Rabu, 09 Januari 2013
0
komentar
Pembagian
nafsu secara garis besar, ada dua: Pertama, terdiri dari delapan
tingkatan yang ditempuh oleh diri atau nafsu manusia:
1.
Nafsu ammarah: nafsu yang selalu mendorong untuk berbuat sesuatu di luar
pertimbangan akal yang tenang, sehingga tidak mampu membedakan mana yang benar
mana yang salah, mana baik mana buruk.
3.
Nafsu Muthmainnah: nafsu yang telah didominasi dan dikuasai oleh iman
lantaran sudah begitu masak oleh pengalaman dan gemblengan badai derita,
sehingga mampu dan terampil memilah yang haq dari yang batil, di mana yang
terakhir ini akan terpental dengan sendirinya. Di segala situasi, baik dalam
duka derita maupun dalam suka cita, nafsu ini tetap dingin dan tenang. Atau
dengan bahasa Buya Hamka, ia punya dua sayap: sayap sabar (di cuaca kelam dan
kesulitan) dan sayap syukur (di saat jaya dan makmur). Di sini perlunya iman
dan zikir.
4.
Nafsu mulhamah: unsur jiwa yang menerima ilham dari Tuhan, misalnya
berbentuk ilmu pengetahuan.
5.
Nafsu musawwalah: nafsu yang bebas melakukan apa yang dimauinya tanpa
peduli nilai aktivitasnya itu, kendatipun sudah mampu membedakan mana yang haq
dan mana yang batil.
6.
Nafsu radhiyah: unsur jiwa yang menginsafi apa yang diterimanya dan
menyatakan rasa syukur dalam menerima ridha Allah.
7.
Nafsu mardhiyah: nafsu yang senantiasa pasrah akan ridha Allah.
8.
Nafsu kamilah: unsur jiwa yang telah memiliki kesempurnaan, baik kulit
maupun isi, lahir atau batin, luar dan dalam.
Kedua,
berupa sepuluh rupa nafsu (jiwa atau sifat tercela) yang mendekam dalam diri
manusia, sehingga sekuat mungkin harus dijinakkan dan (kalau perlu) digilas.
1.
Nafsu kalbiyah: Sifat anjing, yang perwujudannya antara lain suka
memonopoli sendiri.
2.
Nafsu himariyah: jiwa keledai, yang pandai memikul namun tidak mengerti
secuil pun apa yang dipikulnya. Dengan kata lain, ia tak memahami masalah.
3.
Nafsu sabu'iyah: jiwa serigala (suka-suka menyakiti atau menganiaya
orang lain dengan cara apa pun).
4. Nafsu fa'riyah:
nyali tikus, sebangsa merusak, menilep, atau semacamnya.
5.
Nafsu dzatis-suhumi wa hamati wal-hayati wal-aqrabi, yaitu jiwa binatang
penyengat berbisa sebagai ular dan kalajengking. (Senang menyindir-nyindir
orang, menyakiti hati orang, dengki, dendam, dan semacamnya).
6.
Nafsu khinziriyah: sifat babi, yakni suka kepada yang kotor,busuk, apek,
dan yang menjijikkan.
7.
Nafsu thusiyah: nafsu merak, antara lain suka menyombongkan diri, sok
aksi, berlagak-lagu, busung dada, dan sebagainya.
8.
Nafsu jamaliyah: nafsu unta (tak punya rasa santun, kasih sayang,
tenggang rasa sosial, tak peduli kesusahan orang, yang penting dirinya selamat
dan untung).
9.
Nafsu dubbiyah: jiwa beruang. Biarpun kuat dan gagah, tapi sontok akal
alias dungu.
10.
Nafsu qirdiyah: jiwa beruk alias munyuk atau monyet (diberi ia mengejek,
tak dikasih ia mencibir, sinis, dan suka melecehkan/memandang enteng).
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: 10 Macam Nafsu
Ditulis oleh Bagio
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://gioakram13.blogspot.com/2013/01/10-macam-nafsu.html?m=0. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Bagio
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar