Rabu, 09 Januari 2013
0
komentar
Ilmu ekonomi mikro (sering juga ditulis mikroekonomi) adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjualbelikan. Ekonomi mikro meneliti bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut mempengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya. Individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi secara optimal, bersama-sama individu lainnya di pasar, akan membentuk suatu keseimbangan dalam skala makro; dengan asumsi bahwa semua hal lain tetap sama (ceteris paribus).
Kebalikan dari ekonomi mikro ialah ekonomi makro, yang membahas aktivitas ekonomi secara keseluruhan, terutama mengenai pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, berbagai kebijakan perekonomian yang berhubungan, serta dampak atas beragam tindakan pemerintah (misalnya perubahan tingkat pajak) terhadap hal-hal tersebut.
Tinjauan
umum
Salah
satu tujuan ekonomi mikro adalah menganalisa pasar beserta mekanismenya yang
membentuk harga relatif kepada produk dan jasa, dan alokasi dari sumber
terbatas diantara banyak penggunaan alternatif. Ekonomi mikro menganalisa kegagalan
pasar, yaitu ketika pasar gagal dalam memproduksi hasil yang efisien; serta
menjelaskan berbagai kondisi teoritis yang dibutuhkan bagi suatu pasar
persaingan sempurna. Bidang-bidang penelitian yang penting dalam ekonomi mikro,
meliputi pembahasan mengenai keseimbangan umum (general equilibrium), keadaan
pasar dalam informasi asimetris, pilihan dalam situasi ketidakpastian, serta
berbagai aplikasi ekonomi dari teori permainan. Juga mendapat perhatian ialah
pembahasan mengenai elastisitas produk dalam sistem pasar.
Asumsi dan definisi
Teori penawaran
dan permintaan biasanya mengasumsikan bahwa pasar merupakan pasar persaingan
sempurna. Implikasinya ialah terdapat banyak pembeli dan penjual di dalam
pasar, dan tidak satupun diantara mereka memiliki kapasitas untuk mempengaruhi
harga barang dan jasa secara signifikan. Dalam berbagai transaksi di kehidupan
nyata, asumsi ini ternyata gagal, karena beberapa individu (baik pembeli maupun
penjual) memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga. Seringkali, dibutuhkan
analisa yang lebih mendalam untuk memahami persamaan penawaran-permintaan
terhadap suatu barang. Bagaimanapun, teori ini bekerja dengan baik dalam
situasi yang sederhana.
Ekonomi
arus utama (mainstream economics) tidak berasumsi apriori bahwa
pasar lebih disukai daripada bentuk organisasi sosial lainnya. Bahkan, banyak
analisa telah dilakukan untuk membahas beragam kasus yang disebut "kegagalan
pasar", yang mengarah pada alokasi sumber daya yang suboptimal, bila
ditinjau dari sudut pandang tertentu (contoh sederhananya ialah jalan tol, yang
menguntungkan semua orang untuk digunakan tetapi tidak langsung menguntungkan
mereka untuk membiayainya). Dalam kasus ini, ekonom akan berusaha untuk mencari
kebijakan yang akan menghindari kesia-siaan langsung di bawah kendali
pemerintah, secara tidak langsung oleh regulasi yang membuat pengguna pasar
untuk bertindak sesuai norma konsisten dengan kesejahteraan optimal, atau
dengan membuat "pasar yang hilang" untuk memungkinkan perdagangan
efisien dimana tidak ada yang pernah terjadi sebelumnya. Hal ini dipelajari di
bidang tindakan kolektif. Harus dicatat juga bahwa "kesejahteraan
optimal" biasanya memakai norma Pareto, dimana dalam aplikasi matematisnya
efisiensi Kaldor-Hicks, tidak konsisten dnegan norma utilitarian dalam sisi
normatif dari ekonomi yang mempelajari tindakan kolektif, disebut pilihan
masyarakat/publik. Kegagalan pasar dalam ekonomi positif (ekonomi mikro)
dibatasi dalam implikasi tanpa mencampurkan kepercayaan para ekonom dan
teorinya.
Permintaan
untuk berbagai komoditas oleh perorangan biasanya disebut sebagai hasil dari
proses maksimalisasi kepuasan. Penafsiran dari hubungan antara harga dan
kuantitas yang diminta dari barang yang diberi, memberi semua barang dan jasa
yang lain, pilihan pengaturan seperti inilah yang akan memberikan kebahagiaan
tertinggi bagi para konsumen.
Model operasi
Diasumsikan
bahwa semua perusahaan mengikuti pembuatan keputusan rasional, dan akan
memproduksi pada keluaran maksimalisasi keuntungan. Dalam asumsi ini, ada empat
kategori dimana keuntungan perusahaan akan dipertimbangkan:
- Sebuah perusahaan dikatakan membuat
sebuah keuntungan ekonomi ketika average total cost lebih rendah
dari setiap produk tambahan pada keluaran maksimalisasi keuntungan.
Keuntungan ekonomi adalah setara dengan kuantitas keluaran dikali dengan
perbedaan antara average total cost dan harga.
- Sebuah perusahaan dikatakan membuat
sebuah keuntungan normal ketika keuntungan ekonominya sama dengan nol.
Keadaan ini terjadi ketika average total cost setara dengan harga
pada keluaran maksimalisasi keuntungan.
- Jika harga adalah di antara average
total cost dan average variable cost pada keluaran
maksimalisasi keuntungan, maka perusahaan tersebut dalam kondisi kerugian
minimal. Perusahaan ini harusnya masih meneruskan produksi, karena
kerugiannya akan makin membesar jika berhenti produksi. Dengan produksi
terus menerus, perusahaan bisa menaikkan biaya variabel dan akhirnya biaya
tetap, tetapi dengan menghentikan semuanya akan mengakibatkan kehilangan
semua biaya tetapnya.
- Jika harga dibawah average
variable cost pada maksimalisasi keuntungan, perusahaan harus
melakukan penghentian. Kerugian diminimalisir dengan tidak memproduksi
sama sekali, karena produksi tidak akan menghasilkan keuntungan yang cukup
signifikan untuk membiayai semua biaya tetap dan bagian dari biaya
variabel. Dengan tidak berproduksi, kerugian perusahaan hanya pada biaya
tetap. Dengan kehilangan biaya tetapnya, perusahaan menemui tantangan.
Akan keluar dari pasar seutuhnya atau tetap bersaing dengan resiko
kerugian menyeluruh.
Kegagalan pasar
Dalam
ekonomi mikro, istilah "kegagalan pasar" tidak berarti bahwa sebuah
pasar tidak lagi berfungsi. Malahan, sebuah kegagalan pasar adalah situasi
dimana sebuah pasar efisien dalam mengatur produksi atau alokasi barang dan
jasa ke konsumen. Ekonom normalnya memakai istilah ini pada situasi dimana
inefisiensi sudah dramatis, atau ketika disugestikan bahwa institusi non pasar
akan memberi hasil yang diinginkan. Di sisi lain, pada konteks politik,
pemegang modal atau saham menggunakan istilah kegagalan pasar untuk situasi
saat pasar dipaksa untuk tidak melayani "kepentingan publik", sebuah
pernyataan subyektif yang biasanya dibuat dari landasan moral atau sosial.
Empat
jenis utama penyebab kegagalan pasar adalah :
- Monopoli atau dalam kasus lain dari
penyalahgunaan dari kekuasaan pasar dimana "sebuah" pembeli atau
penjual bisa memberi pengaruh signifikan pada harga atau keluaran.
Penyalahgunaan kekuasaan pasar bisa dikurangi dnegan menggunakan
undang-undang anti trust.
- Eksternalitas, dimana terjadi dalam
kasus dimana "pasar tidak dibawa kedalam akun dari akibat aktifitas
ekonomi didalam orang luar/asing." Ada eksternalitas positif dan
eksternalitas negatif. Eksternalitas positif terjadi dalam kasus seperti
dimana program kesehatan keluarga di televisi meningkatkan kesehatan
publik. Eksternalitas negatif terjadi ketika proses dalam perusahaan
menimbulkan polusi udara atau saluran air. Eksternalitas negatif bisa
dikurangi dengan regulasi dari pemerintah, pajak, atau subsidi, atau
dengan menggunakan hak properti untuk memaksa perusahaan atau perorangan
untuk menerima akibat dari usaha ekonomi mereka pada taraf yang
seharusnya.
- Barang publik seperti pertahanan
nasional dan
kegiatan dalam kesehatan publik seperti pembasmian sarang nyamuk.
Contohnya, jika membasmi sarang nyamuk diserahkan pada pasar pribadi, maka
jauh lebih sedikit sarang yang mungkin akan dibasmi. Untuk menyediakan
penawaran yang baik dari barang publik, negara biasanya menggunakan
pajak-pajak yang mengharuskan semua penduduk untuk membayar pda barang
publik tersebut (berkaitan dengan pengetahuan kurang dari eksternalitas
positif pada pihak ketiga/kesejahteraan sosial).
- Kasus dimana terdapat informasi
asimetris atau ketidak pastian (informasi yang inefisien). Informasi
asimetris terjadi ketika salah satu pihak dari transaksi memiliki
informasi yang lebih banyak dan baik dari pihak yang lain. Biasanya para
penjua yang lebih tahu tentang produk tersebut daripada sang pembeli, tapi
ini tidak selalu terjadi dalam kasus ini. Contohnya, para pelaku bisnis
mobil bekas mungkin mengetahui dimana mbil tersebut telah digunakan
sebagai mobil pengantar atau taksi, informasi yang tidak tersedia bagi
pembeli. Contoh dimana pembeli memiliki informasi lebih baik dari penjual
merupaka penjualan rumah atau vila, yang mensyaratkan kesaksian penghuni
sebelumnya. Seorang broker real estate membeli rumah ini mungkin memiliki
informasi lebih tentang rumah tersebut dibandingkan anggota keluarga yang
ditinggalkan. Situasi ini dijelaskan pertamakali oleh Kenneth J. Arrow di
artikel seminartentang kesehatan tahun 1963 berjudul "ketidakpastian
dan Kesejahteraan Ekonomi dari Kepedulian Kesehatan," di dalam American
Economic Review. George Akerlof kemudian menggunakan istilah informasi
asimetris pada karyanya ditahun 1970 The Market for Lemons. Akerlof
menyadari bahwa , dalam pasar seperti itu, nilai rata-rata dari komoditas
cenderung menurun, bahkan untuk kualitas yang sangat sempurna kebaikannya,
karena para pembelinya tidak memiliki cara untuk mengetahui apakah produk
yang mereka beli akan menjadi sebuah "lemon" (produk yang
menyesatkan).
Biaya peluang
Walaupun
biaya peluang (opportunity cost) terkadang sulit untuk dihitung, efek
dari biaya peluang sangatlah universal dan nyata pada tingkat perorangan.
Bahkan, prinsip ini dapat diaplikasikan kepada semua keputusan, dan bukan hanya
bidang ekonomi. Sejak kemunculannya dalam karya seorang ekonom Jerman bernama Freidrich
von Wieser, sekarang biaya peluang dilihat sebagai dasar dari teori nilai
marjinal.
Biaya
peluang merupakan salah satu cara untuk melakukan perhitungan dari sesuatu
biaya. Bukan saja untuk mengenali dan menambahkan biaya ke proyek, tetapi juga
mengenali cara alternatif lainnya untuk menghabiskan suatu jumlah uang yang
sama. Keuntungan yang akan hilang sebagai akibat dari alternatif terbaik
lainnya; adalah merupakan biaya peluang dari pilihan pertama. Sebuah contoh
umum adalah seorang petani yang memilih mengolah pertaniannya dibandingkan
dengan menyewakannya ke tetangga. Maka, biaya peluangnya adalah keuntungan yang
hilang dari menyewakan lahan tersebut. Dalam kasus ini, sang petani mungkin
mengharapkan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari pekerjaan yang
dilakukannya sendiri. Begitu juga dengan memasuki universitas dan mengabaikan
upah yang akan diterima jika memilih menjadi pekerja, yang dibanding dengan
biaya pendidikan, buku, dan barang lain yang diperlukan (sebagai biaya total
dari kehadirannya di universitas). Contoh lainnya ialah biaya peluang dari
melancong ke Bahamas, yang mungkin merupakan uang untuk pembayaran cicilan
rumah.
Perlu
diingat bahwa biaya peluang bukanlah jumlah dari alternatif yang ada,
melainkan lebih kepada keuntungan dari suatu pilihan alternatif yang terbaik.
Biaya peluang yang mungkin dari keputusan sebuah kota membangun rumah sakit di
lahan kosong, merupakan kerugian dari lahan untuk gelanggang olahraga, atau
ketidakmampuan untuk menggunakan lahan menjadi sebuah tempat parkir, atau
uang yang bisa didapat dari menjual lahan tersebut, atau kerugian dari
penggunaan-pengguaan lainnya yang beragam - tapi bukan merupakan agregat dari
semuanya (ditotalkan). Biaya peluang yang sebenarnya, merupakan keuntungan yang
akan hilang dalam jumlah terbesar diantara alternatif-alternatif yang telah
disebutkan tadi.
Satu
pertanyaan yang muncul dari ini ialah bagaimana menghitung keuntungan dari
alternatif yang tidak sama. Kita harus menentukan sebuah nilai uang yang
dihubungkan dengan tiap alternatif untuk memfasilitasi pembandingan dan
penghitungan biaya peluang, yang hasilnya lebih-kurang akan menyulitkan untuk
dihitung, tergantung dari benda yang akan kita bandingkan. Contohnya, untuk
keputusan-keputusan yang melibatkan dampak lingkungan, nilai uangnya sangat
sulit untuk dihitung karena ketidakpastian ilmiah. Menilai kehidupan seorang
manusia atau dampak ekonomi dari tumpahnya minyak di Alaska, akan melibatkan
banyak pilihan subyektif dengan implikasi etisnya.
Penerapan ekonomi mikro
Ekonomi
mikro yang diterapkan termasuk area besar belajar, banyak diantaranya
menggambarkan metode dari yang lainnya. Regulasi dan organisasi industri
mempelajari topik seperti masuk dan keluar dari firma, inovasi, aturan merek
dagang. Hukum dan Ekonomi menerapkan prinsip ekonomi mikro ke pemilihan
dan penguatan dari berkompetisi dengan rezim legal dan efisiensi relatifnya. Ekonomi
Perburuhan mempelajari upah, kepegawaian, dan dinamika pasar buruh. Finansial
publik (juga dikenal dengan ekonomi publik) mempelajari rancangan dari
pajak pemerintah dan kebijakan pengeluaran dan efek ekonomi dari
kebijakan-kebijakan tersebut (contohnya, program asuransi sosial). Ekonomi
kesehatan mempelajari organisasi dari sistem kesehatan, termasuk peran dari
pegawai kesehatan dan program asuransi kesehatan. Politik ekonomi
mempelajari peran dari institusi politik dalam menentukan keluarnya sebuah
kebijakan. Ekonomi kependudukan, yang mempelajari tantangan yang
dihadapi oleh kota-kota, seperti gepeng, polusi air dan udara, kemacetan
lalu-lintas, dan kemiskinan, digambarkan dalam geografi kependudukan dan
sosiologi. Finansial Ekonomi mempelajari topik seperti struktur dari
portofolio yang optimal, rasio dari pengembalian ke modal, analisa ekonometri
dari keamanan pengembalian, dan kebiasaan finansial korporat. Bidang Sejarah
ekonomi mempelajari evolusi dari ekonomi dan institusi ekonomi, menggunakan
metode dan teknik dari bidang ekonomi, sejarah, geografi, sosiologi, psikologi
dan ilmu politik.
Catatan
- www.mcwdn.org/ECONOMICS/EcoGlossary.html
- www.nmlites.org/standards/socialstudies/glossary.html
- www.mcwdn.org/ECONOMICS/EcoGlossary.html
- www.econ100.com/eu5e/open/glossary.html
- http://www.economist.com/research/Economics/alphabetic.cfm?LETTER=M#marketfailure
Bacaan Lebih Lanjut
- Bade, Robin; and Michael Parkin. Foundations of Microeconomics. Addison Wesley Paperback 1st Edition: 2001.
- Eaton, B. Curtis; Eaton, Diane F.; and Douglas W. Allen. Microeconomics. Prentice Hall, 5th Edition: 2002.
- Frank, Robert A.; Microeconomics and Behavior. McGraw-Hill/Irwin, 6th Edition: 2006.
- Friedman, Milton. Price Theory. Aldine Transaction: 1976
- Jehle, Geoffrey A.; and Philip J. Reny. Advanced Microeconomic Theory. Addison Wesley Paperback, 2nd Edition: 2000.
- Hicks, John R. Value and Capital. Clarendon Press. [1939] 1946, 2nd ed.
- Katz, Michael L.; and Harvey S. Rosen. Microeconomics. McGraw-Hill/Irwin, 3rd Edition: 1997.
- Kreps, David M. A Course in Microeconomic Theory. Princeton University Press: 1990
- Landsburg, Steven. Price Theory and Applications. South-Western College Pub, 5th Edition: 2001.
- Mankiw , N. Gregory. Principles of Microeconomics. South-Western Pub, 2nd Edition: 2000.
- Mas-Colell, Andreu; Whinston, Michael D.; and Jerry R. Green. Microeconomic Theory. Oxford University Press, US: 1995.
- McGuigan, James R.; Moyer, R. Charles; and Frederick H. Harris. Managerial Economics: Applications, Strategy and Tactics. South-Western Educational Publishing, 9th Edition: 2001.
- Nicholson, Walter. Microeconomic Theory: Basic Principles and Extensions. South-Western College Pub, 8th Edition: 2001.
- Perloff, Jeffrey M. Microeconomics. Pearson - Addison Wesley, 4th Edition: 2007.
- Pindyck, Robert S.; and Daniel L. Rubinfeld. Microeconomics. Prentice Hall, 5th Edition: 2000.
- Ruffin, Roy J.; and Paul R. Gregory. Principles of Microeconomics. Addison Wesley, 7th Edition: 2000.
- Varian, Hal R. Microeconomic Analysis. W. W. Norton & Company, 3rd Edition.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: ILMU EKONOMI MIKRO (MIKROE KONOMI)
Ditulis oleh Bagio
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://gioakram13.blogspot.com/2013/01/ilmu-ekonomi-mikro-mikroekonomi.html?m=0. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Bagio
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar