Rabu, 09 Januari 2013
0
komentar
Oleh, M. Ridho Hidayat
(Santri PPMS Ulil Albab Bogor, mahasiswa Magister Ekonomi Islam Universitas Ibn Khaldun Bogor)
Setiap bangunan sudah seharusnya memiliki pilar yang menjadikannya mampu
berdiri tegak diatas pondasi. Sebagus dan sekuat apapun pondasi suatu
bangunan, ia tidak akan menjadi suatu yang berarti tanpa adanya pilar.
Pilar-pilar tersebut berfungsi menyatukan dinding dan menyangga atap
yang ada di atasnya. Di dalam bangunan seperti itulah, manusia dapat
berteduh, tinggal dan mengambil manfaatnya.
Begitu juga dengan ekonomi Islam. Bangunan yang pondasinya adalah
keagungan tauhid, kesempurnaan syariat dan kemuliaan akhlak ini, tidak
akan nampak dan bermanfaat jika tidak ditegakkan pilar-pilarnya. Apa
sajakah pilar-pilar itu? Tulisan ini akan mengulas secara singkat
tentang pilar-pilar ekonomi Islam menurut para ahlinya di Indonesia.
Adiwarman Azwar Karim, anggota Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama
Indonesia menjelaskan, terdapat tiga pilar dalam sistem ekonomi Islam. Pertama, meninggalkan seluruh unsur-unsur yang dihukumi haram menurut syariat Islam, misalnya, riba (bunga). Kedua,
prinsip keseimbangan antara sektor riil dengan sektor keuangan. Menurut
Adiwarman, ketidakseimbangan dalam sistem ekonomi dapat mengakibatkan bubble economy pada sistem ekonomi kapitalisme. Ketiga, prinsip proses transaksi jual-beli yang adil, tidak menguntungkan satu pihak merugikan pihak yang lain.
Sementara itu, Hendri Tanjung dalam penelitiannya berjudul “Apakah
Bank Syariah Membuat Ekonomi Stabil? Suatu Pendekatan Teori dan Model
Matematika serta Implikasinya” menyebutkan 3 pilar ekonomi Islam. Pilar
tersebut diungkap dalam Qs Al-baqarah 275-277, yaitu : Sektor Riil (jual
Beli), Lembaga Keuangan bebas Riba, dan Zakat. Penelitian ini mendapat
penghargaan sebagai Juara pertama untuk kategori Peneliti Madya dalam
Forum riset Perbankan Syariah V di Universitas Muslim Indonesia.
Agak berbeda dengan Hendri, Muhaimin Iqbal menjelaskan adanya 4 roda ekonomi Islam dalam bukunya ‘Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar dan Dirham’.
Dalam buku tersebut Iqbal menyatakan bahwa kemakmuran sebagai tujuan
operasional ekonomi Islam, hanya akan terwujud melalui 4 pilar ini. Pertama, alat tukar yang adil berupa uang yang stabil (dinar & dirham). Kedua, sistem pembiyaan yang bebas riba berupa kerjasama atau kontrak dagang berbentuk qirad dan syirkah. Ketiga, pedagang yang amanah dan pasar yang terbuka (fair trade bukan free trade). Keempat, profesionalisasi pengelolaan distribusi harta (melalui zakat, infaq, shadaqah dan wakaf).
Sektor Ril versus Riba
Dari pendapat-pendapat tersebut, dapat kita simpulkan bahwa ekonomi
Islam sangat memperhatikan urusan perdagangan dan sektor ril. Aspek
inilah yang kurang mendapatkan banyak perhatian dalam sistem ekonomi
non-Islam. Jika kita mau mengambil ibrah dari ayat al-Qur’an ke 275
surat al-Baqaarah, tentu saja kita akan paham perbedaan antara ekonomi
perdagangan dengan ekonomi perbankan. Kita juga dapat memahami perbedaan
antara mudharabah dengan bunga.
Ekonomi yang tidak bertumpu pada poros jual-beli, dan hanya berputar pada money creation
tidak akan menambah apapun selain dosa. Harta yang diputar dengan cara
riba, tidak menambah selain beban produksi yang berlebihan dan kemalasan
dalam etos kerja. Sedangkan harta yang diputar melalui jual-beli dan
ZISWAF (zakat, infaq, shadaqah dan wakaf) akan menyuburkan perekonomian.
Hal itu disebabkan karena jual-beli dan ZISWAF itu mengalirkan harta
dan menggulirkannya di antara manusia.
Demikianlah pilar-pilar ekonomi yang harus ditegakan. Ibarat roda,
pilar tersebut harus berputar dalam kehidupan kita sehari-hari. Maha
Benar Allah ketika berfirman: “Allah memusnahkan riba, dan menyuburkan shadaqah.” Wallahul musta’an![]
Sumber : http://www.eramuslim.com/peradaban/ekonomi-syariah/pilar-pilar-ekonomi-islam.htm#.UO0wNNn7ddg
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Pilar Pilar Ekonomi Islam
Ditulis oleh Bagio
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://gioakram13.blogspot.com/2013/01/pilar-pilar-ekonomi-islam.html?m=0. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Bagio
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar