. Namun,
banyak sekali orang yang marah-marah jika mereka bertamu tanpa ada perjanjian
sebelumnya, lalu pemilik rumah tidak mengizinkannya masuk. Mereka tidak bisa
memaklumi, mungkin pemilik rumah memiliki uzur sehingga tidak bisa memberi
izin. Allah Ta’ala berfirman, “Dan jika dikatakan kepadamu,
“Kembalilah!” Maka (hendaklah) kamu kembali. Itu lebih suci bagimu, dan Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. An-Nuur: 28)
Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa Sallam bersabda, “Adab meminta izin itu hanya tiga kali,
jika tidak diizinkan maka seseorang harus pulang.” (HR. Al-Bukhari
dan Muslim)
12.
Mengibaskan Seprai Saat Hendak Tidur
Diriwayatkan
dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa Sallambersabda, “Jika kalian hendak tidur, maka hendaknya
dia mengambil ujung seprainya, lalu mengibaskannya dengan membaca basmallah,
karena dia tidak mengetahui apa yang akan terjadi di atas kasurnya. Jika dia
hendak merebahkan tubuhnya, maka hendaknya dia mengambil posisi tidur miring ke
kanan dan membaca, “Maha Suci Engkau, ya Allah, Rabbku, dengan-Mu aku
merebahkan tubuhku, dan dengan-Mu pula aku mengangkatnya. Jika Engkau menahan
nyawaku, maka ampunkanlah ia, dan jika Engkau melepasnya, maka lindungilah ia
dengan perlindungan-Mu kepada hamba-hamba-Mu yang shalih.” (HR.
Muslim)
13.
Meruqyah Diri Dan Keluarga
Diriwayatkan
dari Aisyah Radhiyallahu Anha bahwa ia berkata, “Nabi Muhammad Shallallahu
Alaihi wa Sallam senantiasa meruqyah dirinya dengan doa-doa perlindungan
ketika sakit, yaitu pada sakit yang menyebabkan wafatnya beliau. Saat beliau
kritis, akulah yang meruqyah beliau dengan doa tersebut, lalu aku mengusapkan
tangannya ke anggota tubuhnya sendiri, karena tangan itu penuh berkah.” (HR.
Al-Bukhari)
14. Berdoa
Saat Memakai Pakaian Baru
Diriwayatkan
dari Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu Anhu ia berkata, “Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa Sallam jika mengenakan pakaian baru, maka beliau menamai pakaian
itu dengan namanya, baik itu baju, surban, selendang ataupun jubah, kemudian
beliau membaca, “Ya Allah, hanya milik-Mu semua pujian itu, Engkau telah
memberiku pakaian, maka aku mohon kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan tujuannya
dibuat, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya dan keburukan tujuannya
dibuat.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
15.
Mengucapkan Salam Kepada Semua Orang Islam Termasuk Anak Kecil
Diriwayatkan
dari Abdullah bin Amru Radhiyallahu Anhu, ia menceritakan, ”Seorang
laki-laki bertanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, ‘Apa
ciri keislaman seseorang yang paling baik?’Rasulullah Shallallahu Alaihi wa
Sallam menjawab, ‘Kamu memberikan makanan (kepada orang yang
membutuhkan) dan mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan orang yang
tidak kamu kenal.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Diriwayatkan
dari Anas Radhiyallahu Anhu bahwa ia menuturkan, “Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam berjalan melewati kumpulan anak-anak, lalu
beliau mengucapkan salam kepada mereka semua.”(HR. Muslim)
16.
Berwudhu Sebelum Mandi Besar (Mandi Junub)
Diriwayatkan
dari Aisyah Radhiyallahu Anhu, “Jika Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam ingin mandi besar, maka beliau membasuh
tangannya terlebih dahulu, lalu berwudhu seperti hendak shalat, kemudian memasukkan
jemarinya ke air dan membasuh rambutnya dengan air. Selanjutnya
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menuangkan air tiga ciduk ke
kepalanya dengan menggunakan tangannya, lalu mengguyur semua bagian tubuhnya.”
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
17. Membaca
‘Amin’ Dengan Suara Keras Saat Menjadi Makmum
Diriwayatkan
dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa Sallambersabda, “Jika imam membaca “Amin” maka kalian juga
harus membaca “Amin” karena barangsiapa yang bacaan Amin-nya bersamaan dengan
bacaan malaikat maka diampunkan dosa-dosanya yang telah berlalu.” (HR.
Al-Bukhari dan Muslim)
Dalam sebuah
riwayat disebutkan bahwa kaum salafus-shalih mengeraskan bacaan “Amin” sehingga
masjid bergemuruh.
18.
Mengeraskan Suara Saat Membaca Zikir Setelah Shalat
Di dalam kitab Shahih
Al-Bukhari disebutkan, “Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma
mengatakan, mengeraskan suara dalam berzikir setelah orang-orang selesai
melaksanakan shalat wajib telah ada sejak zaman Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa Sallam. Ibnu Abbas juga mengatakan, “Aku mengetahui orang-orang
telah selesai melaksanakan shalat karena mendengar zikir mereka.” (HR.
Al-Bukhari)
Syaikhul Islam
Ibnu Taimiyah berkata, “Disunnahkan mengeraskan suara saat membaca tasbih,
tahmid dan takbir setelah shalat.”
Sunnah ini tidak
dilakukan di banyak masjid sehingga tidak dapat dibedakan apakah imam sudah
salam atau belum, karena suasananya sepi dan hening. Caranya adalah imam dan
makmum mengeraskan bacaan tasbih (Subhanallah), tahmid (Alhamdulillah) dan
takbir (Allahu Akbar) secara sendiri-sendiri, bukan satu komando dan satu
suara. Adapun mengeraskan suara ketika berzikir dengan satu komando, satu suara
dan dipimpin oleh imam maka dalam hal ini terdapat perbedaan pendapat di
kalangan ulama. Ada yang mengatakan sunnah secara mutlak, ada yang memandang
sunnah dengan syarat-syarat tertentu dan ada pula yang mengatakan bahwa zikir
berjamaah adalah perbuatan bid’ah.
19.
Membuat Pembatas Saat Sedang Shalat Fardhu Atau Shalat Sunnah
Diriwayatkan
dari Abu Said al-Kudri Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa Sallambersabda, “Ketika kalian hendak shalat, maka buatlah
pembatas di depannya dan majulah sedikit, dan janganlah membiarkan seseorang
lewat di depannya. Jika ada orang yang sengaja lewat di depannya, maka
hendaknya dia menghalanginya karena orang itu adalah setan.” (HR.
Abu dawud dan Ibnu Majah)
Diriwayatkan
dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu Anhuma, ia berkata, “Rasulullah
menancapkan tombak di depannya, lalu shalat di belakang tongkat itu.” (HR.
Al-Bukhari)
Sunnah ini
sering diabaikan, terutama saat melakukan shalat sunnah.
Wahai saudaraku!
Jadilah seperti orang yang diungkapkan oleh Abdurrahman bin Mahdi, “Aku
mendengar Sufyan berkata, ‘Tiada satu hadits pun yang sampai kepadaku kecuali
aku mengamalkannya meskipun hanya sekali.”
Muslim bin Yasar
mengatakan, “Aku pernah melakukan shalat dengan memakai sandal padahal shalat
tanpa sandal sangat mudah dilakukan. Aku melakukan itu hanya ingin menjalankan
sunnah RasulShallallahu Alaihi wa Sallam.”
Ibnu Rajab
menuturkan, “Orang yang beramal sesuai ajaran Rasulullah Shallallahu Alaihi
wa Sallam,meskipun amal itu sangat kecil, maka itu akan lebih baik
daripada orang yang beramal tidak sesuai dengan ajaran Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa Sallam meskipun dia sangat bersungguh-sungguh.”
Ya Allah,
jadikanlah kami orang-orang yang mengikuti sunnah rasul-Mu dan mengikuti
jejaknya. Ya Allah, kumpulkanlah kami dan kedua orang tua kami bersamanya di
surga wahai Tuhan Yang Maha Pengasih.
Sumber :
Asalasah
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: 19 Sunnah Yang Jarang Dikerjakan Kaum Muslimin
Ditulis oleh Bagio
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://gioakram13.blogspot.com/2013/02/19-sunnah-yang-jarang-dikerjakan-kaum_9676.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Bagio
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar